Liputan6.com, Jakarta Momen Ramadan menjadi waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Selain melalui berpuasa, cara lain dekat dengan Sang Pencipta adalah melalui ibadah.
Dikutip dari kanal Youtube Ustaz Adi Hidayat Official, hendaknya setiap Muslim yang hendak berpuasa agar tidak main-main dan menganggap ringan kesempatan Ramadan yang Allah SWT berikan pada hidupnya.
Baca Juga
"Karena belum tentu nikmat itu akan diterima oleh setiap hamba atau mungkin bisa berulang di kesempatan berikutnya," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Advertisement
Oleh karena itu, ujar Ustaz Adi Hidayat, para sahabat Nabi Muhammad SAW banyak yang mengalirkan air mata di penghujung Ramadan. Menangis. Berharap agar Ramadan terus berlangsung setiap hari.
"Mereka tahu, belum tentu tahun depan bisa berjumpa (Ramadan). Karena itu semua bermujahadah ketika akan tiba Ramadan," lanjut Adi Hidayat.
Ketika Ramadan tiba, para sahabat memaksimalkan ibadah, melakukannya sepenuh jiwa. Mencontoh ibadah Rasulullah SAW sepanjang Ramadan.
Lebih lanjut Ustaz Adi Hidayat mengisahkan kesaksian salah seorang sahabat, Ibnu Abbas ra, akan ibadah Rasulullah SAW di bulan Ramadan.
"Saya belum pernah melihat Rasulullah semulia ini dalam ibadahnya, selembut ini dalah sedekahnya, sebanyak ini dalam pemberiannya kecuali saat Ramadan," Adi Hidayat menuturkan kesaksian Ibnu Abbas ra.
Diibaratkan, lembutnya hembusan angin sepoi-sepoi pun kalah dibandingkan kelembutan amalan Nabi Muhammad SAW kala Ramadan. Perilaku Rasulullah itu memotivasi orang-orang di sekelilingnya untuk lebih serius beribadah saat Ramadan.
Ada banyak doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang selalu Rasulullah SAW amalkan. Bukan hanya sebagai bentuk syukur dan suka cita dipertemukan dengan bulan Ramadan selanjutnya, tetapi agar keberkahan selalu menyertai.
Nabi Muhammad SAW mengamalkan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan sebagai sunnah. Doa ini membuat umat muslim yang membaca lebih merasa siap dengan kedatangan bulan Ramadan. Begitu juga diri selalu diliputi kebaikan dan dijanjikan pahala yang melimpah.
Bulan Ramadan ditentukan oleh keberadaan hilal. Tak heran bila doa-doa menyambut bulan suci Ramadan atas kedatangan hilal turut diamalkan. Bukan hanya doa, tetapi Rasulullah SAW membawa zikir saat melihat bulan atau hilal sebagai tanda datangnya Ramadan.
Berikut Liputan6.com ulas doa menyambut bulan Ramadan dari berbagai sumber, Selasa (8/3/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Doa Rasulullah SAW Menyambut Ramadan
Mendekati bulan Ramadan, dianjurkan bagi umat Islam untuk bersuka cita dalam hati. Tidak lupa untuk membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan, agar semakin mendapat keberkahan.
Berdasarkan hadist riwayat Imam At-Thabarani dan Imam Ad-Dailami, berikut bacaan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW:
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī, wa sallimhu minnī.
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Memohon agar mendapat kebaikan di bulan Ramadan pun turut dipanjatkan sebagai doa-doa menyambut bulan suci Ramadan. Bacaan doa ini bisa diamalkan sesuai dengan sunnah Rasul. Untuk menambah pahala dan upaya mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Ramadan.
Berikut doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam Abu Dawud :
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi syahri kadzā.
Artinya: “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini.” (HR Abu Dawud)
Advertisement
Doa Rasulullah SAW Melihat Hilal
Doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh Rasulullah SAW selanjutnya adalah saat melihat hilal. Umat Islam di seluruh dunia menggunakan dua pendekatan dalam menentukan awal Ramadan.
Dua pendekatan tersebut yaitu dengan hisab dan rukyat. Ketika menyaksikan hilal, Rasulullah Muhammad SAW selalu membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan di bawah ini. Doa melihat hilal tersebut tercantum dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi.
Allahumma ahillahu 'alaina bil yumna wal imani was salamati wal islami rabbi wa rabbukallahu.
Artinya,
"Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah."
Cara menentukan awal Ramadan dengan metod hisab adalah perhitungan untuk memprediksi ketinggian hilal yang menjadi penanda pergantian bulan dalam sistem kalender hijriah. Ketika diprediksi sudah berada di ketinggian di atas 0 derajat, maka sudah bisa dikatakan bulan berganti.
Sedangkan rukyat adalah metode menentukan awal Ramadan yang dilakukan dengan menyaksikan hilal baik dengan mata secara langsung maupun dengan alat. Jika sudah muncul, hilal akan terlihat seperti garis lengkung tipis.
Bacaan Zikir Melihat Hilal Ramadan
Bukan hanya membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan, tetapi dzikir turut dilantunkan. Berdasarkan hadist riwayat Imam Ahmad dijelaskan, Rasulullah SAW membawa zikir saat melihat bulan atau hilal sebagai tanda datangnya Ramadan.
