Sukses

Agar Sholat Tarawih di Masjid Tetap Aman di Masa Transisi Menuju Endemi

Cakupan vaksinasi dosis lengkap yang telah mencapai lebih dari 70 persen, memungkinkan sejumlah pelonggaran dilakukan seperti misalnya mudik Lebaran hingga sholat tarawih secara berjamaah di masjid.

Liputan6.com, Jakarta - Jika pada Ramadhan tahun sebelumnya sholat tarawih dan buka bersama diimbau untuk dilakukan di rumah masing-masing, tidak demikian dengan tahun ini. Pemerintah telah melonggarkan sejumlah aturan terkait pandemi COVID-19 karena Indonesia dalam proses transisi menuju endemi.

Cakupan vaksinasi dosis lengkap yang telah mencapai lebih dari 70 persen, memungkinkan sejumlah pelonggaran dilakukan seperti misalnya mudik Lebaran hingga sholat tarawih secara berjamaah di masjid. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Meski demikian, vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe kembali mengingatkan agar masyarakat meminimalisasi risiko. Ini karena apa pun yang dilakukan di tengah pandemi, risiko tertular COVID-19 pasti ada.

"Jadi walaupun kita sudah mulai melonggarkan berbagai aktivitas, memperbanyak sosialisasi, bertemu dengan teman, keluarga, tetap kita lakukan dengan aman," kata Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Salah satu yang dicontohkan Dirga yakni sholat tarawih. Meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan jemaah boleh kembali merapatkan shaf ketika sholat, Dirga mengingatkan agar penggunaan masker harus dimaksimalkan.

"Jadi kita ingatkan kanan-kiri kita, kan suka ada yang lupa pakai masker. Mungkin lupa habis wudhu. Itu sangat penting," ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Tingkatkan Kesadaran Diri

Menurut Dirga, ketika berbagai pelonggaran telah mulai diterapkan, kesadaran diri pun perlu ditingkatkan.

"Kalau ada yang menunjukkan gejala batuk, pilek, jangan memaksakan diri ke masjid. Jangan menulari orang lain."

"Atau kita tahu di kiri-kanan kita ada jamaah yang pilek, sudah deh kita saja yang ngalah, kita saja yang pindah," tuturnya.

Selain itu, Dirga juga berpesan pada para pengurus masjid agar memastikan sirkulasi udara di masjid berjalan baik. Caranya dengan membuka pintu, jendela, atau ventilasi.

"Buat pengurus masjid, upayakan kalau pintunya bisa dibuka, jendela bisa dibuka, dan ventilasi udara baik, itu sangat membantu untuk mencegah penularan," jelasnya.

Demikian pula dengan aktivitas buka bersama atau pun mudik, protokol kesehatan masing-masing individu harus tetap diterapkan. "Mau tak mau, suka tidak suka sekarang kita sedang dalam transisi dari pandemi menuju endemi, dan kitalah yang harus pintar-pintar menyesuaikan diri," tandasnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Infografis