Liputan6.com, Jakarta Muslim Indonesia saat ini menjalankan ibadah puasa pada saat suhu berkisar 25 hingga 32 derajat Celcius. Apalagi ditambah perubahan cuaca yang ekstrem, setelah panas terik tiba-tiba kemudian hujan deras.
Kondisi ini tentu membuat kita tak nyaman. Sebagian orang memilih istirahat sejenak saat merasa kelelahan.
Baca Juga
Puasa pada cuaca yang panas ini sejatinya juga pernah dirasakan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Rasul mempunyai cara sendiri untuk mengatasi kelelahan akibat cuaca panas.
Advertisement
Simak Video Berikut Ini:
Cara Rasulullah
Ibnu Taimiyah dalam kitab Muntaqal Akhbar min Ahaditsi Sayyidil Akhyar menjelaskan cara Rasulullah menyegarkan diri dengan cara menyiramkan air ke kepalanya.
Hal ini seperti tertuang dalam hadis riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dan Abu Dawud.
Dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari seorang sahabat Rasulullah SAW ia berkata, " Aku melihat Nabi Muhammad SAW menuang air di atas kepalanya lantaran panas. Sementara Nabi sedang berpuasa."
Hadist ini kemudian dijelaskan oleh Muhammad bin Ali As Syukani dalam Nailul Authar. Menurut dia, hadis yang mengungkapkan ‘menuang air di atas kepalanya’ menjadi dalil bolehnya seseorang menyegarkan diri di tengah hari yang panas saat berpuasa dengan menuangkan air ke sebagaian atau seluruh badan.
Jadi ketika tak kuat menghadapi suhu panas, kita bisa mandi untuk menyegarkan diri. Hal ini dibolehkan selama tidak ada air yang masuk ke dalam lubang tubuh.
(Ahmad Baiquni/Dream.co.id)
Advertisement