Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadan menjadi saat bagi umat Muslim melaksanakan ibadah puasa. Meski di tengah pandemi COVID-19, seseorang masih bisa melakukannya dengan tetap sehat sehingga terhindar dari penyakit.
Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa banyak studi yang menyebut bahwa puasa, yang setidaknya dilakukan selama tiga hari, akan membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih yang baru.
Baca Juga
Menurut Wiku Adisasmito, Juru Bicara dan Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19, mengatakan bahwa kekebalan tubuh selama puasa juga dapat diperkuat dengan beberapa upaya lain.
Advertisement
1. Menjaga Asupan Makanan
Dalam konferensi persnya dari Graha BNPB, Jakarta pada Kamis (8/4/2021), Wiku mengatakan hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga asupan yang berkualitas.
"Agar tetap prima, makanlah makanan yang tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori yang dapat berupa nasi, roti, dan lain-lainnya," kata Wiku.
Selain itu, konsumsilah telur, ikan, dan daging setiap hari untuk sumber protein yang berguna membentuk imunitas dan jaringan tubuh lainnya. "Sayur dan buah juga tetap harus dimakan dengan rutin, untuk mendapatkan mikronutrien esensial."
Wiku mengingatkan agar seseorang untuk bisa menguasai dirinya saat berbuka puasa "dengan membatasi makanan yang tinggi lemak seperti gorengan, gajih, dan lain-lain, serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Tetap Berolahraga
2. Olahraga
Wiku juga mengatakan bahwa untuk menjaga imunitas selama puasa, seseorang disarankan untuk tetap berolahraga yang dapat menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Ia menyarankan, seseorang bisa melakukan olahraga ringan secara rutin sebanyak tiga hingga lima kali dalam sepekan. "Atau olahraga intens dengan durasi yang tergolong singkat kurang dari 30 menit dari biasanya untuk mencegah kelelahan berat."
Mengingat olahraga akan meningkatkan pengeluaran cairan dari tubuh, maka Wiku merekomendasikan agar seseorang melakukan aktivitas fisik sebelum berbuka atau satu hingga dua jam setelah berbuka puasa.
"Durasi juga dibatasi hingga kurang dari dua jam, untuk mengoptimalkan pembentukan dari fungsi sistem imun tubuh," katanya. Tingkatkan juga asupan cairan hingga 1,5 sampai 2 kali lipat dari biasanya.
Advertisement
Vaksinasi dan Tetap Cuci Tangan
3. Vaksinasi COVID-19
Menurut Wiku, semua strategi tersebut bisa disempurnakan dengan melakukan vaksinasi COVID-19.
"Sesuai dengan Kementerian Agama, bahwa vaksinasi akan tetap dilakukan, mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa."
Wiku mengatakan, proses vaksinasi COVID-19 akan dilakukan seperti bulan-bulan lainnya demi mencapai kekebalan kelompok serta target vaksinasi dari pemerintah.
4. Tetap Rajin Cuci Tangan dan Jaga Kondisi Mental
Wiku juga mengingatkan agar masyarakat untuk senantiasa lebih sering melakukan cuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, memperbanyak istirahat, serta menunda puasa apabila dalam keadaan sakit berat.
"Tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah," imbuh Wiku.
Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun
Advertisement