Sukses

Bagaimana Hukum dan Tata Cara Wudhu Toilet Sesuai Ajaran Islam

Sahkah berwudu di toilet? Islam telah memberikan tuntunan. Begini aturannya.

Liputan6.com, Jakarta Agama Islam mengajarkan tata cara atau adab dalam segala aktivitas di kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali ketika seorang muslim sedang berwudhu. Sebelum sholat, wudu wajib dilakukan untuk membersihkan diri dari najis dan kotoran lainnya sebelum melakukan aktivitas ibadah.

Secara bahasa, wudhu artinya tampil indah dan bersih. Sedangkan secara istilah, wudhu merupakan salah satu cara membersihkan anggota tubuh menggunakan air dengan niat bersuci.

Wudhu merupakan salah satu syarat wajib yang harus dikerjakan seorang muslim setiap akan melaksanakan sholat. Sebagaimana perintah Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 6 sebagai berikut:

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

 

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

2 dari 3 halaman

Pendapat Ustaz Adi Hidayat

Menurut Ustaz Adi Hidayat, idealnya tempat wudu terpisah dengan toilet.

Karena di tempat wudu itu kita juga mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah atau kalimat-kalimat yang baik. Salah satunya, pada awal wudu, mengucapkan bismillahirahmanirrahim. Dan setelah selesai berwudu mengucapkan doa, “Asyhadu al laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluhu. Allahumma ij'alni minat tawwaabiina waj'alni minal mutathahhiriin.

Sementara toilet adalah tempat yang buruk atau tempat untuk membuang najis. Bahkan sebelum masuk toilet kita berdoa agar diberikan perlindungan dari godaan syetan yang terkutuk.

Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU) Online, beberapa ulama terdahulu dalam Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah menyampaikan bahwa lebih baik tidak melafalkan bismillah dan doa pada saat wudhu di kamar mandi. Aturan ini berlaku bila di dalamnya terdapat tempat buang hajat. Ibn ‘Abidin mengatakan, larangan melafalkan dzikir pada tempat kotor lebih jelas ketimbang perintah umum melafalkan dzikir dan doa, khususnya pada saat wudhu. Hal ini ditekankan guna menghormati kesucian kalimat dzikir dan doa.

3 dari 3 halaman

Adab wudhu di kamar mandi.

Dikutip dari Brilio.net, berikut ada berwudhu di kamar mandi.

Perlu diketahui, ketika berada di dalam kamar mandi terdapat adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim, baik sedang buang hajat maupun bersuci seperti saat berwudhu.

1. Dilarang membaca doa di dalamnya, hal tersebut dikarenakan kamar mandi merupakan tempat kotor.

Imam Nawawi dalam kitabnya berpendapat, "Mereka (para ulama) bersepakat bahwa orang junub jika ia mentadabburi Al-Quran dengan hatinya tanpa menggerakkan lisannya, tidaklah terhitung membaca dan melanggar keharaman membaca Al-Qur'an bagi orang junub."

Sementara itu Al-Munzir berkata, "Ikrimah berkata, 'seseorang tidak boleh berzikir kepada Allah saat berada di kamar mandi (toilet) dengan lisannya, tetapi (boleh) dengan hatinya.'"

2. Membaca doa di luar kamar mandi, baik sebelum dan setelah berwudhu, mandi atau buang hajat.

Habib Syauqi dalam laman NU Online menyampaikan bahwa adab yang diajarkan dalam syariat Islam yaitu baiknya berdoa di luar kamar mandi, setelah berwudhu, mandi atau buang hajat:

"Kemudian apabila kita berwudhu di dalam kamar mandi, dan kita ingin berdoa di kamar mandi sebagusnya, sepantasnya di antara adab ketika keluar kamar mandi maka kita berdoa di depan pintu setelah keluar dari luar ruangan kamar mandi. Kita gunakan kaki kanan, lalu berdoa keluar kamar mandi, kemudian kita berdoa wudhu," ucapnya.

3. Memakai alas kaki untuk menghindari keraguan seperti najis dan kotoran.

Untuk menyiasati keraguan akan hal tersebut sebaiknya seseorang menyediakan satu sandal khusus untuk ke kamar mandi, agar telapak kaki tidak bersentuhan langsung dengan lantai kamar mandi yang dianggap najis. Mengenai hal ini Imam Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab pernah menjelaskan:

"Diperbolehkan berihthiyath (berhati-hati) dalam masalah ibadah dan yang lain sehingga tidak mengakibatkan waswas."

4. Berdiam atau tidak banyak bicara.

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata:

"Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya." (HR. Muslim)