Sukses

Niat Puasa Ramadhan: Bacaan, Arti, dan Keutamaannya

Jika kita tidak berniat sebelum puasa, maka puasa kita di bulan Ramadhan menjadi tidak sah.

Liputan6.com, Jakarta - Niat menjadi syarat sah kita berpuasa di bulan Ramadhan. Artinya, niat hukumnya wajib sebelum kita menjalankan puasa seharian penuh, sejak subuh hingga adzan magrib.

Niat merupakan rukun puasa yang harus dijalankan. Jika kita tidak berniat sebelum puasa, maka puasa kita menjadi tidak sah.

Niat puasa, biasanya dibaca atau dilafalkan pada malam hari. Setelah berbuka, setelah sholat tarawih atau sebelum imsak, memasuki waktu sholat subuh.

Niat puasa akan membawa kita berpuasa dengan afdol. Sekaligus akan membawa kita menjauhi segala perkara yang bisa membatalkan puasa.

2 dari 3 halaman

Hadis Niat Puasa

Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa jika tidak ada niat, maka tidak ada pula puasa kita.

Tentang niat puasa ini tertuang dalam hadis yang berbunyi:

“Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi).

Dari hadis ini jelas, bahwa berniat sebelum puasa merupakan wajib hukumnya. Niat puasa harus dibaca pada malam hari, sebelum datangnya fajar.

Sebagian ulama bahkan sepakat, bahwa niat melakukan amalan ibadah itu lebih penting daripada amalan yang akan dilakukan itu sendiri.

3 dari 3 halaman

Bacaan Niat Puasa

Bacaan Niat Sahur Puasa Ramadhan Bahasa Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan Niat Sahur Ramadhan Latin:

“Nawaitu shauma ghadin an adai fardhi syahri ramadhana haadzhihis sanati lillahi taala.”Arti Bacaan Sahur Puasa Ramadhan:

Artinya:

“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala.”