Liputan6.com, Jakarta - Orangtua tak perlu khawatir akan menurunnya daya tahan tubuh anak selama berpuasa, yang ditakutkan membuat mereka jadi tidak bisa melawan kuman atau virus penyebab penyakit.
Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals mengatakan bahwa orang tak perlu khawatir akan menurunnya daya tahan tubuh anak, selama mereka mendapatkan asupan nutrisi yang memadai saat sahur dan berbuka.
Baca Juga
"Kunci utama menjaga anak tetap bugar dan daya tahan tubuhnya tetap kuat adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang," kata Mansyur dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Mansyur mengatakan bahwa ketika berpuasa atau belajar puasa, anak tetap membutuhkan nutrisi harian yang terdiri dari nutrisi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral.
Hal ini dimaksudkan agar setiap proses biologis dalam tubuh anak dalam berjalan dengan optimal.
Selain nutrisi di atas perlu juga dilengkapi dengan beberapa nutrisi yang diyakini bisa meningkatkan daya tahan tubuhnya, salah satunya adalah asupan probiotik dan prebiotik.
"Penting bagi orang tua memastikan agar anak mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkannya pada saat sahur dan berbuka puasa," kata Mansyur.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Manfaat Probiotik dan Prebiotik
Probiotik sendiri adalah bakteri baik yang hidup di saluran pencernaan, sementara prebiotik merupakan sejenis serat yang menjadi sumber makanan bakteri baik termasuk probiotik, agar bisa tumbuh, berkembang, dan bekerja secara efisien.
Saat pemberian prebiotik, kadar bakteri dalam saluran pencernaan menjadi seimbang, sehingga nutrisi yang diperoleh tubuh dapat diserap dengan baik dan juga bisa merangsang sistem imunitas tubuh.
Mansyur mengatakan, penyerapan nutrisi yang baik bisa membuat sistem kekebalan tubuh anak bekerja dengan optimal, meskipun dia sedang belajar berpuasa, baik setengah hari maupun seharian penuh bagi mereka yang berusia lebih dewasa.
Adapun salah satu jenis prebiotik yang diakui secara ilmiah adalah serat pangan inulin. Secara alami, dia dapat ditemukan di berbagai buah-buahan, sayuran, atau umbi-umbian seperti Chicory root.
Mansyur menjelaskan bahwa serat pangan inulin punya peran di usus besar, yang merupakan organ terbesar untuk membantu sistem pertahanan tubuh.
"Manfaat inulin sebagai nutrisi yang esensial selain untuk kesehatan saluran cerna dan imunitas tubuh juga berdampak positif pada kesehatan di kemudian hari yaitu mengurangi risiko obesitas, penyakit radang usus, dan alergi," katanya.
Selain itu, prebiotik dalam serat pangan inulin juga membantu penyerapan kalsium dan mendorong kepadatan tulang, serta mengatur rasa kenyang. Nutrisi inilah yang dinilai perlu ada dalam menu makanan anak sehari-hari.
Advertisement