Liputan6.com, Jakarta Surah Maryam berada di urutan ke-19 dalam Alquran. Terdiri dari 98 ayat dan termasuk dalam kategori surah Makkiyah atau surah yang diturunkan ketika Nabi Muhammad berada di Makkah.
Surah Maryam diturunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah, bahkan sebelum para sahabat beliau berhijrah ke Habsyi.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Ja'far bin Abi Thalib membacakan permulaan surah ini kepada Raja Najasyi dan para pengikutnya saat dirinya ikut berhijrah ke Habsyi.
Advertisement
Terdapat sejumlah kisah yang tertulis dalam surah Maryam. Di antaranya kisah Maryam yang melahirkan Nabi Isa AS secara ajaib. Yaitu tanpa melalui proses sebagaimana biasanya seorang ibu melahirkan anak.
Baca Juga
Kelahiran Nabi Isa tanpa seorang ayah dapat dimaknai sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Sebelum kisah Maryam, terlebih dahulu Allah berkisah mengenai keajaiban lainnya. Yaitu kisah dikabulkannya doanya Nabi Zakaria AS.
Dikisahkan bahwa Nabi Zakaria menginginkan seorang anak. Beliau berharap mempunyai anak laki-laki untuk melanjutkan cita-citanya dalam mendakwakan keesaan Allah.
Di sisi lain, istrinya mengalami kemandulan sehingga tidak dapat melahirkan anak. Lebih lagi, istrinya sudah berusia cukup tua. Demi mewujudkan cita-cita mulianya itu, Nabi Zakaria berdoa kepada Allah agar diberi keturunan.
Dalam ayat keempat surah Maryam, Allah SWT berifrman, “Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.”