Liputan6.com, Samarinda - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur memprediksi terjadi lonjakan kebutuhan uang tunai di Lebaran tahun ini. Meski masih berstatus pandemi, kebutuhan uang tunai bakal meningkat hampir 50 persen disbanding Ramadan dan lebaran tahun lalu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Tutuk SH Cahyono menjelaskan, jumlah uang tunai yang disiapkan mencapai Rp4,12 trilyun. Jumlah ini alami peningkatan sebesar Rp1,24 triliun dibanding tahun lalu atau 43,3 persen.
“Peningkatan ini didorong oleh perbaikan ekonomi sejak semester II 2020, terutama terkait peningkatan konsumsi rumah tangga atau kebutuhan belanja dan lainnya yang membutuhkan uang tunai,” kata Tutuk, Rabu (21/4/2020).
Advertisement
Uang tunai yang disiapkan tersebut, katanya, terdiri dari Rp302 miliar uang pecahan kecil, dan 3,82 triliun uang pecahan besar. Penyediaan uang tunai tersebut juga telah mempertimbangkan kebutuhan perbankan dalam melayani masyarakat.
“Tahun ini layanan penukaran uang tunai kepada masyarakat difokuskan melalui loket di perbankan, baik bank umum maupun BPR,” tambah Tutuk.
BI telah bekerja sama dengan semua bank di 334 titik kantor untuk menjadi tempat penukaran uang yang tersebar di seluruh wilayah di Kaltim.
“Secara lebih rinci, BI Kaltim bekerja sama dengan 195 kantor bank dan BI Balikpapan telah mengkoordinir kerja sama dengan 139 kantor bank untuk pelayanan penukaran tersebut,” sambungnya.
Bank Indonesia tidak membuka penukaran uang seperti sebelum masa pandemi. Seluruh proses penukaran uang dilakukan di loket-loket bank umum maupun BPR.
Penyebaran titik penukaran uang tentu untuk memudahkan masyakarat mendapatkan layanan tersebut. Layanan penukaran uang ini sudah dimulai sejak 12 Apil 2020 lalu atau sehari sebelum Ramadan, hingga 11 Mei 2021 mendatang.