Liputan6.com, Jakarta - Ibu hamil dan menyusui mendapat keringanan dalam melaksanakan puasa Ramadan. Namun, sebagian ibu menyusui merasakan galau ketika memutuskan hendak berpuasa atau tidak selama Ramadan. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah apakah puasa akan berpengaruh pada produksi air susu.
Dokter spesialis anak yang juga konselor laktasi Wiyarni Pambudi mengatakan bahwa puasa bukanlah halangan bagi Ibu yang sedang menyusui.
Baca Juga
Ibu sangat diperbolehkan untuk menjalankan puasa, meski memiliki kewajiban untuk menyusui bayinya. Terutama bagi Ibu yang bayinya sudah menginjak usia enam bulan keatas.
Advertisement
“Menyusui bukan alasan Ibu untuk tidak berpuasa, terutama pada Ibu yang bayinya sudah berusia enam bulan keatas, karena bayi yang telah berusia enam bulan keatas sudah memperoleh makanan pendamping ASI,” ujar Wiyarni dalam Festival 100% ASI for MORe (30/4/2021).
Jika Bayi di Bawah 6 Bulan
Lalu, bagaimana dengan ibu yang anaknya kurang dari enam bulan? Berpuasa ditengah-tengah masa ASI eksklusif dipersilahkan saja tapi bu tetap harus memerhatikan pola hidupnya. Pola hidup Ibu harus sehat, didukung dengan pemenuhan gizi seimbang dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
Dalam penjelasannya, Wiyarni mengungkapkan telah banyak penelitian yang menyebutkan walaupun Ibu menyusui berpuasa, tapi asupan gizi saat jeda puasa (buka dan sahur) itu baik, maka kualitas ASI tidak akan mengalami penurunan.
Sehingga, sama saja antara ibu menyusui yang berpuasa maupun tidak, asalkan kegiatan pemberian ASI lainnya jangan sampai terlupakan. Seperti, interval menyusui tetap dilakukan sesering mungkin, kebutuhan istirahat ibu harus cukup. Selain itu, asupan ibu harus benar-benar dijaga, baik itu pemenuhan gizi seimbang maupun cairan tubuh yang dibutuhkan.
Satu lagi yang terpenting bagi ibu menyusui soal kecukupan cairan. Kebutuhan cairan tubuh sangat penting bagi semua orang tapi ketika sedang menyusui kecukupan air harus lebih terjaga lagi.
Penulis: Rissa Sugiarti
Advertisement