Sukses

Tasya Kamila Ungkap Gejala yang Dialami Suami Sebelum Divonis Kanker

Tasya Kamila akhirnya angkat bicara terkait awal mula sang suami, Randi Bachtiar divonis kanker. Ia menuturkan suaminya itu mulai mengalami gejala sejak tahun 2019 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Tasya Kamila akhirnya angkat bicara terkait awal mula sang suami, Randi Bachtiar divonis kanker. Ia menuturkan suaminya itu mulai mengalami gejala sejak tahun 2019 lalu.

Saat ditemui di kediamannya kawasan Cinere, Jawa Barat, (10/5) Senin sore Tasya mengatakan, Randi Bachtiar yang sering berlatih untuk lari marathon mulai merasakan sesak di dada. Ia juga mengatakan butuh waktu setengah jam untuk menormalkan kondisinya, lalu pada Oktober 2020 gejala batuk-batuk muncul.

"Kalau malam suka ngerasa sesak. Kami pikir lagi banyak latihan lari aja. Selain itu pegal juga, tapi kan itu dirasakan orang-orang. Batuknya hampir tiga minggu. Kami ke dokter THT juga, dikasih antibiotik sampai habis. Dokter THT bilang sudah nggak ada gejala infeksi lagi," ungkap Tasya Kamila.

 

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Batuk tak kunjung sembuh

Tasya dan suami pun dibuat heran lantaran batuk itu tak kunjung sembuh, malah diperparah dengan keluar darah. Karena kondisinya tak kunjung membaik, Tasya akhirnya membawa sang suami periksa ke dokter.

"Terus sekali waktu, Randy keluar darah batuknya. Bukan muntah darah, cuma dahak keluar ada darahnya. Terus, dokter akhirnya menyarankan CT scan dan baru jelas ada massa di rongga dada," papar Tasya.

"Iya. Massanya lumayan gede, ukurannya 9,2x5,5 cm tebalnya 1 cm," timpal Randi Bachtia.

Setelah itu, Randi Bachtiar melakukan biopsi untuk mengetahui apakah sesuatu itu merupakan tumor atau hal lain, lalu operasi pun akhirnya dilakukan, barulah diketahui penyebabnya. Meski begitu, usai dioperasi masih ada sisa kelenjar getah bening di tubuh Randi Bachtiar yang membuat dirinya harus menjalani tindakan lanjutan.

"Awalnya terdiagnosis dengan timoma. Itu penanganannya harus dioperasi, bedah thorax, Januari (2021). Penanganannya dengan kemoterapi dan radiasi. Rencananya 25 kali radiasi. Dokter bilang jenis ini adalah yang bisa disembuhkan, berdoa saja bismillah," tutup Tasya Kamila.

 

(Wulan Noviarina Anggraini/Kapanlagi.com)

3 dari 3 halaman

Infografis Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1442 H/2021.