Berikut bacaan zikir yang diamalkan Rasulullah SAW ketika melihat hilal Ramadan :
Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan ini (Ramadan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan mahsyar.”
Membaca zikir dapat menunjukkan bahwa umat muslim sebagai manusia adalah makhluk yang lemah dan selalu senantiasa membutuhkan pertolongan Allah. Selain itu, bacaan doa zikir ini dapat memohon kebaikan di bulan Ramadan serta perlindungan dari takdir yang buruk.
Advertisement
Doa Rasulullah SAW Meminta Ampunan
Ketika bulan Ramadan segera tiba, Rasulullah SAW pun memohon ampunan dengan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan. Tidak hanya kepada umat yang hidup sezaman dengan Rasulullah.
Cintanya diberikan kepada umatnya yang hidup di masa yang jauh dari zaman Rasulullah. Cinta itu diwujudkan dalam bentuk doa. Banyak sekali doa-doa menyambut bulan suci Ramadan Rasulullah SAW yang ditujukan kepada umatnya.
Di antara sekian banyak doa, Rasulullah SAW memohonkan kepada Allah SWT agar umatnya dijauhkan dari azab. Doa-doa menyambut bulan suci Ramadan tersebut terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA.
Allahumma la tursil 'ala ummati 'adzaban min fauqihim wa la min tahti arjulihima wa la talbishum syiya'an.
Artinya:
"Ya Allah, jangan Engkau kirim kepada umatku azab dari arah atas mereka, dan juga jangan kirim azab dari arah kaki mereka, dan jangan Engkau campurkan mereka dengan macam-macam golongan yang saling bertentangan."
Amalan Menyambut Bulan Suci Ramadan
Menuntaskan Utang Puasa
Menjelang bulan Ramadan, sudah seharusnya untuk membayar semua utang puasa di tahun sebelumnya. Puasa ini disebut puasa Qadha. Puasa Qadha wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan saat Ramadan.
Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Menyambut dengan Gembira
Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadan yang tak kalah penting adalah menyambut bulan suci ini dengan penuh suka cita. Amalan ini termasuk ke dalam amalan hati. Caranya adalah dengan memperbanyak bersyukur karena telah dipertemukan kembali pada bulan suci Ramadan.
Mulianya bulan Ramadan menjadikan bulan ini begitu istimewa dan harus disambut dengan penuh kegembiraan. Di bulan Ramadan, pahala akan dilipat gandakan dan dosa akan dihapuskan.
Rasulullah SAW dan para sahabat pun menyambut bulan Ramadan dengan bergembira, dan melepasnya dengan tangisan. Seperti yang telah dijelasakan dalam sebuah hadis Dorrutun Nasihin, yang artinya “Siapa yang bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Puasa Sunnah di Bulan Syaban
Amalan menyambut bulan Ramadan berikutnya yaitu menunaikan puasa sunnah di bulan Syaban. Anda bisa memperbanyak puasa sunnah di bulan Syaban sebelum datangnya bulan Ramadan.
Namun biasanya satu atau dua hari menjelang masuknya bulan Ramadan umat muslim dilarang menunaikan puasa sunnah, kecuali bagi mereka yang sudah membiasakannya. Larangan ini juga disebutkan dalam hadist Rasul, yaitu sebagai berikut ;
“Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang memuaskan puasa tertentu, maka ia boleh meneruskan puasanya”. (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812. teks hadits riwayat al-Bukhari).
Advertisement
Amalan Menyambut Bulan Suci Ramadan
Saling Memaafkan
Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadan yang pertama adalah saling memaafkan. Saat memasuki bulan Ramadan, kamu harus suci lahir dan batin. Suci secara lahir artinya seperti menjaga kesehatan, kebersihan, dan lain-lain. Sedangkan suci batin adalah suci dari segala pikiran buruk, dendam, dan masalah hati lainnya.
Maka dari itu, menjelang bulan Ramadan, hendaknya umat Muslim untuk saling memaafkan. Cara ini bisa membebaskan dirimu dari kesalahan pada orang lain dan membersihkan hati. Dengan begitu, bulan Ramadan akan terasa ringan untuk dijalani.
Bertaubat
Seorang muslim diperintahkan untuk menyambut bulan Ramadan dengan taubat nashuha, mempersiapkan diri untuk berpuasa, serta menghidupkan bulan Ramadan dengan tekad yang murni dan tulus.
Dengan bertobat pada Allah SWT kamu bisa menjalankan dan memaksimalkan pahala di bulan Ramadan dan menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih, suci dan bergembira.
Berziarah
Amalan menyambut bulan Ramadan selanjutnya yaitu dengan melakukan ziarah kubur. Anda bisa berziarah ke makam orang tua, mengirimkan doa untuk para leluhur serta bertawassul kepada mereka.
Bertawassul di sini artinya mengirimkan doa agar anggota keluarga yang sudah meninggal atau para leluhur diberikan keselamatan dan berkah selama bulan Ramadan sebulan mendatang. Ini juga bisa menjadi amalan baik yang dapat menambah pahala bagi Anda yang mendoakan.