Liputan6.com, Manama - Ramadhan tanpa Tarawih di masjid terasa kurang berkesan bagi kebanyakan Muslim. Itu juga yang dirasakan banyak warga di Bahrain.
Tak heran, ketika pemerintah mengizinkan kegiatan salat berjamaah itu bisa kembali dilakukan di masjid, orang-orang memanfaatkan peluang itu.
Baca Juga
Pada saat salat Tarawih berlangsung, para pengunjung biasanya berdiri merapat. Tapi itu bukan pemandangan yang terlihat di Masjid Agung Al-Fateh di Manama, Bahrain. Paling tidak itu terjadi pada Ramadhan tahun ini sewaktu pandemi virus corona masih merebak.
Advertisement
Ada jarak sekitar dua meter di antara mereka. Mereka mengenakan masker, tidak saling berjabat tangan, menjaga jarak satu sama lain dan mematuhi sejumlah protokol kesehatan lainnya. Mereka memasuki masjid itu setelah menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan dokumen vaksinasi.
Selama Ramadhan tahun ini, Tarawih dan salat Jumat memang bisa diselenggarakan di masjid-masjid di Bahrain. Namun, kapasitasnya dibatasi dan mereka yang bisa mengikutinya juga harus membuktikan diri telah menjalani vaksinasi lengkap.
Banyak warga, termasuk ekspatriat asal Suriah Hassam Hammadi, menyambut keputusan pemerintah ini.
"Kami menghadapi COVID-19 tahun lalu dengan semua pembatasan dan sebagainya. Jadi kami menghabiskan seluruh Ramadhan tahun lalu di rumah. Tapi alhamdulillah tahun ini setelah divaksinasi, kami dapat bergerak jauh lebih bebas di dalam komunitas kami dan kami juga bisa datang ke masjid," jelasnya.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Aturan Saat Salat Tarawih
Hammadi mengatakan, pemerintah Bahrain, khususnya di Mannama, sangat efektif dalam mengatur aktivitas di masjid."Protokol masuk ke masjid saat salat Jumat dan saat Tarawih terorganisir dengan sangat baik. Mereka mengukur suhu, mereka mengecek dokumen vaksinasi," jelasnya.
Ra’ed al-Esseily, ekspatriat asal Arab Saudi, juga menyambut keputusan pemerintah setempat untuk membuka masjid.
"Saya telah tinggal dan bekerja di Bahrain selama dua tahun terakhir dan bersyukur kepada Tuhan atas pembukaan kembali masjid serta ketersediaan vaksin. Kami berterima kasih kepada Kerajaan Bahrain karena menawarkan vaksin kepada warga dan penduduknya secara gratis dan kami juga berterima kasih kepada mereka karena telah mengizinkan kami kembali salat di masjid sambil menjaga jarak sosial," jelasnya.
Negara pulau kecil berpenduduk sekitar 1,5 juta orang ini telah memvaksinasi sekitar 36 persen warganya dan perlahan-lahan mulai membuka kembali ekonominya.
Ada 172.576 infeksi dan 625 kematian terkait virus corona yang dilaporkan di negara itu sejak pandemi dimulai.
Advertisement