Liputan6.com, Jakarta Permata MHT (Persatuan Masyarakat Jakarta Mohammad Husni Thamrin) melakukan bakti sosialdi bulan Ramadhan untuk kaum dhuafa di Jakarta. Kegiatan yang direncanakan berlangsung lima kali itu digelar di Masjid Nurul Yaqien di Jalan Rawa Simprug IX, Kebayoran lama, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 9 April 2022.
Dalam bazaar Ramadhan kali ini, Permata MHT menggelar paket senilai Rp 60 ribu, berisi beras, minyak goreng, mi instan, gula, sirop dan juga susu. Bahan makanan ini memang sangat dibutuhkan apalagi saat menjalankan ibadah puasa. Paket ini dijual sangat murah, yakni hanya setengah harga aslinya.
Baca Juga
Warga sekitar pun antuasias menyambut adanya bazaar Ramadhan. Di luar dugaan hanya kurang dari satu jam, semua paket bazar sudah habis terjual.
Advertisement
“Kegiatan ini merupakan kepedulian sosial dari organisasi Permata MHT. Apalagi pada saat Ramadhan seperti sekarang ini banyak masyarakat yang kurang mampu yang perlu mendapat bantuan,” ujar Ketua Umum Permata MHT, Marullah Matali.
Marullah Matali yang juga Sekda DKI Jakarta menegaskan, pada Ramadhan tahun ini Permata MHT menyiapkan 2.500 paket untuk lima wilayah Jakarta. Bazar Ramadhan ini juga akan digelar di lima wilayah Jakarta setiap pekannya.
Untuk tahap pertama tanggal 9 April diselenggarakan di Masjid Nurul Yaqien di Rawa Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Selanjutnya tanggal 15 April di Jakarta Barat, 16 April di Jakarta Utara, 23 April di Jakarta Timur, dan terakhir tanggal 24 April di Jakarta Pusat. Volume barang yang dijual di setiap wilayah berjumlah 500 paket.
Bentuk Kegiatan Sosial
Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat, khususnya bagi warga DKI Jakarta yang terhimpit dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok.
“Kami mohon maaf, untuk tahun ini wilayah Kepulauan Seribu masih belum kebagian mengingat kendala waktu dan biaya transportasi ke daerah tersebut. Tapi Insya Allah tahun depan kami juga akan mencapai warga di Perairan Jakarta tersebut,” kata Ketua Panitia Bazar Ramadhan 1443 H Permata MHT, KH Zaini Hamdan.
Kegiatan Bazar Ramadhan ini terselenggara berkat dukungan berbagai pihak, khususnya Lembaga Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (LEU MUI).
Di lain pihak, ketua panitia bazaar Ramadhan Permata MHT Jakarta Selatan H Hamzah mengungkapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang sangat baik dari pihak RT, RW, kelurahan sampai sehingga penyelenggaraan bazar berlangsung sangat lancar.
“Dengan kerendahan hati kami juga minta maaf jika ada kekurangan dalam pelaksanaannya. Kepada warga yang tidak kebagian barang kami mohon maaf karena terbatasnya jumlah paket yang tersedia,” ujar H Hamzah yang juga bendahara umum Permata MHT.
Sejak awal kebangkitannya kembali tahun lalu, Permata MHT sudah menetapkan hati untuk selalu peduli dengan masyarakat Jakarta. Berbagai kegiatan sudah direncanakan untuk dilaksanakan. Jika sebelumnya Permata MHT menggelar santunan anak yatim dan fakir miskin serta turnamen tenis meja dan kegiatan vaksin, di awal bulan Ramadhan 1443 H ini Permata MHT menggelar Bazar Ramadhan
Sementara itu Ketua Harian Permata MHT HM Nuh menambahkan bahwa ke depan kegiatan Permata MHT tidak hanya pada kepedulian sosial, tetapi juga pada peduli pendidikan dengan mendorong pemberian beasiswa kepada siswa dan mahasiswa yang berprestasi, terutama dari lingkungan masyarakat Betawi, serta pengembangan ekonomi masyarakat bawah yang mengusahakan warung yang menjual kebutuhan sehari-hari.
Advertisement
Tips agar Tarawih Tetap Lancar
Jika pada Ramadhan tahun sebelumnya sholat tarawih dan buka bersama diimbau untuk dilakukan di rumah masing-masing, tidak demikian dengan tahun ini. Pemerintah telah melonggarkan sejumlah aturan terkait pandemi COVID-19 karena Indonesia dalam proses transisi menuju endemi.
Cakupan vaksinasi dosis lengkap yang telah mencapai lebih dari 70 persen, memungkinkan sejumlah pelonggaran dilakukan seperti misalnya mudik Lebaran hingga sholat tarawih secara berjemaah di masjid. Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Meski demikian, vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe kembali mengingatkan agar masyarakat meminimalisasi risiko. Ini karena apa pun yang dilakukan di tengah pandemi, risiko tertular COVID-19 pasti ada.
"Jadi walaupun kita sudah mulai melonggarkan berbagai aktivitas, memperbanyak sosialisasi, bertemu dengan teman, keluarga, tetap kita lakukan dengan aman," kata Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Salah satu yang dicontohkan Dirga yakni sholat tarawih. Meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan jemaah boleh kembali merapatkan shaf ketika sholat, Dirga mengingatkan agar penggunaan masker harus dimaksimalkan.
"Jadi kita ingatkan kanan-kiri kita, kan suka ada yang lupa pakai masker. Mungkin lupa habis wudhu. Itu sangat penting," ujarnya.
Menurut Dirga, ketika berbagai pelonggaran telah mulai diterapkan, kesadaran diri pun perlu ditingkatkan.
"Kalau ada yang menunjukkan gejala batuk, pilek, jangan memaksakan diri ke masjid. Jangan menulari orang lain."
"Atau kita tahu di kiri-kanan kita ada jamaah yang pilek, sudah deh kita saja yang ngalah, kita saja yang pindah," tuturnya.
Selain itu, Dirga juga berpesan pada para pengurus masjid agar memastikan sirkulasi udara di masjid berjalan baik. Caranya dengan membuka pintu, jendela, atau ventilasi.
"Buat pengurus masjid, upayakan kalau pintunya bisa dibuka, jendela bisa dibuka, dan ventilasi udara baik, itu sangat membantu untuk mencegah penularan," jelasnya.
Demikian pula dengan aktivitas buka bersama atau pun mudik, protokol kesehatan masing-masing individu harus tetap diterapkan. "Mau tak mau, suka tidak suka sekarang kita sedang dalam transisi dari pandemi menuju endemi, dan kitalah yang harus pintar-pintar menyesuaikan diri," tandasnya.