Liputan6.com, Kuningan - Pengelola wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan Jawa Barat (Jabar), sempat kewalahan menghadapi antrian pengunjung yang ingin berwisata.
Objek yang menjadi ikon Kabupaten Kuningan tersebut, sempat tutup selama dua jam. Penutupan dilakukan sejak hari Minggu (16/5/2021) sekitar pukul 12.00 WIB.
Penutupan akibat membludaknya pengunjung, yang berwisata ke Waduk Darma tersebut. Dari pantauan di lokasi, sempat terjadi antrian panjang kendaraan yang akan masuk ke Waduk Darma itu.
Advertisement
Baca Juga
Pengelola Objek Wisata Waduk Darma Kuningan Jabar Adam Firdaus mengatakan, saat ditutup sementara, situasi Waduk Darma sedang dipenuhi wisatawan yang datang dari berbagai daerah.
"Memang saat itu juga, sedang dilakukan tes acak rapid antigen hingga terjadi kepadatan," katanya.
Namun setelah situasi terkendali, pengelola kembali membuka objek wisata Waduk Darma dengan membatasi jumlah kunjungan.
Adam mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke Waduk Darma pada libur lebaran tahun ini, menurun drastis dibanding tahun 2019 lalu.
"Kalau tahun 2020 kan tutup pas lebaran. Kalau tahun 2019 kemarin, sehari bisa sampai 7.000 orang. Sementara sekarang, per hari paling 1.000 orang lebih yang datang," ungkap Adam.
Jika dibandingkan dengan hari libur biasa, lanjut Adam, ada peningkatan di momen libur lebaran ini. Dia menyebutkan, wisatawan yang datang bukan hanya dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) saja.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Bupati Kuningan Prihatin
Melainkan dari luar daerah seperti Jakarta, Bandung hingga Purwokerto. Dia berharap, Covid-19 segera berakhir sehingga pengelolaan objek wisata di Waduk Darma dapat kembali maksimal.
"Apalagi di tengah suasaha lebaran ini, kan sayang kami harus menutup sementara pintu masuk karena antisipasi Covid-19," ujar dia.
Adam memastikan pengunjung yang datang ke Waduk Darma mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama meninjau langsung aktivitas pengunjung yang datang ke seluruh objek wisata di Kabupaten Kuningan.
Menurut dia, tinjauan langsung tersebut untuk memastikan pengunjung yang datang mematuhi prokes dan jumlah kuota.
Dari hasil tinjauan, Bupati Acep mengaku prihatin banyaknya pengunjung di sejumlah objek wisata hingga tidak mematuhi prokes. Dia mengaku tidak segan, untuk melakukan penutupan apabila pengelola wisata tidak mematuhi aturan pemerintah.
Â
Advertisement
Tutup Paksa
"Kami hanya ingin mengimbau tidak berkerumun, mengimbau pengusaha untuk komitmen dan menerima konsekuensi membatasi kunjungan maksimal 50 persen," kata Acep.
Dari pantauan langsungnya, Acep mengatakan jumlah pengunjung wisata cenderung membludak. Bahkan, daya tampung pengunjung di lokasi wisata bisa dua kali lipat dari batas normal.
Dalam peninjauan tersebut, Acep bersama Satgas Covid-19 dan Forkopimda membagi tugas. Menurutnya, hampir seluruh kunjungan wisata di Kabupaten Kuningan tidak terkendali.
"Langkah yang dilakukan, kami upayakan mencegah dulu. Kemudian membubarkan paksa, jika sulit dikendalikan maka akan ditutup paksa," ungkapnya.