Liputan6.com, Jakarta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya meningkatkan kapasitas mustahik binaan melalui berbagai langkah positif dan intensif yang rutin dilakukan. Sejalan dengan visinya sebagai lembaga utama menyejahterakan umat, BAZNAS berfokus mengentaskan kemiskinan dan membuat mustahik menjadi muzaki.
Dulu menerima, kini memberi rasanya pas disematkan kepada Jon Masri, mustahik binaan BAZNAS yang berdomisili di Nagari Andaleh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Dulunya Jon berprofesi sebagai kuli bangunan yang pendapatannya tak menentu dan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, nasibnya berubah ketika BAZNAS melalui lembaga program Zakat Community Development (ZCD) hadir di kampungnya pada 2018 lalu. Tanpa ragu dia langsung bergabung dan giat mengikuti pelatihan yang diadakan BAZNAS.
Jon awalnya diberi modal 10 ekor kambing indukan dan satu pejantan, serta diberi pelatihan usaha ternak kambing berupa pendampingan cara recording dan reproduksi ternak, serta pemanfaatan limbah ternak secara berkala.
Advertisement
Usahanya terus berkembang, perlahan kehidupannya membaik. Bahkan, kini Jon telah rutin mengeluarkan zakat ternak karena hewan ternaknya telah mencapai nisab. Dia juga turut menunaikan zakat fitrah.
"Alhamdulillah, kehidupan saya berubah drastis semenjak BAZNAS hadir di sini. Kini saya juga ikut menunaikan zakat karena hewan ternak kambing saya telah mencapai lebih dari 40 ekor, dan sudah saatnya saya mengeluarkan zakat," kata Jon.
Omzet usaha Jon terus mengalami peningkatan. Setiap bulan dia bisa menjual setidaknya satu ekor kambing dengan keuntungan Rp1,5 juta atau lebih. Selain itu, dari limbah kandang, seperti sisa pakan dan kotoran ternak, Jon Masri menjadikannya sebagai media tanam bunga yang ia jual sebagai tambahan pemasukan bisa mencapai Rp450 ribu hingga Rp600 ribu setiap bulannya.
"Dari penjualan tanaman hias atau bunga secara tidak terduga saya mampu menghasilkan omzet lumayan. Alhamdulillah dari bunga ini omzet per bulan pernah mencapai Rp20 juta lebih saat sedang tren, meski saat ini berkurang karena pandemi," kata Jon sembari tersenyum.
“Alhamdulillah, sedari dulu tidak terbayang kalau sekarang saya sudah bisa bersedekah dan juga berzakat ternak dari program ini,” ujar Jon.
Jon berharap BAZNAS akan terus mengembangkan lebih banyak mustahik menjadi muzaki, seperti yang dialami dirinya, selain lewat pembinaan berkelanjutan dan pendampingan, hingga mustahik itu berhasil bisa berbagi dengan yang lain.
Pada kesempatan terpisah, Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan, MA, turut gembira dengan pencapaian yang diraih Jon Masri. Dia menyebut, hasil positif ini juga merupakan buah kerja keras Jon yang intens mengikuti pelatihan dari BAZNAS hingga menemui keberhasilan.
"BAZNAS turut bangga dengan hasil yang dicapai Jon Masri. Usaha memang tak pernah mengkhianati hasil, itulah yang kini didapat Jon Masri sebagai buah kerja kerasnya selama ini. Alhamdulillah jika dulunya menerima, kini sudah bisa memberi, dan akan sangat berguna bagi masyarakat sekitar," kata Saidah, Selasa (4/5).
Saidah berharap akan banyak Jon Masri lain yang hadir di kemudian hari. Dia menuturkan, BAZNAS melalui berbagai lembaga program yang dihadirkan, akan terus memberikan upaya maksimal agar lebih banyak mustahik yang akan terbantu.
"BAZNAS terus berupaya mendorong perkembangan mustahik binaan, sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga utama menyejahterakan umat. Hal ini juga sebagai peran BAZNAS dalam mendukung upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan. Terlebih di saat krisis akibat pandemi seperti saat ini, sudah saatnya kita berdampingan agar bersama bisa keluar dari krisis," pungkas Saidah.