Liputan6.com, Jakarta Cara mengontrol emosi saat puasa perlu diketahui oleh semua Muslim. Sebab, puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, namun juga bagaimana kita menahan emosi dan lebih bersabar menghadapi permasalahan yang dihadapi.
Satu di antara emosi yang dirasakan sehari-hari ialah emosi marah. Emosi ini sering kali muncul saat kondisi aktivitas sehari-hari tidak berjalan dengan lancar. Dengan sikap marah yang tidak dapat kita kendalikan justru bisa menurunkan kualitas dari ibadah puasa itu sendiri.
Baca Juga
Rasa amarah juga bagian dari nafsu yang perlu kita kendalikan selama menjalankan puasa Ramadhan. Untuk itu, ada baiknya kita menghindari hal-hal atau situasi ataupun apa pun yang berpotensi memicu emosi Anda.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai cara mengontrol emosi saat puasa Ramadhan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/4/2022).
Cara Mengontrol Emosi Saat Puasa
1. Berwudhu
Cara mengontrol emosi saat puasa yang pertama adalah dengan berwudhu. Basahi wajah dan bagian tubuh dengan air wudhu. Hal ini terbukti cukup efektif dalam meredakan amarah yang sedang meledak-ledak. Rasa segar dari basuhan air wudhu tersebut seakan menyadarkan diri kita untuk lebih sabar dan dapat menghadapi masalah tersebut dengan lebih tenang. Bahkan cara ini juga telah mengikuti anjuran dari Nabi Muhammad SAW seperti berikut ini.
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.”
Jadi, apabila emosi sudah mulai memuncuk, akan lebih baik jika segera mengambil air wudhu agar emosi tersebut mereda.
2. Berdzikir
Selanjutnya, cara mengontrol emosi saat puasa adalah apabila Anda telah berwudhu dan merasa masih terdapat sisa-sisa dari amarah yang ada di dalam tubuh, maka berdzikir adalah cara yang bisa Anda lakukan selanjutnya. Dengan berdzikir, diri kita akan semakin mengingat akan kuasa Allah, dan akhirnya akan semakin membuat hati kita menjadi lebih tenang dan lembut dalam menghadapi masalah. Keutamaan berdzikir tersebut juga telah di sampaikan melalui Firman Allah dalam Al-Quran surat ar-Ra’du ayat 28:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’du: 28).
Jika ditafsirkan lebih dalam, maka maksud dari ayat tersebut yaitu tentang orang-orang yang Allah beri petunjuk merupakan orang yang beriman. Dengan mengingat Allah melalui cara bertasbih dan bertahmid serta membaca dan mendengar Al-Quran, hati orang beriman akan terasa tenang. Maka, sebagai umat Islam kita perlu mengingat, ketenangan hati akan terwujud dengan mengingat Allah.
3. Lebih Baik Diam
Memang, biasanya dalam menyelesaikan suatu masalah lebih baik dilakukan dengan sebuah percakapan. Akan tetapi, berbicara di sini perlu dilakukan dengan kepala dingin dan perasaan yang tenang. Sebab, saat Anda berbicara dalam kondisi emosi justru akan membuat keadaan menjadi lebih panas dan semakin memburuk.
Dari Ibnu Abbaas dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Barang siapa marah, hendaknya diam (dulu)."
Oleh sebab itu, apabila Anda sedang dalam keadaan emosi yang hampir memuncuk, ada baiknya tidak banyak berbicara dahulu atau lebih baik diam. Tunggu hingga Anda merasa tenang dan siap untuk membahas sebuah masalah dengan kepala dingin. Tentunya, agar hasil pembicaraan tersebut tercipta solusi yang sama-sama menguntungkan.
Advertisement
Cara Mengontrol Emosi Saat Puasa
4. Membaca AL-Qur’an
Cara yang dapat dikatakan paling ampuh dalam meredakan emosi terutama saat puasa, yaitu dengan membaca Al-Qur’an. Kitab suci ini memiliki beberapa nama, salah satu nama lain dari Al-Qur’an adalah Asy Syifa yang memiliki arti obat penyembuh. Sebab sesungguhnya emosi adalah sebuah penyakit hati. Dan, dengan membaca Al-Qur’an, maka keadaan hati yang panas akan menjadi sejuk dan tentu akan melancarkan ibadah puasa kita.
5. Ubah Posisi Tubuh
Cara mengontrol emosi saat puasa yang berikutnya adalah mengubah posisi tubuh kita. Apabila Anda sedang merasa marah dengan posisi sedang berdiri, maka ada baiknya Anda merubah posisi tubuh Anda dengan duduk. Dan, apabila Anda marah dengan posisi duduk, maka berbaringlah.
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring."
6. Tarik Napas Dalam-Dalam
Ketika kita mulai merasa emosi dan kesal terhadap sesuatu, kita bisa mengontrol rasa amarah tersebut dengan menarik napas dalam-dalam dari hidung, dan keluarkan secara perlahan lewat mulut. Brad Bushman, PhD, seorang profesor komunikasi di The Ohio State University yang mempelajari kemarahan, agresi, dan kekerasan mengatakan bahwa menarik napas dalam-dalam dapat mengurangi gejolak psikologis. Secara khusus, hal ini bisa membantu memperlambat detak jantung dan menjaga pikiran kita tetap fokus pada hal lain di luar sumber stres atau yang membuat kita kesal.
Cara Mengontrol Emosi Saat Puasa
7. Cobalah Membayangkan Hal yang Baik-Baik Saja
Ketika kita mulai merasa marah dan kesal terhadap seseorang, entah itu sahabat, pasangan, atau teman kerja, kita bisa mencoba untuk mengingat hal-hal baik yang pernah mereka lakukan pada kita. Ingat saja bahwa setiap manusia pernah berbuat salah, kita perlu untuk memaafkannya dan coba untuk mengingat kebaikan yang pernah dilakukan.
8. Berdoa
Berdoa atas situasi buruk yang sedang menimpa anda. Tentunya berdoa akan lebih baik dan bijak dibandingkan anda meluapkannya dengan marah-marah. Dengan berdoa, hati akan jauh lebih tenang dan damai karena anda mengetahui bahwa segala sesuatu yang terjadi pada anda pasti memiliki maksud dan pelajaran yang bisa diambil. Apalagi pada saat berpuasa, berdoa untuk menahan emosi pasti akan membuat kita menjadi manusia yang lebih bertakwa.
Berikut ini terdapat doa yang bisa meredam amarah sesuai anjuran Rasulullah, yaitu:
Allaahummaghfirlii dzanbii, wa adzhib ghaizha qalbii, wa ajirnii minas syaithaani.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."
Selain doa di atas, Anda juga bisa mengucapkan doa yang berbunyi:
Inni shaimun, inni shaimun.
Artinya: “Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Sesungguhnya aku sedang berpuasa."
9. Dengarkan Lagu dan Coba Tidur
Pasang earphone dan pergilah ke tempat yang cukup tenang. Jika keadaannya memungkinkan, tidurlah sebentar. Tidur dapat memperbaiki suasana hati dan dapat membuat performa tubuh jadi jauh lebih baik. Bila Anda tipikal orang yang selalu membawa wewangian atau aroma terapi, Anda juga bisa mencium wangi tersebut agar kondisi menjadi lebih tenang.
Advertisement