Sukses

Kumpulan Doa untuk Melupakan Mantan Agar Cepat Move On

Jatuh cinta dan move on dari mantan setelah putus cinta bisa cukup traumatis, terutama ketika orang tersebut banyak berkorban dalam hubungan.

Liputan6.com, Jakarta - Segelintir individu tidak bisa melupakan mantan pacarnya. Mereka merasa sulit untuk memikirkan orang lain dan hal-hal ketika kenangan hubungan masa lalunya menghantuinya sepanjang waktu.

Jatuh cinta dan move on dari mantan setelah putus cinta bisa cukup traumatis, terutama ketika orang tersebut banyak berkorban dalam hubungan. 

Melansir dari Nu, Selasa (19/4/2022), berbicara masalah hati, Rasulullah memberikan gambaran, “Sesungguhnya hati bani Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha-Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya,” (HR al-Tirmidzi).  

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW mengatakan, “Hati itu ibarat satu lembar bulu di atas tanah yang kosong. Ia terombang-ambing oleh angin, sehingga mudah terbolak-balik.” (HR. Ahmad).

Untuk itu, Rasulullah SAW memohon kepada Allah agar senantiasa diberi keteguhan hati di atas agama-Nya dengan membaca doa berikut.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika. 
Artinya,
 
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu” (HR al-Nasai’). 
 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Doa lainnya

Setelah itu, Rasulullah melanjutkannya dengan membaca doa dari Alquran berikut:
 
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ 
Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb. 
Artinya,
 
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia),” (Ali ‘Imran [3]: 8). 
 
 
Dalam riwayat lain, Rasulullah berdoa:  
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ
 
Allâhumma, musharrifal qulûb sharrif qulûbanâ ilâ thâ‘atika. 
Artinya,
 
“Ya Allah, Dzat yang mengurus seluruh hati, arahkanlah hati kami terhadap ketaatan kepada-Mu” (HR. Muslim).