Terpaksa Beli Bensin Eceran Saat Ngabuburit, Berikut Cara Membedakan yang Oplosan atau Bukan

Liputan6.com, Jakarta - Saat sedang ngabuburit menunggu waktu berbuka menggunakan sepeda motor, ada kalinya SPBU penuh dan mengantre panjang sehingga terpaksa membeli bensin eceran.

Hal tersebut, tentu saja sangat beresiko, karena mungkin saja ada oknum nakal yang mencampur bensin dengan air atau bahan lainnya. Bensin oplosan, tentu saja dapat merusak komponen mesin dan membuat performa kendaraan menjadi bermasalah.

Dilansir laman Federal oil, ada cara mudah untuk mengetahui bensin yang dijual eceran dicampur atau tidak.

Menggunakan jari tangan

Jari tangan bisa digunakan sebagai media untuk menguji sebuah bensin. Carannya sederhana, hanya perlu memasukan bagian tubuh kalian tersebut ke dalam bensin yang dijual.

Tunggu beberapa detik dan amati bagaimana penguapan yang terjadi pada bahan bakar di jarimu. Jika mendapati bensin cepat hilang atau mengering, maka hal tersebut adalah tanda kalau bahan bakar tersebut murni.

Apabila sebaliknya, beberapa detik tidak ada perubahan dan meninggalkan zat sisa, maka itu adalah indikator kalian mendapatkan bensin oplosan. Mungkin percobaan ini terlihat absurd, namun perlu kalian ketahui bensin merupakan benda yang cepat menguap. Maka dari itu, tempat penyimpannya di motormu dibuat rapat dan kedap udara.

Koran bekas juga bisa jadi alternatif

Cara lain yang juga bisa digunakan untuk menguji hal ini adalah dengan media koran. Mungkin kalian akan bertaya-tanya bagaimana bisa, dan caranya seperti apa? Penggunaan koran untuk mengetahui mana bensin oplosan dan murni adalah dengan melihat tulisan yang ada di benda tersebut bisa dibaca atau tidak.

Maksudnya, ketika bensin telah dicampur, akan menjadikan sebuah tulisan di koran luntur. Pasalnya, kebanyakan pengoplos mengunkan minyak tanah sebagai bahan campuran. Dan tinta di koran tidak tahan dengan bahan tersebut.

Sedangkan ketika masih bisa dibaca, maka hal tersebut adalah tanda bahan bakar itu benar-benar murni. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.