Sukses

Ciri Daging Gelonggongan, Waspadai Jelang Lebaran

Ketahui ciri daging gelonggongan.

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi daging sangat umum menjelang hari raya seperti Idulfitri. Saat lebaran, olahan daging jadi menu khas yang tak boleh terlewat. Sebut saja opor ayam, rendang, empal, gulai, hingga semur.

Jelang lebaran, permintaan akan daging pastinya akan meningkat. Memilih daging yang baik dan sehat sangat penting. Pasalnya, ada sejumlah oknum yang memanfaatkan momen ini untuk mencari keuntungan dengan cara yang jahat.

Ditemukannya daging gelonggongan dan daging oplosan membuat siapa saja perlu waspada. Daging gelonggongan merupakan daging yang sudah dicampur atau disuntik dengan air agar massanya lebih berat. Tak hanya mencurangi timbangan, daging ini bisa berbahaya, jika air yang disuntikkan merupakan air kotor yang bisa terkontaminasi bakteri.

Agar lebih waspada, simak ciri daging gelonggongan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (28/4/2021).

2 dari 6 halaman

Ciri daging sapi gelonggongan

Berikut ciri daging sapi yang digelonggong:

Warna

Daging sapi segar memiliki warna yang merah tua yang segar. Sementara itu, daging sapi gelonggongan memiliki warna yang cenderung pucat.

Aroma

Daging sapi memiliki aroma sapi yang khas. Jika Anda biasa membeli daging sapi, aroma daging sapi akan mudah dikenali. Daging sapi gelonggongan memiliki aroma sapi yang samar dan kurang khas seperti bau sapi biasanya. Jika daging sudah disimpan terlalu lama, aroma daging bisa seperti bau busuk.

3 dari 6 halaman

Ciri daging sapi gelonggongan

Tekstur

Ciri daging sapi gelonggongan bisa dilihat dari teksturnya. Pada daging gelonggongan, tekstur akan terasa lembek dan berair. Jika ditekan, daging bisa mengeluarkan air. Sebaliknya, daging sapi segar memiliki tekstur yang padat dan solid. Daging sapi tidak mudah direnggangkan dan cenderung kencang dan kaku. Cobalah untuk meraba permukaan daging untuk mengenali karakteristik daging ini.

Selain itu, jika terlanjur membeli daging, jika daging direbus, daging gelonggongan akan menyusut dan menjadi lebih kecil.

Cara menjual

Daging sapi segar di pasar biasaya dijual dengan cara digantung. Sementara daging sapi gelonggongan lebih sering dijual dengan tidak digantung, atau diletakkan pada meja atau wadah. Ini untuk mencegah agar air yang digelonggong pada daging tidak terlihat menetes. Jadi, saat memilih daging, cobalah memilih daging yang digantung.

4 dari 6 halaman

Ciri daging ayam gelonggongan

Selain sapi, daging ayam juga sering digelonggong. Agar terlihat lebih gemuk dan memiliki daging yang besar, pedagang daging ayam menyuntiknya dengan air. Saat ditimbang daging ayam akan jadi lebih berat. Berikut ciri daging ayam gelonggongan:

1. Daging ayam terlihat lebih basah

2. Tekstur lebih lembek karena adanya air di bawah lapisan kulit

3. Bila daging diangkat maka akan meneteskan air

4. Bila daging diiris secara melintang dapat mengeluarkan air.

5 dari 6 halaman

Waspada oplosan daging sapi, babi, dan celeng

Selain daging gelonggongan, produk daging yang perlu diwaspadai adalah daging oplosan. Sejumlah oknum mencoba mencari keuntungan dengan mencampur daging sapi dengan daging babi atau daging celeng. Daging oplosan ini terutama perlu diwaspadai menjelan lebaran, karena konsumsi daging pada waktu ini pasti akan meningkat. Berikut perbedaan daging sapi, babi, dan celeng:

Warna

Daging sapi memiliki warna yang merah tua yang segar. Daging babi cenderung memiliki warna merah yang lebih pucat, mirip dengan daging ayam. Sementara untuk daging celeng, mereka memiliki warna daging merah muda, tak sepekat daging sapi dan tak sepucat daging babi.

Oleh oknum pengoplos daging, agar sama dengan daging sapi, daging babi dan daging celeng kerap direndam dengan darah sapi atau pewarna lainnya. Cara mengetes keaslian sebuah daging sapi adalah dengan merendam daging di dalam air selama beberapa menit. Jika warna luntur, sudah dipastkan bahwa daging sapi tersebut adalah daging oplosan.

Tekstur

Daging sapi memiliki tekstur yang padat dan solid. Daging sapi tidak mudah direnggangkan dan cenderung kencang dan kaku. Sementara untuk daging babi dan celeng, ia cenderung lebih lunak, kenyal dan mudah direnggangkan. Perbedaan tekstur ini dapat dengan mudah dikenali saat menyentuhnya.

6 dari 6 halaman

Waspada oplosan daging sapi, babi, dan celeng

Serat daging

Daging sapi memiliki serat yang cenderung lebih kasar dan padat. Garis serat pada daging sapi lebih jelas terlihat. Berbeda dengan daging sapi, serat daging babi cenderung lebih halus dan merenggang. Garis serat daging babi juga lebih samar jika dilihat. Sementara jika diraba, serat daging babi cenderung lebih lembek. Serat daging celeng agak mirip dengan daging sapi karena sama-sama kasar. Namun, serat pada daging celeng jauh lebih keras dan tidak memiliki garis yang jelas seperti daging sapi.

Lemak

Daging sapi memiliki lemak yang lebih tebal dan kaku serta cenderung berbentuk. Lemak daging sapi tampak padat dan berserat. Daging babi memiliki lemak yang cenderung lebih elastis dan lunak. Selain itu, lemak dalam daging babi sangat basah dan sulit dihilangkan dari daging. Sementara daging celeng memiliki lemak daging yang lebih tipis. Karakteristik lemak daging celeng pada umumnya sama dengan babi.

Aroma

Daging sapi memiliki aroma sapi yang khas. Daging babi juga memiliki aroma yang khas yaitu berbau lebih amis. Daging babi pastinya tidak memiliki bau yang khas seperti daging sapi. Dibanding dengan daging sapi dan babi, celeng cenderung memiliki bau yang lebih amis dan anyir.