Sukses

Arti Iftar di Bulan Ramadan, Ketahui Sunah Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW

Bagi sebagian orang, arti iftar mungkin masih asing.

Liputan6.com, Jakarta Kata iftar kerap muncul saat Ramadan tiba. Iftar biasanya disebut ketika waktu buka puasa tiba. Iftar mungkin disebutkan dalam undangan buka bersama, di penawaran-penawaran makanan akomodasi selama Ramadan, atau di ucapan selama berbuka.

Bagi sebagian orang, arti iftar mungkin masih asing. Meski kini istilah iftar sudah sering digunakan di bulan Ramadan, tak sedikit yang belum mengetahui apa arti iftar. Dengan mengetahui arti iftar, kamu tak perlu ragu lagi menyebutkannya. 

Setelah mengetahui arti iftar, penting juga mengetahui sunah-sunah yang bisa dilakukan. Berikut arti iftar di bulan Ramadan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(6/4/2021).

2 dari 6 halaman

Arti iftar

Iftar berasal dari bahasa Arab yang berarti buka puasa. Secara harfiah, iftar berarti "sarapan". Iftar juga dikenal sebagai ftoor. Iftar dilakukan untuk mengakhiri puasa Ramadan setiap hari saat matahari terbenam.

Iftar menandai berakhirnya puasa setiap hari dan sering kali dirayakan menjadi penyatu masyarakat. Iftar mengacu pada sebuah perjamuan saat Muslim berbuka puasa selama bulan Ramadan. Bagi umat Islam, iftar menjadi ajang untuk berkumpul bersama untuk berbuka puasa. Jadi, arti iftar sebenarnya adalah buka puasa yang biasa dilakukan di bulan Ramadan.

3 dari 6 halaman

Sunah berbuka puasa

Menyegerakan berbuka

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada umatnya untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya sudah datang, yaitu saat matahari mulai terbenam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093).

Kemudian dalam sebuah hadits Qudsi, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling cepat berbuka (HR. At-Tirmidzi).

Berbuka dengan kurma atau air putih

Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis atau kurma, namun jika tidak ada kurma, maka dengan air putih. Namun Nabi Muhammad SAW lebih mendahulukan untuk berbuka puasa dengan kurma seperti hadits berikut ini:

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan ruthab (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air. (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad, 3/164, hasan shahih).

4 dari 6 halaman

Sunah berbuka puasa

Berdoa saat berbuka puasa

Sunnah berbuka puasa berikutnya adalah berdoa saat berbuka puasa. Hadits yang menjelaskan tentang doa buka puasa.

Dari Mu’adz bin Zuhrah, sesungguhnya telah sampai riwayat kepadanya bahwa sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa, beliau membaca (doa), ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu-ed’ (ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka).

Berbuka secukupnya

Rasulullah mencontohkan kepada umatnya untuk berbuka puasa secukupnya saja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya. Karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya. (HR. Ahmad, an-Nasa’i dan At-Tirmidzi).

Memberi Makan Orang yang Buka Puasa

Bulan ramadan adalah bulan yang dirahmati oleh Allah SWT. Segala perbuatan yang baik akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Salah satu hal yang disunnahkan di bulan Ramadan ialah memberikan makan buka puasa kepada orang yang menjalaninya.

5 dari 6 halaman

Makanan Favorit Nabi Muhammad SAW Saat Buka Puasa

Kurma

Kurma merupakan makanan anjuran Nabi Muhammad SAW. Disarankan mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. Dengan kandungan gula yang alami membuat kurma sangat baik untuk kesehatan tubuh. Apalagi dengan rasa manis yang enak, kurma juga membuat perut kenyang lebih lama.

Anggur

Anggur menjadi salah satu makanan favorit Nabi Muhammad SAW saat berbuka puasa. Hal ini tidak mengherankan karena anggur memang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Apalagi dengan kandungan vitamin C dalam buah anggur yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Madu

Mengonsumsi madu setelah berbuka puasa dapat menjaga kadar gula darah dan sangat baik untuk kesehatan. Rasanya yang manis juga sering dijadikan sebagai pengganti gula yang tentu lebih sehat.

Susu

Susu tidak hanya menjadi menu berbuka puasa Nabi Muhammad SAW, tetapi juga saat sahur. Dengan kandungan vitamin di dalam susu dapat menjaga kebugaran tubuh kamu seharian. Segelas susu mengandung protein dan kalsum yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.

6 dari 6 halaman

Makanan Favorit Nabi Muhammad SAW Saat Buka Puasa

Buah Zaitun

Dari Abi Usaid Al-Anshari dia berkata Rasulullah SAW bersabda," makanlah minyak zaitun! Sesungguhnya ia diberkahi. Berlauklah dengannya dan berminyaklah dengannya! Sesungguhnya ia keluar dari pohon yang diberkahi”. (HR. Ahmad, Ad Darimi dan Tirmidzi)

Buah Tin

Buah ara atau buah tin sangat disukai oleh Nabi Muhammad SAW, dan beliau pernah bersabda bahwa buah tin merupakan buah surga tanpa biji. Manfaatnya yang sangat banyak seperti dapat mengobati sembelit, penyakit usus, bisul, dan lambung membuat buah ini sangat cocok untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa.

Delima

Buah Delima merupakan salah satu daftar buah surga, yang tercantum pada sura Ar-Rahman ayat 86 yang artinya,

"di dalam kedua-dua syurga itu terdapat buah-buahan, pohon kurma dan pohon delima."

Buah Labu

Khasiat labu yang sangat baik untuk kesehatan merupakan salah satu makanan favorit Nabi Muhammad SAW saat berbuka. Apalagi dengan kandungan air yang mencapai 97 persen pada buah labu, membuatnya dapat menjaga cairan dalam tubuh selama berpuasa.