Sukses

Jasa Raharja Tinjau Kesiapan Tol Jakarta-Cikampek Demi Kelancaran Mudik

PT Jasa Raharja meninjau kegiatan simulasi penanganan arus lalu lintas di jalan tol arah Cikampek pada akhir pekan lalu

Liputan6.com, Jakarta PT Jasa Raharja meninjau kegiatan simulasi penanganan arus lalu lintas di jalan tol arah Cikampek pada akhir pekan lalu. Simulasi penanganan arus lalu lintas pada masa persiapan Angkutan Lebaran 2022 dilakukan di sejumlah rest area, yakni Km 57, Km 70, dan 62B arah Jakarta.

Hal ini dilakukan untuk memastikan perjalanan mudik 2022 berlangsung tanpa gangguan dan tetap aman serta berkeselamatan.

Dalam kegiatan tersebut, Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Raharja Rivan Purwantono mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santhyabudi. Selain itu, turut hadir Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana, Dirut Jasa Marga Subakti Syukur, serta Sesmenko PMK Y.B. Satya Sananugraha.

Rivan Purwantono mengatakan, simulasi rekayasa lalu lintas ini dilakukan sebagai uji coba penanganan kepadatan di sejumlah rest area (Km 57, Km 70, dan 62B arah Jakarta). Termasuk ketersediaan bahan bakar dan toilet untuk para pemudik.

Diharapkan ketika memasuki rest area semakin cepat pergerakan para pemudik maka tidak akan menimbulkan kemacetan dan penumpukan.

“Kepadatan pada masa mudik lebaran nanti diprediksi berada di jalur tol dari Bekasi dan Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang. Simulasi rekayasa lalu lintas ini dilakukan untuk memastikan aspek kelancaran, keamanan, dan keselamatan, hingga protokol kesehatan selama masa Angkutan Lebaran 2022 tetap terjaga dengan baik. Rest area juga menjadi sarana pendukung yang penting untuk menjaga kebugaran pemudik. Harapannya perjalanan mudik masyarakat tahun ini tanpa ada gangguan,” ujar Rivan.

 

2 dari 4 halaman

Sektor Darat Paling Krusial

Sektor darat pada masa mudik lebaran tahun ini menjadi yang paling krusial. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi maupun angkutan darat seperti bus. Jumlah pemudik tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019.

“Kami berharap selama masa angkutan lebaran lalu lintas masih berjalan lancar. Masyarakat kami himbau juga selalu berhati-hati dalam berkendara khususnya pada saat turun hujan dan selalu mengutamakan keselamatan berlalu-lintas guna menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas, “ himbau Rivan.

Selain meninjau simulasi rekayasa lalu lintas, PT Jasa Raharja bersama rombongan juga menggelar aksi simpatik kepada petugas kebersihan, petugas pompa bensin, dan petugas lainnya yang berada di rest area Km 62B arah Jakarta.

3 dari 4 halaman

Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebaran 2022 Lebih Awal

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau masyarakat yang ingin pergi mudik Lebaran 2022, dapat pergi lebih awal. Sebab, menurut data Kementerian Perhubungan, puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 April 2022.

"Dari survei Kementerian Perhubungan didapatkan hasil bahwa akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik, ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah," kata Jokowi saat jumpa pers daring, Senin (18/4/2022). 

"Saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tgl 28, 29 dan 30 April 2022," lanjut dia.

Dia mengatakan, pemerintah sudah menyusun skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di jalanan. Mulai dari kebijakan ganjil genap, pemberlakuan satu arah, hingga melarang truk masuk ke jalan bebas hambatan atau tol.

"Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal, tentu saja menyesuaikan jadwal libur dari tempat bekerja," minta Jokowi.

Terakhir, dia tetap mengingatkan agar mudik berjalan aman, protokol kesehatan tetap bisa dijalankan.

"Jangan lupa patuhi prokes, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak," Jokowi menutup.

 

4 dari 4 halaman

Syarat Mudik

Sebelumnya, pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini. Adapun masyarakat yang sudah menerima vaksin booster dapat melakukan mudik Lebaran, tanpa harus test antigen maupun PCR. 

Namun, bagi yang menerima vaksin dosis kedua tetap mensyaratkan tes antigen dengan sampel diambil dalam kurun 1 x 24 jam, atau PCR 3 x 24 jam. Sementara itu, yang baru menerima dosis pertama tetap mensyaratkan PCR dalam kurun 3 x 24 jam. Syarat ini untuk memastikan bahwa yang mudik dalam keadaan sehat, sudah divaksin booster.

Di samping itu, dilakukan penyesuaian syarat kepada yang memiliki kondisi kesehatan (penyakit komorbid) khusus dan anak. Bagi komorbid yang tidak dapat divaksin, maka wajib tes PCR 3x24 jam.