Liputan6.com, Cirebon - Perjalanan peradaban Cirebon tak pernah lepas dari peran santri dan ulama dalam perjuangannya melawan Belanda. Sejumlah tokoh ulama asal Cirebon dianggap mempengaruhi Belanda saat itu. Salah satunya adalah Habib Toha.
Habib Toha merupakan seorang ulama sekaligus Auliya yang berpengaruh terhadap penyebaran Islam di wilayah Cirebon Timur. Habib Thoha lahir di Pekalongan di Tahun 1192 Hijriah.
Advertisement
Ayahnya adalah seorang Senopati Kasultanan Yogyakarta bernama Habib Hasan yang bergelar KRT Sumodiningrat. Ia dijuluki Singa Barong (Singa Raksasa) karena kegarangannya saat berperang.
"Putra panglima yang terkenal gelarnya Syaikhul Akbar ing Tanah Jowo. Senopati Agung ing Mataram," tutur Buya Yahya seperti yang ditayangkan dalan channel Youtube Lentera Sufi dengan judul "Makam Habib Toha bin Yahya".
Habib Hasan mendidik anak-anaknya menjadi telik sandi (intelijen) dan mengutusnya ke berbagai tempat. Mereka diutus sekaligus bertugas menghadang bantuan penjajah Belanda dari Batavia ke Semarang dan Yogyakarta.
Di antaranya Habib Alwi di Kendal, Habib Muhammad di Batang, Habib Abu Bakar dan Habib Toha di Cirebon.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Melawan Belanda
Informasi yang didapat dari berbagai sumber, Habib Toha awalnya tinggal di Palimanan. Dia tinggal di rumah paman dan guru yang bernama Habib Alwi bin Toha bin Muhammad Al Qodhi bin Yahya.
Namun, pusat pergerakan dan perjuangannya di Ciledug. Sehingga Habib Toha bolak-balik Palimanan dan Ciledug.
Tiga tahun sebelum wafat, Habib Toha pindah ke Ciledug dan menjadikan Bale Kabuyutan sebagai markas perjuangan. Bale Kabuyutan menjadi tempat mengatur strategi dan bermusyawarah memecahkan permasalahan umat.
Setelah sang ayah wafat, Habib Toha meneruskan perjuangannya menjadi panglima pasukan Supit Urang dan pasukan Sipeuling.
Habib Toha memimpin lima ribu prajurit yang tersebar dari Banten sampai Semarang.
Habib Toha berjasa mendirikan kurang lebih 80 masjid dan mushalla/langgar yang terkenal. Salah satunya Masjid Jami' Baitussuada di Desa Leuwunggajah, Ciledug.
Habib Toha wafat pada tahun 1262 H/1842 M di usia 70 tahun.
Advertisement