Liputan6.com, Jakarta Melaksanakan salat duha di bulan Ramadan akan mendapat banyak berkah untuk kehidupan. Keutamaan salat duha di bulan Ramadan adalah mendapat pahala serupa ibadah haji dan umrah, dicukupkan rezekinya, dijanjikan pintu surga, sampai diijabah seluruh doanya.
Baca Juga
Advertisement
Tata cara salat duha dan keutamaan mengamalkannya di bulan Ramadan memang tidak jauh berbeda di bulan biasa. Akan tetapi, bulan Ramadan merupakan bulan suci penuh ampunan dan bulan di mana seluruh pahala dilipatgandakan. Bukankah akan menjadi sia-sia bila satu bulan Ramadan tak diiringi dengan salat sunnah duha?
Waktu terbaik melaksanakan salat duha di bulan Ramadan pun demikian. Awal waktu setelah 20 menit matahari terbit dan akhir waktu di seperempat siang. Rasulullah SAW menegaskan, salat duha mendatangkan keuntungan melimpah lebih dari keuntungan setelah berperang atau jihad di jalan Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas tata cara salat duha dan keutamaan melaksanakannya di bulan Ramadan dari berbagai sumber, Rabu (7/4/2021).
Tata Cara Salat Duha untuk Waktu Terbaik
Salat duha sama seperti salat sunnah lainnya. Hanya berbeda di waktu, niat, dan bacaannya. Waktu melaksanakan salat duha di mulai dari munculnya matahari hingga sebelum matahari tepat di tengah.
Waktu Salat Duha di Bulan Ramadan Pertama
Adapun waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan salat duha terbagi menjadi dua, yaitu awal waktu dan akhir waktu. Awal waktu salat duha bisa dilakukan 20 menit setelah matahari terbit.
Waktu salat duha di bulan Ramadan tersebut sesuai dengan keterangan hadits yang diriwayatkan oleh ‘Amr bin ‘Abasah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Kerjakanlah salat subuh kemudian tinggalkanlah salat hingga matahari terbit, sampai matahari naik. Ketika matahari terbit, ia terbit di antara dua tanduk setan, saat itu orang-orang kafir sedang bersujud (menyembah Matahari)." (HR. Muslim)
Waktu Salat Duha di Bulan Ramadan Kedua
Waktu kedua yang dianjurkan salat duha di bulan Ramadan adalah akhir waktu salat duha yang dilakukan 15 menit sebelum masuk waktu salat duha. Waktu terbaik atau utama mengerjakan salat duha di bulan Ramadan adalah di akhir atau seperempat siang, dalam keadaan yang semakin panas.
Waktu tersebut sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Arqam. Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan salat duha (di awal pagi), dia berkata:
"Tidakkah mereka mengetahui bahwa sholat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sholat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan.'" (HR. Muslim)
Advertisement
Keutamaan Salat Duha di Bulan Ramadan
Pahala Haji dan Umrah
Keutamaan salat duha adalah mendatangkan pahala yang setara dengan haji dan umrah. Barangsiapa yang melaksanakan salat duha dengan tekun, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala setara haji dan umrah yang sempurna.
Apalagi bila salat duha di bulan Ramadan, pahalanya akan semakin dilipatgandakan. Dari Anas ra, Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna.”
Gugurkan Dosa
Keutamaan salat duha di bulan Ramadan adalah membantu menggugurkan dosa-dosa. Melaksanakan salat duha secara rutin terutama di bulan Ramadan, dosa para umat akan dihapuskan meski sebanyak buih-buih di lautan.
Terdapat hadist yang memperkuat hal ini, yakni dari Abu Hurairah ra, di mana Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan.” (HR. Tirmidzi)
Dicukupi Rezekinya
Salat duha adalah salat yang dilakukan untuk memohon limpahan rezeki dari Allah SWT. Barangsiapa yang mengerjakannya, maka ia akan mendapati bahwa kebutuhannya tercukupi pada akhir hari. Berkah ini akan semakin menguat bila salat duha di bulan Ramadan.
Hal ini tersirat dalam ketentuan waktu pengerjaan salat duha dan bacaan doa yang dipanjatkan setelah melaksanakannya. Sesuai janji-Nya, Allah SWT akan memberikan imbalan dan balasan atas kesediaan hamba-Nya mengingat diri-Nya di waktu duha.
Janji Allah SWT tersebut dapat ditemukan dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah bagi-Ku empat rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu.”
