Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) kembali membuka layanan penukaran uang tunai Rupiah layak edar atau layanan Mobil Kas Keliling untuk melayani kebutuhan masyarakat menyambut Ramadan dan Lebaran Idul Fitri 2022.
Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mencatat, terdapat 5.013 titik penukaran uang tunai di bank yang tersebar seluruh Indonesia.
Baca Juga
"Penukaran uang melalui Mobil Kas Keliling BI kembali hadir setelah vakum dua tahun akibat pandemi," ujarnya dalam acara Serambi Rupiah Ramadhan Tahun 2022 DI Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Advertisement
Untuk penukaran uang melalui Mobil Kas Keliling, Bank Indonesia memulai pada 4 April 2022. Hanya saja, caranya berbeda dari sebelumnya.
Untuk menghindari kerumunan, masyarakat diimbau melakukan pemesanan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi Mobil Kas Keliling. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa memesan lokasi, jumlah uang, serta waktu penukaran.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang (DPU) BI Marlison Hakim menyatakan, proses pemesanan melalui aplikasi PINTAR tergolong mudah. Masyarakat hanya perlu membuka aplikasi pintar untuk melakukan pemesanan, lalu pilih menu penukaran dan pilih lokasi, jam, dan kebutuhan pecahan uang tunai yang diinginkan.
"Kemudian, masyarakat bawa bukti pemesanan dan bawa uang sesuai jumlah dan dilayani. Sehingga masyarakat nggak perlu desak-desakan lagi," tutupnya.
Selain melalui layanan kas keliling, Bank Indonesia juga melayani penukaran uang yang bekerja sama dengan Perbankan. Layanan ini dibuka mulai 4 sampai 29 April 2022.
Â
Hadapi Ramadhan dan Lebaran, BI Siapkan Uang Tunai Rp 175,26 Triliun
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut bulan suci Ramadhan dan Idulfitri 1443 H,  Bank Indonesia (BI) menyediakan uang tunai sebesar Rp175,26 triliun, naik 13,42 persen dari tahun sebelumnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman mengatakan, langkah BI tersebut juga dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali.
"Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idulfitri diperkirakan meningkatkan aktivitas ekonomi dan pembayaran sehingga membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran tunai dan nontunai," kata Erwin.
Selain menyiapkan uang tunai, BI juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pembayaran non tunai.
Advertisement