Sukses

Lupa Berniat Puasa dan Tidak Makan Sahur, Sahkah Puasanya?

Salah satu sunah dalam berpuasa adalah santap sahur. Sebelum berpuasa, umat Islam dianjurkan untuk makan sahur. Sahkah berpuasa tanpa sahur?

Liputan6.com, Jakarta Sahur adalah salah satu sunah yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW saat berpuasa. Dalam sahur ada banyak kebaikan.

Sahur bukan hanya sebuah aktivitas untuk mengenyangkan perut dan sebagai amunisi sebagai penahan lapar dan haus saat berpuasa. Sahur adalah ibadah. Bahkan waktu sahur juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

"Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana jika lupa berniat sahur dan puasa tanpa sahur?

Ada sebagian orang yang memahami sahur adalah inti puasa dan belum sepenuhnya memahami hukum puasa tanpa makan sahur. Mereka kemudian tidak berpuasa hanya karena tidak sempat makan sahur. Inilah yang menyebabkan kesalahan persepsi.

2 dari 3 halaman

Hukum Puasa Tanpa Sahur dan Lupa Niat

Dikutip dari M Quraish Shihab Menjawab 1001 soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui, waktu berniat adalah sejak tenggelam matahari hingga sesaat sebelum terbitnya fajar. Quraish Shihab menegaskan, mengucapkan niat tidak wajib, cukup tekad di dalam hati.

Dalam mahzab Abu Hanifah, jika seseorang berniat puasa Ramadhan sesudah terbitnya fajar, maka puasanya tetap sah. Di sisi lain, mahzab Malik tidak mensyaratkan bahwa niat harus dilakukan setiap malam. Sebab, bagi mereka, niat berpuasa sebulan saja di awal Ramadhan sudah cukup. Dengan demikian, niat tidak perlu dilakukan setiap hari.

 

3 dari 3 halaman

Cara Berpuasa Rasulullah

Sesungguhnya, bagaimanakah Rasulullah SAW menjalankan ibadah puasanya?

Qurasih Shihab menjelaskan, Rasulullah SAW berpuasa sambil melakukan aktivitas yang bermanfaat. Bahkan, karya-karya terbesar Beliau dicapai di bulan Ramadhan, seperti kemenangan dalam Perang Badar dan keberhasilan menguasai Kota Mekkah.

Setiap Ramadhan tiba, Nabi Muhammad SAW memperbanyak tadarus Al-Quran. Beliau bangun untuk sahur menjelang fajar dan menjelang berbuka hingga azan Nabi Muhammad berzikir. Isinya mengesakan Allah dan beristigfar sambil memohon surga dan ridha Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW juga selalu memohon ampun, serta berlindung dari neraka dan murka-NYa. Beliau berbuka dengan tiga biji kurma kemudian sholat Magrib.

Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Beliau ke masjid untuk beriktikaf.