Sukses

7 Pola Makan Tya Ariestya di Bulan Puasa, Makin Sehat dan Berat Badan Ideal

Setelah berat badannya turun, Tya Ariestya tetap menerapkan konsumsi makanan yang sehat, termasuk di bulan puasa.

Liputan6.com, Jakarta Berpuasa di bulan Ramadhan pada dasarnya adalah melaksanakan ibadah. Namun, bagi sebagian orang seperti Tya Ariestya, puasa juga punya beragam manfaat positif. Misalnya, membuat tubuh lebih sehat dan bahkan berat badan semakin ideal.

Setelah berat badannya turun 29 kg dalam waktu 9 bulan, kini Tya sudah memasuki masa maintenance, yaitu masa di mana kita mulai mempertahankan berat badan setelah diet.  "Yg paling penting no bb obesitas lagi ah tetep menjaga kalo masih bisa lebih baik dari mengobati obesitas (udah pernah dulu nurunin bb dari titik obesitas ya mayan yaa butuh waktu 9bulan)," ungkap Tya Ariestya di akun Instagram miliknya.

Setelah berat badannya turun di angka ideal, Tya tetap menerapkan konsumsi makanan yang sehat dan secara teratur. Bahkan, puasa bukan halangan untuk ibu dua anak ini menjalani rutinitas pola makan sehat. Tya pun menerapkan pola makan yang berbeda saat bulan Ramadhan.

Hal itu dilakukan demi menjaga berat badan tetap ideal sekaligus badan makin sehat dan fit ketika berpuasa. Setidaknya ada tujuh pola makan yang dijalankan Tya Ariestya saat Ramadhan yang dirangkum dari kanal YouTube dan akun Instagram miliknya.

1. Sahur Tetap Makan Nasi

Selama masa maintenance tersebut, Tya tetap mengonsumsi nasi saat sahur. Sebelumnya ia biasanya hanya minum teh hangat dan air putih ketika sahur. "Aku dikasih saran pas sahur itu sebaiknya makan nasi," ujar Tya sembari menjelaskan saran dari dokter gizi yang membantu program dietnya.

2. Menu sahur seimbang

Selain nasi, Tya menambahkan makanan lain supaya menu sahurnya seimbang. Dia tetap mengonsumsi lauk pauk sebagai sumber protein dan sayuran untuk asupan serat yang dibutuhkan tubuh.

"Jadi kalau aku sahur itu boleh pilih. Boleh pilih mau makan nasi, terus habis itu lauknya juga banyak banget. Terus sama sayurnya boleh tiga sendok," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

3. Dahulukan Takjil

Saat berbuka puasa, wanita 36 tahun ini biasanya akan menyantap takjil terlebih dahulu. Dia menghindari langsung makanan berat untuk menyesuaikan lambung dan tubuhnya yang sudah berpuasa selama kurang lebih 12 jam dengan kondisi perut kosong.

Jika diisi langsung dengan makanan berat, justru bisa merusak metabolisme. Untuk menu takjil sendiri, Tya mengikuti saran dari dokter. Dia bisa memilih buah-buahan, kurma, atau jajanan pasar sebagai menu takjil berbuka puasa. "Untuk buka puasa aku dikasih pilihan. Boleh buah, jajanan pasar pilih 2 aja, kurmanya boleh sampai 5," terangnya.

4. Clean Eating

Kebiasaan clean eating saat diet yang dijalani di hari biasa tetap dilanjutkan saat bulan Ramadhan. Clean eating yang dijalani istri dari Irfan Ratinggang ini mencakup tidak mengonsumsi gula, minyak, tepung, dan santan.

Meski sempat mengaku berat di masa awal diet, tapi saat ini Tya sudah bisa menyesuaikan mengonsumsi makanan tanpa bahan-bahan tersebut. "Itu yang kita terapkan di awal-awal, karena kan kebiasaan makannya enggak beraturan. Jadi ketika kita makannya clean eating, ya udah disesuaikan," tutur Tya.

5. Makan Berat

Beberapa saat setelah buka puasa, Tya Ariestya akan makan berat pada pukul 7 malam. Untuk menu makannya pun hampir sama dengan sahur. Dia tetap mengonsumsi nasi, lauk pauk, dan sayur sebagai menu sehat yang seimbang. "Terus habis itu, boleh makan lagi itu jam 7. Nah, kalau aku jam 7 itu makannya mirip di sahur, makan besar," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

6. Camilan malam

Tya mengatur semua waktu makannya, bahkan untuk mengonsumsi camilan. Menu camilan yang dikonsumsinya juga beragam.

Ia biasanya memilih roti gandum, putih telur, atau buah-buahan.  "Setelah jam 7 itu aku ada camilan lagi jam 9, itu juga boleh pilih," ungkap Tya.

7. Selalu makan teratur

Tya selalu menekankan untuk makan teratur pada saat puasa. Selain untuk menjaga berat badan, makan teratur juga bisa mempengaruhi asam lambung dan mengatasi penyakit maag.

"Katanya puasa itu bagus juga buat orang-orang yang sakit maag. Kalau emang kita biasa (makan) jam sekian terus, akhirnya maagnya enggak kumat," kata Tya.