Liputan6.com, Dubai - Dalam solidaritas dengan rekan-rekan Muslim mereka, beberapa orang Kristen di Uni Emirat Arab menjauhkan diri dari makanan dan air selama hari-hari Ramadhan saat berpuasa untuk Prapaskah, sebuah peringatan keagamaan 40 hari yang mendahului Paskah.
Rutinitas itu membuat penduduk Kristen berbuka puasa Ramadhan dengan makanan vegetarian, karena Prapaskah memerlukan pantangan untuk mengonsumsi daging, demikian seperti dikutip dari Khaleej Times, Minggu (17/4/2022).
Baca Juga
Ketika umat Katolik dan Protestan di seluruh negeri merayakan Paskah pada hari Minggu, 17 April, penduduk mengatakan kesempatan itu, yang tumpang tindih dengan Ramadhan tahun ini, menghadirkan kesempatan untuk refleksi diri, persatuan dan penghargaan terhadap kemanusiaan.
Advertisement
Beberapa orang Kristen mengatakan mereka berencana untuk melanjutkan puasa untuk Ramadhan bahkan setelah Paskah.
Kristen Ortodoks Mesir Berpuasa Paskah Bersama Teman Muslim
Selama bertahun-tahun, Mina Kiwan, seorang Ortodoks Mesir, telah menandai Ramadhan dengan sahabat universitas Muslimnya Mustafa. Ketika masa prapaskah tahun ini bertepatan dengan bulan suci, kedua sahabat sepakat untuk berkomitmen untuk puasa satu sama lain.
Konsultan media yang berbasis di Dubai menggambarkan pengalaman itu sebagai "membuka mata" sama menantangnya.
Kiwan, yang menggambarkan dirinya sebagai pecandu kopi, mengatakan puasa selama Ramadhan berfungsi sebagai pengingat tahunan untuk mengurangi asupan kafein dan e-rokok.
Meskipun Paskah Ortodoks akan diamati Minggu depan, 24 April, Kiwan mengatakan dia masih berencana untuk menyelesaikan puasa Ramadhan.
"Apakah itu Ramadhan atau puasa yang dipinjamkan, kedua ketaatan beragama meningkatkan kebangkitan spiritual kita dan meninggalkan kita dengan pelajaran dasar hidup yang kita abaikan dalam kehidupan kita yang sibuk, termasuk pengendalian diri, kesabaran, rasa syukur dan empati."
Advertisement