Dibuatkan Pintu Khusus di Surga
Keutamaan salat duha di bulan Ramadan adalah akan dibuatkan pintu khusus di surga-Nya. Pintu yang dinamakan pintu duha ini khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang tekun dan rutin melaksanakan ibadah salat duha setiap hari semasa hidupnya.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang melazimkan shalat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah." (HR.Thabrani)
Keutamaan Salat Duha di Bulan Ramadan
Memperoleh Kuntungan
Rasulullah SAW menimbang keuntungan salat duha. Keuntungan yang diperoleh oleh para pelaksana salat duha berjumlah lebih banyak, dibanding dengan keuntungan yang diperoleh oleh para mujahid perang.
Hal ini sebagaimana sabda rasullulah SAW yang berbunyi:
“Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukan kepada tujuanpaling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah(keuntungan)nya dan cepat kembalinya?
Mereka menjawab: “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya”
Waktu Paling Ijabah
Di waktu salat duha merupakan waktu di mana seluruh doa diijabah oleh Allah SWT. Jika pada waktu duha disempatkan untuk melakukan salat duha, maka saat itu para malaikat turun ke bumi bertujuan menyaksikan salatnya kaum mukmin, seperti wahyu Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 78.
Jika pada waktu duha digunakan untuk memohon dan berharap doa, maka malaikat akan menolong mendoakannya agar diterima oleh Allah SWT. Maka bukan tidak mungkin bila doamu dikabulkan oleh Allah SWT.
Terhindar dari Keburukan
Melaksanakan salat duha di bulan Ramadan dan waktu-waktu yang diutamakan akan menghindarkan dari keburukan. Adanya ikatan yang selalu ditumbuhkan setiap hari dengan Yang Maha Kuasa akan menambah besar iman dan kepercayaan bahwa Allah SWT selalu mengamati setiap perilaku kamu.
Pahala Sedekah
Keutamaan salat duha di bulan Ramadan adalah mendapat pahala serupa sedekah. Bagi yang rajin menunaikannya, dijamin oleh Allah SWT akan mendapatkan pahala seperti jika ia bersedekah.
Sedekah yang dimaksud dalam salat duha di bulan Ramadan adalah sedekah yang diperlukan oleh 360 persendian tubuh, terutama bagi yang ikhlas mengerjakannya. Pahala akan didapatkan sebanyak persendian tersebut.
Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW yang berbunyi,
“Di setiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu.”
Advertisement
Tata Cara Salat Duha untuk Niat
Melaksanakan salat duha di bulan Ramadan tak jauh berbeda dengan bulan-bulan biasanya. Mengucapkan niat salat duha sebelum takbirotul ihram hukumnya sunnah menurut madzhab Syafi’i dan Hambali.
Fungsi dari mengucap niat salat duha di bulan Ramadan adalah untuk mengingatkan hati sehingga lebih mantap dan khusyu’ dalam menjalankan salatnya.
Niat salat duha cukup dilafalkan di dalam hati saja. Mengucap niat salat duha adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan) dan bid'ah (tidak dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).
Terlepas dari perbedaan tersebut, bacaan niat salat duha pada umumnya sebagai berikut:
Usholli Sunnatadh Dhuhaa Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa
Artinya: “Aku niat salat sunnah duha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Salat Duha Inti
1. Niat salat duha.
2. Takbirotul Ihram.
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah).
4. Membaca surat Al-Fatihah.
5. Membaca surat Ad-Dhuha.
6. Rukuk dengan tuma'ninah.
7. I'tidal dengan tuma’ninah.
8. Sujud dengan tuma’ninah.
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah.
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua.
12. Membaca surat Al-Fatihah.
13. Membaca surat As-Syams.
14. Rukuk dengan tuma'ninah.
15. I'tidal dengan tuma'ninah.
16. Sujud dengan tuma'ninah.
17. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
18. Sujud kedua dengan tuma'ninah.
19. Tasyahud Akhir dengan tuma'ninah.
20. Salam.
21. Membaca doa salat duha.
Advertisement
Tata Cara Salat Duha untuk Doa
Terakhir adalah doa setelah salat duha di bulan Ramadan. Sebenarnya tidak ada doa khusus yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah selesai salat duha. Tak heran bila dalam kitab-kitab Fiqih, para ulama sama sekali tidak mencantumkan doa salat duha.
Ada satu doa salat duha yang populer dipanjatkan oleh kaum Muslim di seluruh dunia. Seperti dijelaskan sebelumnya, doa ini bukanlah berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Meski begitu, doa salat duha ini memiliki banyak kebaikan untuk selalu dipanjatkan, terutama untuk salat duha di bulan Ramadan.
Doa ini dicantumkan oleh Asy-Syarwani dalam Syarh Al Minhaj dan disebutkan pula oleh Ad-Dimyathi dalam I’anatuth Thalibiin.
ALLAHUMMA INNADHDHUHA-A DHUHA-UKA, WALBAHAA-ABAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWAATUKA, WAL QUDROTA QUDROTUKA, WAL ‘ISHMATA ISHMATUKA.
ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU, WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIiN.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.