Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan memang mewajibkan umat muslim puasa sehari penuh. Akan tetapi, itu bukan berarti mereka yang menjalankan ibadah puasa tak boleh berolahraga.
Alih-alih berdiam diri, berolahraga saat puasa Ramadhan justru tetap dianjurkan. Hanya saja, waktu dan intensitas olahraganya perlu diatur.
Baca Juga
Hal itulah yang dikatakan dokter penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe. Menurut Dirga, sangat penting untuk mengatur intensitas olahraga.
Advertisement
“Boleh, boleh banget, tapi timing-nya dan intensitasnya diatur," katanya dalam Virtual Class Liputan6.com.
Menurut Dirga, pemilihan waktu olahraga juga penting. Masyarakat, kata dia, bisa berolahraga setelah berbuka puasa.
"Kita yang mengenali kebutuhan tubuh kita, jadi yang biasanya olahraga di pagi hari mungkin waktunya dipindah jadi setelah ashar, jelang magrib, setelah magrib, atau setelah tarawih,” katanya.
Masih Penyesuaian
Mengatur intensitas juga menjadi hal yang tak kalah penting agar bisa berolahraga di bulan Ramadhan. Menurutnya, tubuh masih dalam penyesuaian pada minggu pertama puasa.
"Kita tahu pada saat kita puasa satu bulan terutama di minggu pertama itu ada penyesuaian bagi tubuh. Kita mungkin mudah ngantuk, lemes, mudah lelah itu wajar penyesuaian.” ujarnya.
Advertisement
Lama Olahraga
Setelah penyesuaian, maka intensitas olahraga dapat ditingkatkan perlahan. Namun yang jelas, lanjut Dirga, puasa bukan halangan untuk olahraga.
“Cukup sehari 30 atau 60 menit yang penting ada aktivitas fisik,” katanya.
Infografis Covid-19
Advertisement