Liputan6.com, Jakarta - Ustaz Tengku Zulkarnain tutup usia, Senin (10/5/2021) di Rumah Sakit Tabrani, Pekanbaru. Semasa hidupnya, Ustaz Tengku Zulkarnain dikenal sebagai penceramah yang memiliki khas Melayu Medan.Â
Tak hanya ceramahnya, potret Ustaz Tengku Zulkarnain di akun Instagram miliknya @tengkuzulkarnain.id juga kerap menyedot perhatian netizen. Pendakwaah itu memang cukup aktif di media sosial dengan mengunggah berbagai aktivitasnya.Â
Baca Juga
Dia tampak beberapa kali mengunggah foto bersama Vespa yang masih dia tunggangi di depan rumah.
Advertisement
"Dengan Vespa Hijau Kenangan. Kegiatan Dakwah dgn nya Semoga Allah Terima dan Jadi Pahala Jariyah. Amin?.," tulisnya pada salah satu foto bersama Vespa bernomor polisi B 6931 TAB.
Dia menceritakan asal mula kecintaannya dengan Vespa pada unggahan lainnya, yang dia bagikan pada 8 Maret 2019. Menurutnya, kecintannya dengan sepeda motor pabrikan Italia itu dimulai saat duduk di kelas 1 SMA negeri IV Medan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dibelikan Ibu
Kala itu, dia dibelikan Vespa PX 150 berwarna biru langit oleh Ibunya. Setamatnya dia kuliah, Ustaz Tengku Zul mengaku cukup lama memakai Vespa Excel warna silver.
"Saya pakai untuk berdakwah keliling kota Medan dan emngaji menuntut ilmu pada ulama ulama sholih di sana. Syekh Azro'i Abdurro'uf, Syekh Dahlan Musa, Syekh Mahmud Syihabuddin, Syekh Tengku Keumala, Syekh hasan Ma'shum, Syekh Arifin Isa dll Ulama Al Washliyah di Medan," ceritanya melalui caption foto.
Selain Vespa, saat melakukan dakwah Tabligh Jaulah 1 dan Jaulah 2 di sekitar Jalan Setiabudi dan Kampus USU Medan, Ustaz Tengku Zul juga menyebut terkadang menggunakan motor Honda warna merah. Meski jarak jauh ketika mengajar ke masjid-masjid di Kota Medan, dia tetap menggunakan motor.
"Sampai jarak 100 km saya masih pakai Vespa, berdua dgn Saudara Datuk Ahmad. Lebih jauh dari itu saya pakai jasa Bus Umum. Saya tdk suka dijemput antar panitia krn tkut merepotkan mereka," lanjut tulisan itu.
Pada unggahan tersebut, Ustaz Tengku Zulkarnain menuliskan keinginannya sebelum meninggal. Dia ingin membesarkan Pesantren di Medan.
"Lama waktu berlalu, rasa rindu pulang ke Medan ingin membesarkan Pesantren di sana. Semoga sebelum wafat dapat terlaksana. Amin... Tengku Zulkarnain, yg rindu Medan," tutupnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement