Sukses

Buka Puasa dengan yang Manis, Amankah Buat Pasien Diabetes?

Pasien diabetes seharusnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa

Liputan6.com, Jakarta - Buka puasa dengan mengonsumsi makanan atau minuman manis banyak dilakukan oleh masyarakat. Namun, bagaimana dengan pasien diabetes yang harus mengendalikan gula darahnya?

Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Ketut Suastika menyebutkan bahwa sebenarnya penyandang diabetes memiliki panduan tersendiri dalam melaksanakan puasa.

Dalam sebuah temu media virtual beberapa waktu lalu, Suastika mengatakan orang dengan diabetes sebenarnya dianjurkan mempersiapkan diri satu sampai dua bulan sebelum berpuasa dengan berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu.

"Di samping itu, biasanya kalau menggunakan pil atau suntikan, maka ini ada penyesuaian sedikit karena pola makannya kan berubah," kata Suastika, ditulis Jumat (7/5/2021).

Menurut Suastika, dengan berubahnya pola makan, maka ada beberapa obat yang harus diubah dosis, cara, serta waktu pemberiannya.

Untuk itu, pasien diabetes diimbau berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu sebelum berpuasa agar aman saat melakukannya dengan gula darah yang tetap terkendali.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Berbuka dengan yang Manis, Amankah?

Suastika menjelaskan, titik krusial pada pasien diabetes untuk mengalami gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi adalah saat-saat sebelum berbuka puasa.

"Karena kan sudah puasa dari sahur kemudian dia gula darahya akan menurun. Hati-hati ada obat-obatan yang bikin drop. Nanti bisa hipoglikemia dia," ujarnya.

Terkait dengan konsumsi makanan atau minuman manis, Suastika mengatakan bahwa apabila pasien dengan gula darah yang terlalu tinggi mengonsumsi hal-hal tersebut, maka ia berisiko mengalami lonjakan gula darah.

"Jadi apakah aman (mengonsumsi makanan manis), sebenarnya relatif aman kalau kita sudah mempersiapkan pasien diabetes dengan pengobatan sedemikian rupa sehingga gulanya tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi," kata Suastika.

"Sehingga pada saat mulai konsumsi makanan yang manis pada saat buka puasa, dia tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang begitu tinggi, jadi tidak berisiko buat pasien," ujarnya.

Meskipun begitu, Suastika mengimbau agar pasien diabetes juga harus tetap mengatur asupan konsumsi yang manis-manis agar tidak terlalu banyak.

"Karena gula itu kan langsung meningkatkan gula darah secara mendadak. Jadi bisa diaturlah oleh pasien itu sendiri," imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Aman Berpuasa Saat Pandemi Covid-19