Liputan6.com, Garut Bagi penjual pisang aroma karamel, di Garut, Jawa Barat, datangnya bulan suci Ramadan adalah tabungan untuk meningkatkan penjualan. Meskipun waktu berjualan terbilang singkat, omzet justru makin meningkat.
Riski (17), salah satu pedagang pisang aroma Bandung, mengatakan penjualan pisang aroma selama Ramadan terbilang tinggi.
“Biasanya paling 1000 biji, sekarang bisa lebih dari itu,” ujar dia tanpa merinci angka berapa total penjualan pisang aroma tiap hari, saat ditemui di lapaknya, Ahad (25/4/2021).
Advertisement
Baca Juga
Remaja asal Cirebon itu mengatakan, respons konsumen di Garut terhadap pisang aroma Bandung terbilang tinggi. Rata-rata per hari tak kurang dari 1.000 pisang aroma dengan harga Rp 1.000 per biji terjual.
“Kami mulai buka setiap pukul 10.00 pagi hingga pukul 22.00 malam,” kata dia.
Ada beberapa varian rasa yang biasa ia jual bersama dua rekan lainnya yang ikut membantu memproduksi, yakni pisang original, pisang keju, ketan hitam, kacang hijau, nangka, nanas hingga tapai.
Khsusus Ramadan ujar dia, para pembeli mulai menyemut mendekati lapaknya sejak 15.30 sore hingga sebelum waktu ifthar (buka puasa) tiba. “Namun, kadang ada juga yang membeli sebelum Ashar,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Nurul, salah satu penjual pisang aroma karamel di wilayah Karangpawitan. Rasanya yang lumer plus taburan keju dan susu kental manis, membuat pisang aroma karamel cukup digemari saat buka puasa tiba.
“Kami lebih banyak melayani penjualan via online,” kata dia.
Dengan harga sebesar Rp 2.000 per buah, para pembeli mulai ramai pada waktu Asar hingga menjelang buka puasa tiba. “Bagi tetangga atau jaraknya yang tidak jauh, kami juga melayani penjualan secara langsung,” kata dia.
Seperti diketahui, teksturnya yang renyah di lidah, serta taburan keju dan cokelatnya membuat pisang aroma cukup digemari pembeli. Suasana bakal semakin hangat jika disajikan dengan pangananan pendamping lainnya seperti teh hangat atau kopi. Selamat mencoba.