Liputan6.com, Jakarta - Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh hikmah. Di bulan istimewa ini kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah agar mendapatkan keberkahan. Selain itu, juga harus melaluinya dengan penuh kesabaran.
Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan bahwa Ramadhan sebagai bulan kesabaran, dan puasa adalah bagian dari sabar. Kita dapat melatih kesabaran selama bulan suci Ramadhan ini.
Baca Juga
الصومُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Advertisement
“Puasa itu separuh (dari) sabar.” (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathâ’if al-Ma’ârif fî mâ li Mawâsîm al-‘Âm min al-Wadhâ’if, Kairo: Dar al-Hadits, 2002, h. 207)
Bagi orang-orang yang menjalankan puasa di bulan Ramadhan, maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Dalam Alquran surat Az-Zumar ayat 10, bagi orang-orang yang bersabar juga mendapatkan pahala dengan bilangan yang tidak ada batasnya.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathâ’if al-Ma’ârif fî mâ li Mawâsîm al-‘Âm min al-Wadhâ’if, 2002, h. 207)
Berdasarkan dalil di atas, Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk menyadarkan kesabaran kita agar kita bisa mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Menurut Imam Majduddin al-Fairuzzabadi, sabar adalah aktivitas menahan diri, lisan, dan juga seluruh anggota tubuh dari ketidakpuasan, komplain, dan membuat kekacauan. Sabar secara bahasa berarti “al-habsu” atau menahan diri dari gejolak alami yang ada di jiwa manusia, seperti rasa cemas, tidak puas, keluhan, dan lain sebagainya.
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan bahwa sabar itu terbagi menjadi tiga seperti yang ia tulis.
أنواع الصبر ثلاثة أنواع: صبر علي طاعة الله, وصبر علي محارم الله, وصبر علي أقدار الله المؤلمة
“Ada tiga macam sabar: (1) Sabar atas ketaatan kepada Allah, (2) Sabar atas (menjauhi) hal-hal yang diharamkan Allah, dan (3) Sabar atas ketetapan Allah yang pahit (atau susah).” (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Lathâ’if al-Ma’ârif fî mâ li Mawâsîm al-‘Âm min al-Wadhâ’if, 2002, h. 208)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Sabar Atas Ketaatan Kepada Allah
Dalam hal ini, kita harus senantiasa sabar dalam menjalankan segala perintah Allah SWT meskipun banyak rintangan yang akan kita lewati. Perintah Allah tersebut yakni sholat wajib, sholat tarawih dan witir, sholat sunah, dan juga puasa.
Sabar atas ketaatan kita kepada Allah misalnya, ketika pagi hari terasa dingin namun kita harus menjalankan kewajiban kita atas perintah Allah yakni sholat subuh. Maka, kita harus senantiasa menjalankannya, bersabar dan melawan segala halangannya.
Hal ini dapat kita lakukan senantiasa untuk mengharap ridha Allah SWT. Itulah yang disebut dengan kesabaran dalam menjalankan ketaatan Allah.
Advertisement
2. Sabar Atas Hal-hal yang Diharamkan Allah
Selanjutnya yaitu sabar atas hal-hal yang diharamkan Allah SWT. Dalam hal ini, kita harus menahan nafsu, menjauhkan diri dari kemaksiatan yang ada. Semua itu kita lakukan dengan niat untuk memenuhi perintah Allah, kelak pahala yang kita dapatkan akan sangat besar.
Beberapa ulama mengatakan, meninggalkan maksiat merupakan salah satu kewajiban. Sedangkan melakukan sunah maka hukumnya sunah. Maka dari itu, kita harus mengutamakan kewajiban dari pada sunah.
Ada ulama yang mengatakan, barangsiapa yang menjaga pandangan matanya dari aurat perempuan yang tidak halal baginya, maka ia akan mendapatkan pahala yang lebih besar dari pada melakukan seribu rakaat sholat sunah.
3. Sabar Atas Ketetapan Allah yang Pahit
Setiap musibah yang kita hadapi dengan kesabaran dan keikhlasan akan membuat derajat kita semakin tinggi atau menghapus dosa. Tak hanya kecelakaan dan lain sebagainya, perlakuan buruk orang lain kepada kita juga dapat disebut musibah. Begitu juga penyakit yang kita derita, kemiskinan, kecelakaan, kemalingan, kehilangan harta benda, kebakaran, dan lain sebagainya.
Sabar atas ketetapan Allah yang pahit artinya, setiap ada orang yang tertimpa musibah, hal itu tidak menjadikan orang tersebut melakukan sesuatu yang dilarang Allah. Misalnya, oranng yang ditimpa dengan kemiskinan tidak membuatnya mencari harta dengan jalan lain seperti mencuri, merampok, korupsi, atau perbuatan yang dilarang lainnya.
Segala sesuatu yang kita lakukan karena menaati perintah Allah dan melakukan semuanya karena Allah, hal ini merupakan tindakan yang dapat mempertajam kesabaran manusia.
Di bulan Ramadhan ini, kita harus dengan sadar, dengan sengaja menahan lapar, haus, dan nafsu agar kita dapat melatih kesabaran kita. Maka dari itu, bulan ini disebut bulan kesabaran karena telah melatih banyak orang untuk bersabar.
(Cinta Islamiwati)
Sumber: Nu.or.id
Advertisement