Sukses

Berbuka dengan Si Manis Kue Bongko Khas Ranah Minang

Bongko adalah penganan legendaris yang sangat sulit dijumpai pada hari biasa.

Liputan6.com, Padang - Setiap Ramadan tiba, maka segala macam penganan atau sajian khas daerah yang mulai hilang tergerus zaman akan muncul kembali.

Begitu juga di Sumatera Barat (Sumbar), beberapa kuliner khas legendaris akan sangat mudah dijumpai di pasar pabukoan (takjil).

Kue bongko misalnya, penganan ini salah satu menu buka puasa yang digemari masyarakat di sejumlah daerah seperti Kabupaten Agam dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Penganan ini mungkin terdengar asing bagi generasi milenial, sebab cukup sulit ditemukan pada hari biasa. Bongko memang sudah langka dan hanya ditemukan ketika Ramadan tiba.

Kue yang disajikan dengan bungkusan daun pisang itu memiliki rasa yang manis. Proses pembuatannya pun tergolong sederhana, dengan mengandalkan tepung beras sebagai bahan utama.

Tepung beras diolah seperti bubur, tetapi lebih padat kemudian dicampur santan, perasan air pandan, serta gula aren.

Setelah itu, adonan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus beberapa menit. Bongko cocok dimakan saat berbuka, rasa manis dan teksturnya yang lembut membuat berbuka puasa terasa lebih nikmat.

Bongko juga bisa dinikmati bersama makanan lainnya, seperti lemang terutama di saat Ramadan. Perpaduan dua panganan yang melepas dahaga sekaligus mengenyangkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

2 dari 2 halaman

Harga Terjangkau

Harganya juga cukup terjangkau, berkisar Rp5.000 per bungkusnya. Selain murah, membeli bongko juga mengobati kerinduan akan sajian yang susah dijumpai di hari biasa ini.

Salah seorang warga Kabupaten Agam, Nelfi (45), mengatakan kuliner Ramadan kue bongko ini sangat dinantikannya.

"Tiap Ramadan kami selalu membelinya dan menjadikan kue bongko menjadi menu utama. Saya dan anak-anak sangat menyukainya karena rasanya enak," ujarnya.