Liputan6.com, Jakarta Saat momen lebaran umumnya setiap keluarga membuat berbagai masakan, tak terkecuali makanan yang mengandung santan. Seperti makanan khas daerah Indonesia yaitu opor, rendang, gulai, dan masih banyak yang lainnya. Sayangnya ketika mengonsumsi makanan bersantan, kita akan dibayangi kolesterol seusai menyantap makanan tersebut, akibat kandungan minyak jenuhnya.
Jika terlalu banyak lemak jenuh dan lemak trans yang dikonsumsi, maka akan menyebabkan hati memproduksi terlalu banyak kolesterol buruk. Sehingga itu akan berakhir pada endapan yang menyumbat arteri.
Baca Juga
Namun, dari berbagai penelitian mengatakan bahwa santan merupakan sumber lemak nabati yang memiliki fungsi melarutkan vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, serta vitamin K. Bagi yang menjalankan program diet, konsumsi lemak nabati ini sangat membantu agar tidak mudah lapar dan cepat untuk kenyang. Namun, bagi penderita kolesterol akan berdampak tidak baik bagi tubuh.
Advertisement
Bagi Anda yang ingin menyantap makanan bersantan pada saat Idul Fitri nanti, namun takut akan menimbulkan penyakit kolesterol.Â
Sebelum mengetahui tips aman dalam menyantap makanan bersantan, kenali terlebih dahulu kandungan yang terdapat pada santan. Santan kerap dianggap sebagai penyebab kolesterol tinggi dan peningkatan berat badan. Faktanya, cairan yang biasa ditambahkan dalam berbagai menu masakan ini memiliki banyak manfaat kesehatan. Menurut beberapa penelitian, santan juga bisa menjadi alternatif pengganti susu. Santan mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga kaya akan kalori. Santan juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Di dalam santan memiliki kalori setara dengan 445 air, lalu memiliki 164,71 gram protein, 4,57 gram lemak, 48,21 gram karbohidrat, 6,35 gram kalsium, 41 miligram potasium, 497 miligram magnesium, 104 miligram zat besi, 7,46 miligram vitamin C, Â 2,30 miligram. Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat santan seringkali diklaim sebagai penyebab peningkatan kadar kolesterol jahat dan penambah berat badan.
Tak hanya itu, santan juga mengandung vitamin dan mineral. Perasan dari parutan daging kelapa tua ini kaya zat besi, yakni sejumlah 22% dari kebutuhan sehari-hari. Mengonsumsi 1 cup santan juga dapat memenuhi 110% asupan mangan harian yang disarankan. Santan juga kaya akan magnesium, fosfor, potassium, tembaga, selenium, zinc, folat, dan vitamin C. Selain itu, di dalamnya terkandung pula vitamin E, K, B6, thiamin, niasin, kolin, asam pantotenat, dan kalsium.
Ternyata santan tak selalu buruk bagi tubuh. Apalagi, santan merupakan bagian tak terpisahkan dari kuliner khas Indonesia. Tanpa bahan ini, beberapa hidangan rasanya jadi kurang mantap. Santan boleh saja dikonsumsi, asal jangan berlebihan. Imbangi pula dengan pola makan dan gaya hidup sehat.
Â
Simak Video Berikut Ini:
6 tips agar kolesterol tetap terjaga
Oleh karena itu simak 6 tips agar kolesterol tetap terjaga walaupun banyak makan santan, berikut diantaranya :
1. Makan dengan Porsi yang Kecil
Karena pada saat lebaran banyak makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi namun Anda ingin mencicipi semua, makan porsi kecil adalah salah satu solusinya. Anda bisa makan dengan porsi mangkuk kecil dan kurangi bumbu atau kuah pada makanan yang bersantan contohnya opor.
2. Jangan Berlebihan
Jika Anda sudah makan dengan porsi kecil cukup untuk makan makanan berat 2 atau 3 kali sehari. Jangan sampai berlebihan untuk menambah porsi makan dari biasanya.
3. Makan Makanan Berserat
Banyak makan serat membantu untuk menjaga kadar kolesterol tetap terjaga. Seperti mengonsumsi buah dan sayur setelah makan makanan bersantan akan mampu membuat perut terasa kenyang.
4. Jangan Menyampur Dengan Jeroan
Pada masakan bersantan, risiko kolerestrol sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol, seperti jeroan dan telur. Masakan itu lantas dimakan bersama nasi dalam jumlah banyak, di mana nasi mengandung karbohidrat dan gula. Jika makan sesekali tidak apa-apa, tapi jika terus-menerus tentu dampaknya tidak baik bagi kesehatan.
5. Jangan Sering Dipanaskan
Santan kelapa sebenarnya mengandung asam lemak dan trigliserid yang mudah dibakar oleh tubuh, selain itu juga mengandung sedikit fruktosa yang merupakan pemanis alami. Walaupun begitu, makanan berbahan santan sebaiknya dikonsumsi sekali habis alias jangan berulangkali dipanaskan.
6. Ganti Santan dengan Susu
Oleh karena itu, jika tidak bisa menahan godaan opor ayam dan masakan bersantan lain ada baiknya menggunakan susu sebagai bahan penggantinya.Beberapa resep masakan pun sudah banyak yang dimodifikasi dengan susu segar sebagai bahan pengganti santan.Jikapun alergi dengan susu sapi segar, kita bisa menggunakan susu kedelai agar tetap mendapatkan cita rasa gurih.
Itu tadi beberapa tips aman menyantap makanan yang bersantan saat Idul Fitri nanti, dengan begitu Anda dapat mengukur porsi makan agar tidak menimbulkan penyakit kolesterol.
Advertisement