Liputan6.com, Jakarta - Ketika berpuasa selama belasan jam, tubuh berisiko mengalami dehidrasi. Selain kulit dan bibir kering, mata juga berpotensi mengalami kekeringan.
Kondisi dehidrasi yang dialami seseorang saat puasa Ramadhan berisiko membuat mata kering.
Baca Juga
"Terdapat beberapa masalah yang cukup sering ditemukan di poli mata, seperti masalah penyakit mata kering dan katarak. Kedua penyakit ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan," ujar dr Anna Nur Utami, dokter subspesialis infeksi imunologi JEC Eye Hospitals & Clinics (21/4/2022).
Advertisement
Karenanya Anna mengajak masyarakat untuk sejenak meluangkan waktu guna memastikan mata dalam keadaan optimal agar momen berkumpul dengan keluarga saat Lebaran bisa terlaksana tanpa gangguan.
"Menyambut Lebaran kali ini, mari luangkan waktu sejenak untuk memastikan keadaan mata kita dalam keadaan optimal sehingga momen berkumpul keluarga dapat dilaksanakan tanpa adanya gangguan pandangan," kata Anna.
Tak hanya pada saat Lebaran, kondisi mata yang sehat juga diperlukan untuk dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Sedangkan, hidrasi dan kesehatan mata memang saling berhubungan.
Diketahui, lebih dari 50 persen tubuh manusia terdiri dari air. Itulah mengapa tidak mengherankan jika dehidrasi dapat mempengaruhi indra penglihatan.
Oleh karena itu, masyarakat sangat disarankan untuk menjaga jumlah asupan air minum sehingga dapat menjalani puasa dengan keadaan tubuh terhidrasi. Konsumsi air minum bisa dipenuhi dalam dua waktu berbeda yakni ketika sahur dan berbuka puasa.Â
Gangguan Mata Katarak
Gangguan mata yang dialami seperti mata kering ataupun katarak bisa mengganggu perayaan Lebaran menjadi kurang optimal. Menurut data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), terdapat setidaknya 1,3 juta kebutaan akibat katarak pada tahun 2017.Â
Pada kasus gangguan mata katarak, penting segera ditangan. Hanya saja tak dapat dipungkiri, ketika bulan Ramadhan, banyak pasien katarak yang cenderung mengurungkan niatnya untuk memeriksakan kondisi matanya.
Hal ini lantaran adanya keraguan pasien terhadap tindakan operasi yang dikatakan dapat membatalkan puasa. Padahal di sisi lain, pemeriksaan atau pun penanganan katarak tidak disarankan untuk ditunda.
"Pada bulan Ramadhan banyak pasien yang mengurungkan niat untuk memeriksakan matanya baik karena faktor tenaga dan juga adanya keraguan tindakan operasi mata akan membatalkan puasa," kata Anna.
"Akan tetapi perlu diingat, apabila pemeriksaan mata ditunda, penderita mata kering maupun katarak, besar kemungkinan mereka akan mengalami gangguan penglihatan di kala Lebaran," tambah Anna.
Advertisement
Mengatasi Mata Kering
Mengutip laman WebMD, berikut cara mengatasi mata kering di bulan Ramadhan.
1. Kompres hangat
Air mata terdiri dari minyak, air, dan mukus. Mata memerlukan ketiga agar tetap lembap dan sehat.
Untuk meredakan iritasi dan minyak yang terjebak di sekitar mata, Anda bisa membasahi handuk bersih yang telah diberi air hangat, peras lalu letakkan bada kedua mata yang terpejam selaama setidaknya satu emnit.
Tekan perlahan mata yang telah tertutup handuk dengan jemari di bagian kelopak mata untuk membantu mengeluarkan minyak yang tersumbat di mata.
Anda mungkin perlu mengompres mata setiap hari untuk mengurangi peradangan, meskipun kondisi mata telah dirasa membaik.
2. Sering-Sering Berkedip
Menatap komputer akan membatasi jumlah berapa kali Anda berkedip per menit. Jadi cobalah untuk sering berkedip saat Anda online. Ikuti aturan 20/20: tutup mata Anda setiap 20 menit selama 20 detik.
Trik sederhana lainnya untuk menjaga mata Anda tetap lembap saat berada di depan komputer: Atur layar Anda di bawah ketinggian mata. Anda tidak perlu membuka mata lebar-lebar, yang dapat membantu memperlambat penguapan air mata di antara kedipan.
Â
Sering Berkedip dan Cukupi Kebutuhan Cairan
Â
3. Tetap Terhidrasi
Setiap bagian dari tubuh Anda membutuhkan air untuk tetap sehat, termasuk mata Anda. Minum air membantu menjaga mereka tetap lembap.
Tapi jangan menunggu sampai Anda merasa haus. Ketika merasa haus, saat itu Anda mungkin sudah sedikit mengalami dehidrasi.
Sebaliknya, minum delapan hingga 10 gelas air putih dalam sehari. Jika Anda tidak menyukai air putih, cairan lain yang tidak mengandung alkohol atau kafein dapat digunakan. Makanan kaya air – seperti mentimun dan semangka – juga diperhitungkan.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda terhidrasi dengan baik: Periksa urine Anda. Jika tidak berwarna atau kuning muda, kemungkinan Anda terhidrasi dengan baik. Sebaliknya, kondisi urine yang pekat menandakan Anda mengalami dehidrasi.Â
4. Konsumsi Ikan yang Mengandung MinyakÂ
Anda dapat mengonsumsi salmon dan tuna, atau sarden, trout, serta mackerel. Semuanya mengandung asam lemak omega-3. Penelitian menunjukkan lemak sehat ini membantu kelenjar pembuat minyak di mata Anda bekerja lebih baik, yang dapat meredakan iritasi.
Makanan lain yang secara alami tinggi lemak omega-3 termasuk kenari, minyak nabati (seperti minyak canola dan kedelai), dan biji rami. Anda juga dapat mengonsumsi asam lemak omega-3 sebagai pil atau tablet.
Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai mengonsumsi suplemen baru apa pun. Hal tersebut guna untuk memastikan itu tidak akan memengaruhi kondisi apa pun yang Anda miliki atau obat-obatan yang Anda minum.
Advertisement