Liputan6.com, Jakarta Wali kota Samarinda Andi Harun membuka Kampung Zakat Kelurahan Dadi Mulya Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Gerakan Dakwah Cinta Zakat yang digagas oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Samarinda dan Kelurahan Dadi Mulya di Masjid Jabal Nur, jalan Wolter Monginsidi Samarinda, Selasa (12/04/22).
Selain Launching Kampung Zakat, Andi Harun juga menyerahkan secara simbolis bantuan BPJS Ketenagakerjaan kepada Iman Masjid, Marbot, guru ngaji dan petugas fardu kifayah.
Ia menegaskan potensi zakat kota Samarinda sangat besar dan apabila dikelola dengan benar, maka akan melahirkan muzakki baru yang akan tumbuh dan saling membantu. Sehingga bisa ditargetkan mendorong mewujudkan perekonomian kota yang maju, mandiri, berkerakyatan, dan berkeadilan.
Advertisement
Baca Juga
“Islam memiliki dua keunggulan dibidang pemberdayaan ekonomi umat, yaitu zakat dan wakaf. Samarinda yang berpenduduk mayoritas muslim memiliki potensi zakat yang besar,” ujar Andi Harun memberikan sambutan.
Andi Harun menjelaskan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, pada pasal 3, tujuan pegelolaan zakat yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Tujuannya adalah yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat, mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penangulangan kemiskinan. Gerakan berzakat yang diterjemahkan menjadi program kampung zakat ini juga merupakan salah satu garda terdepan dalam pemberdayaan umat.
“Kampung Zakat merupakan salah satu program Baznas Kota Samarinda yang bermitra dengan pemerintah kota, program ini merupakan wujud kehadiran pemerintah ditengah berbagai permasalahan masyarakat,” lanjutnya.
Ia menuturkan, kegiatan ini merupakan mobilisasi kesadaran dan motivasi pengumpulan zakat, infak dan sedekah yang merupakan trigger terciptanya kemaslahatan sosial.
“Kampung zakat sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat untuk menyalurkan zakat, infak dan sedekahnya kepada Baznas kota Samarinda sebagai Lembaga resmi pemerintah non struktural,” tutur Andi Harun.
Program Kampung Zakat juga merupakan salah satu pendekatan agama terhadap pemberdayaan masyarakat. Hal ini karena posisi agama secara inheren menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat.
“Saya optimis, jika semua pihak yang terlibat dalam kampung zakat ini berkomitmen mengawal program ini hingga berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka manfaat kampung zakat dapat dirasakan langsung oleh mustahik sebagai asnaf zakat, bahkan muzaki yang telah membayarkan zakatnya langsung dapat melihat hasilnya,” tambahnya.
Misi lain kampung zakat, lanjut Andi Harun, adalah memberikan stimulus motivasi kepada masyarakat untuk membayar zakat. Semakin banyak masyarakat yang membayar zakat, maka sangat membantu ekonomi kaum duafa.
Begitu juga sebaliknya. Zakat dapat disebut sebagai media pemulihan ekonomi mikro kaum duafa terutama di masa pandemi Covid-19.
“Grafik ekonomi masyarakat yang berindeks lemah dapat naik melalui pembayaran zakat. Misi menolong sesama inilah yang akan mendorong mewujudkan Samarinda sebagai Kota Pusat Peradaban,” ujar Andi
Pertama di Kalimantan
Ketua Baznas Kota Samarinda, Widiasmoro Eko Prawito menjelaskan, ada beberapa program penting yang digagas pada kampung zakat, diantaranya adalah program BPJS Ketenagakerjaan ditujukan kepada tiga ribu jiwa mustahik, program dakwah dan advokasi berupa pemberian bantuan langsung kepada 1000 mustahik.
“Menurut BPJS Ketenagakerjaan Samarinda bahwa program pemberian BPJS kepada imam, marbot masjid, mushollah atau langgar, guru ngaji dan petugas fardu kifayah merupakan yang pertama diadakan di pulau Kalimantan,” ungkap pria karib disapa Widi ini.
Ia menuturkan, misi Baznas kota Samarinda ada lima, mencakup pengelolaan zakat secara terpercaya dan modern, pengumpulan ZIS secara masif, dan pendistribusian yang terukur demi pengentasan kemiskinan.
Baznas Kota Samarinda juga mendorong modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur. Serta Meningkatkan sinergi dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terkait untuk pembangunan zakat.
“Salah satu aplikasi dari visi misi kami adalah adanya kampung zakat ini, yang nantinya bersinergi dengan kelurahan dan seluruh UPZ yang ada di kelurahan Dadi Mulya, ini pilot project Baznas Samarinda,” ungkapnya.
Program utama lainnya adalah pendayagunaan, dimana masyarakat baik secara perorangan maupun kelompok akan diberikan bantuan, pembinaan dan pendampingan dalam hal pengembangan ekonomi mikro.
“Baznas memiliki program Z-Mart, Z-Tor, Z-Chicken, Z-Laundry dan banyak lagi, semuanya masuk dalam program pemberdayaan untuk mustahik, nantinya akan dibina dan diharapkan mustahik ini menjadi muzakki,” jelasnya.
Advertisement
Terpesona dengan Manfaat Zakat
Sementara itu Lurah Dadi Mulya, Syamsu Alam mengatakan dirinya terpesona dengan manfaat zakat sehingga menggagas kolaborasi kampung zakat dengan Baznas kota Samarinda.
“Di daerah kami terdapat 6 masjid, 2 mushollah dan 4 langgar, semuanya akan mengurus UPZ di Baznas kota Samarinda dan akan melakukan pengumpulan serta pendistribusian ZIS kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tutur Syamsu Alam.
Ia menambahkan total rumah ibadah baik langar hingga masjid adalah 19 buah.
“Namun yang memiliki UPZIS 12 tempat tadi,” tambahnya.
Menurutnya berzakat akan membuat harta yang kita punya menjadi berkah untuk kehidupan. Selain itu, membayar zakat juga mengangkat derajat keimanan seseorang sekaligus membantu sesama saudara yang membutuhkan. Karena berzakat adalah salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi sebagai hamba Allah SWT.
“Zakat, infak, sodaqoh ini nantinya akan dikelola secara mandiri oleh setiap UPZIS yang ada di kelurahan Dadi Mulya dan yang pasti dalam pengawasan dan pembinaan Baznas Samarinda,” lanjutnya.
Nantinya, setiap UPZIS akan membentuk kelompok usaha mandiri skala mikro, ataupun usaha perorangan yang kesemuanya beranggotakan mustahik yang berdomisili di wilayah UPZ itu.
“Selain bersifat konsumtif, juga ada program yang bersifat produktif dengan harapan semua mustahik yang dibina bisa menjadi muzakki pada akhirnya, sehingga secara tidak langsung akan mengurangi angka kemiskinan di kota Samarinda, dari segi itu lah kenapa zakat ini mempesona,” ujarnya.
Ia juga berharap agar semua unsur yang tergabung di dalam kampung zakat termasuk seluruh stakeholder di wilayah kelurahan Dadi Mulya, bisa bersinergi dalam membangun kemandirian ekonomi berbazis ZIS.
“Kami berharap kampung zakat ini menjadi stimulan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyarakat pasca pandemi, semoga kampung zakat ini bisa terlaksana dengan baik dan kontinyu,” harap Syamsu Alam.