Sukses

Mudik Dilarang, Hotel-Hotel di Cirebon Putar Otak agar Karyawan Tak Kena PHK

Kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 menjadi tantangan berat bagi pelaku ekonomi khususnya di bidang jasa perhotelan di Cirebon.

Liputan6.com, Cirebon - Kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 menjadi tantangan berat bagi pelaku ekonomi khususnya di bidang jasa perhotelan. Cirebon menjadi salah satu daerah yang ramai dikunjungi saat musim mudik tiba. GM Aston Hotel Cirebon Niken Damayanti mengatakan, selama Pandemi Covid-19, okupansi hotel yang dikelolanya turun drastis.

"Lebaran tahun lalu Hotel kita tutup. Tahun 2019 pas lebarannya okupansi 100 persen. Tahun ini tidak ada yang bisa diprediksi," kata Niken, Senin (12/4/2021).

Niken menjelaskan, biasanya hotel berharap ada peningkatan pendapatan pada periode mudik Lebaran. Apalagi di tengah pandemi, Aston Hotel Cirebon berharap pada penyediaan ruang Meeting, Incentive, Convention, Exhibition.

Meski penggunaan MICE dibatasi, masih menjadi harapan untuk menutup penurunan okupansi hotel. Namun, dengan larangan mudik, tak hanya okupansi yang menurun melainkan minimnya perjalanan dinas yang menggunakan fasilitas hotel.

"Ini masa-masa terberat bagi kami dan dunia perhotelan di Cirebon. Padahal ada THR yang harus dibayarkan sementara pendapatan tidak ada," ujar dia.

Kendati demikian, Niken memastikan operasional hotel tetap berjalan. Dia juga memastikan tidak ada lagi karyawan yang dirumahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 3 halaman

Buka Puasa Bersama

Dalam upaya memperoleh pendapatan selama ramadan, dia berharap aktivitas buka puasa bersama banyak. Meskipun harus mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan kuota.

"Sebelum-sebelumnya kan kita selalu luar biasa demandnya tinggi. Namun untuk tahun ini pastinya akan berbeda. Bukber boleh tapi dibatasi 50 persen saja," sebut Niken.

Pemilik Hotel Grand Triyas Cirebon Imam Reza Hakiki mengatakan, kebijakan larangan mudik menjadi tantangan terberat untuk usaha perhotelan.

Namun, dia masih berharap kegiatan buka puasa bersama tetap diperbolehkan meski harus mematuhi protokol kesehatan dan pembatasan kuota.

"Lumayan bisa ada tambahan untuk bayar THR karyawan. Kalau okupansi masih aman," kata Kiki.

Sementara itu, Kiki memastikan pada Ramadan tahun ini karyawan akan mendapat THR.

 

3 dari 3 halaman

Infografis