Liputan6.com, Jakarta - Oli menjadi salah satu komponen yang penting untuk sebuah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Biasanya, untuk menjaga agar performa pemilik wajib melakukan penggantian sekitar 2.000 km atau kurang lebih dua bulan pemakaian.
Namun, yang perlu diperhatikan bagi pemilik motor matik, jenis kendaraan ini berbeda dengan bebek atau moped dan sport. Ada dua jenis oli yang harus diganti, yaitu oli mesin dan oli gardan.
Baca Juga
Melansir Federal Oil, oli gardan atau gear ini sering diabaikan oleh pemilik motor matik, padahal sama-sama penting. Pelumas tersebut memiliki fungsi untuk melindungi komponen-komponen transmisi yang saling bergesekan dalam boks gardan.
Advertisement
Dengan adanya oli maka kinerja komponen transmisi motor matik bisa bekerja dengan maksimal. Untuk waktu penggantian oli gardan, ada perbedaan dengan interval waktu penggantian oli mesin.
Jika oli mesin disarankan ganti setiap 2.000 sampai 3.000 km, menyesuaikan kondisi jalan yang dilalui.Nah untuk penggantian oli gardan disarankan setiap 8.000 km.Apakah ada efek jika oli gardan sering telat diganti ?
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Efek Buruk
Setiap perawatan yang tidak memenuhi standar waktu yang ditentukan pasti akan memiliki efek buruk pada motor.
Efeknya jika oli gardan sering telat atau jarang diganti dapat merusaka salah satu komponen dan membuat kinerja transmisi motor matik tidak maksimal.
Adapun ciri jika ada kerusakan akibat oli gardan tak pernah diganti ialah suara kasar yang ditimbulkan dari dalam boks CVT pada skuter matik.
Suara kasar yang timbul tersebut akibat oli gardan yang jarang diganti karena oli transmisinya tidak bisa bekerja secara maksimal. Kekentalan oli yang berkurang juga membuat gesekan antar komponen.
Advertisement