Liputan6.com, Jakarta Cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW seharusnya sudah menjadi pedoman yang diikuti oleh umat Islam dimanapun dirinya berada. Mengingat, cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW ini tidak terbatas oleh berbagai hal, baik itu budaya yang ada di tiap daerah atau letak dari daerah itu sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Berbagai hal yang membahas tata cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW ini, sebenarnya juga telah dijelaskan pada berbagai ayat di Al-Quran dan juga Hadist. Bahkan ada beberapa cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW tersebut yang sudah termasuk ke dalam sunnah, yang tentu akan sangat baik jika dilakukan.
Memang, Islam selalu mengajarkan dan akan membawa para pengikutnya kepada jalan yang baik dan benar. Bahkan untuk masalah gaya hidup dalam Islam juga sudah mengatur hal tersebut. mulai dari cara makan, cara tidur, dan berbagai hal lainnya. Tentu semua semata-mata demi terjaganya kesehatan dari umat Islam itu sendiri dan terhindar dari berbagai malapetaka.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa agama Islam memang menjadi agama yang rahmatan lil alamin dimana agama Islam membawa banyak maslahat ataau manfaat bagi manusia. Dan dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT, tentu sangat membantu manusia dalam mendapatkan hal yang terbaik bagi kehidupannya.
Dewasa ini, gaya hidup sehat seakan menjadi hal yang tidak terlalu diperhatikan. Bahkan hampir seluruh sumber penyakit sebenarnya berasal dari gaya hidup yang tidak sehat tersebut. Seperti penyakit stroke contohnya, yang bisa timbul karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah akibat dari menumpuknya lemak yang terlalu banyak dikonsumsi sehari-hari.
Padahal, salah satu cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW adalah dengan tidak mengonsumsi berbagai jenis makanan terlalu berlebihan. Nah, lalu bagaimana cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW yang lainnya? Berikut ini Liputan6.com telah merangkum cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW tersebut, Jumat (29/5/2020).
Tidak Makan Berlebihan dan Berhenti Makan Sebelum Kenyang
1. Tidak Makan Berlebihan
Sempat disinggung di awal tadi, bahwa ada baiknya tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan. Bukan tanpa alasan tentunya Nabi Muhammad SAW mengajarkan hal tersebut. Apabila makan dengan berlebihan, dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai kerugian, seperti makanan yang justru tidak habis hingga mengalami mual dan muntah karena kekenyangan.
Dari Aisyah RA, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti.”
2. Berhenti Makan Sebelum Kenyang
Salah satu cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW adalah dengan berhenti makan sebelum kenyang. Hal ini ternyata merupakan cara yang cukup ampuh untuk menghindari dari berbagai penyakit yang bisa timbul.
Dilihat dari sisi medis, berhenti makan sebelum kenyang dapat mencegah berbagai masalah pencernaan yang bisa sangat merugikan tubuh tentunya.
Menurut hadist riwayat Bukhari Muslim dijelaskan bahwa, “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan.” Hadits tersebut dhaif, namun maknanya benar.
Advertisement
Atur Porsi Makan dan Hindari Makanan Haram
3. Atur Porsi Makan
Nabi Muhammad SAW juga memberi contoh yang baik nengenai bagaimana porsi makanan yang baik untuk dikonsumsi. Umat muslim disarankan untuk menjaga makanan yang masuk dengan mengatur porsi makanan, minuman, dan udara agar seimbang. Sebab, kondisi perut yang terlalu penuh dengan makanan dan minuman akan membuat tidak adanya ruang bernafas atau ruang udara dalam perut dan akan membuat sesak nafas.
Ada hadist yang menjelaskan mengenai hal tersebut yang berbunyi, “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
4. Hindari Makanan Haram
Jangan sekali-kali umat Islam mengonsumsi makanan yang haram, sebab hal tersebut dapat menimbulkan berbagai kerugian bagi tubuh. hal tersebut dijelaskan juga pada surat Al Maidah ayat 3 yang memiliki arti, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.”
Tidak Minum Khamr dan Puasa
5. Tidak Minum Khamr
Menganai minuman berupa khamr sudah dijelaskan pada salah satu ayat Al-Quran yaitu pada surat Al Maidah ayat 90-91 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yang adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”
6. Puasa
Puasa sudah tidak perlu diragukan lagi dan begitu banyak penelitian yang menjelaskan mengenai puasa tersebut. Puasa di dalam Islam sangatlah banyak macamnya, mulai dari puasa wajib pada bulan Ramadan, dan juga berbagai puasa sunnah seperti puasa daud, puasa muharam, puasa senin dan kamis, dan lain sebagainya.
Diriwayatkan pada hadist Bukhari yang berbunyi, “Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu.” Hal tersebut memberi sebuah arti jika puasa akan memberi manfaat yang baik dan sehat bagi tubuh. Puasa juga menjadi sebuah cara detoks tubuh untuk mengeluarkan berbagai racun dalam tubuh, timbunan lemak, dan berbagai zat merugikan lainnya.
Advertisement
Jangan Tidur Tengkurap dan Tidur Miring ke Kanan
7. Jangan Tidur Tengkurap
Mungkin hal ini tidak banyak disadari, padahal tidur tengkurap sangat dilarang dalm Islam karena merupakan tidurnya setan. Selain itu, dengan tidur tengkurap akan mengganggu saluran pernafasan yang akan berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu, usahakan jangan tidur tengkurap.
Dari Ya’isy bin Thokhfah Al Ghifariy, dari bapaknya, beliau berkata, “Ketika itu aku sedang berbaring tengkurap di masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Ia pun berkata, ‘Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.’ Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Daud no. 5040 dan Ibnu Majah no. 3723. Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
8. Tidur Miring ke Kanan
Larangan tidur tengkurap sudah jelas pada poin sebelumnya, lalu seperti apa cara tidur yang benar? Nabi Muhammad SAW sangat menyarankan untuk tidur dalm posisi miring ke kanan karena dapat memperlancar kerja jantung dan hati. Selain itu, proses metabolisme tubuh serta detoksifikasi saat tidur akan lebih lancar saat tidur miring ke sisi kanan badan.
Seperti sabda dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Menjaga Kebersihan Lingkungan dan Tubuh
9. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan menjaga kebersihan memang sudah tidak perlu diragukan lagi menjadi hal penting agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Apabila lingkungan sangat kotor tentu akan tinggi risikonya untuk timbul berbagai sumber penyakit seperti demam berdarah.
Hal yang membahas tentang kebersihan tersebut telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR Tirmidzi).
10. Menjaga Kebersihan Tubuh
Dari kebersihan lingkungan, lalu beranjak pada kebersihan dari tubuh. Nabi Muhammad SAW sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Dan dengan menjaga kebersihan tubuh akan menghindarkan seseorang dari penyakit.
Berdasar Hadist riwayat Muslim dan Tirmidzi yang mengatakan, “Waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.”
Dan akhirnya, sebagai umat muslim tentu wajib untuk mengikuti berbagai sunnah dan tuntunan salah satunya cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW tersebut, agar tidak mendapat kerugian di masa yang akan datang.
Advertisement