Bacaan Doa Qunut Witir pada 10 Hari Terakhir Ramadhan, Lengkap Keutamaannya

Berikut bacaan doa qunut witir dalam bahasa Latin dan artinya, yaitu:

Allahhummahdinii fiiman hadait. Wa'a finii fiman 'aafait. Wa ttawallanii fiiman tawal-laiit. Wa baarik lii fiimaa a'thait. Wa qinii syarra maa qadhait. Fainnaka taqdhi walaa yuqdhaa 'alaik. Wa innahu layadzilu man walait.

Wa laa ya'izzu mann 'aadait. Tabaa rakta rabbana wata'aalait. Falakalhamdu 'alaa maaqaadhait. Astaghfiruka wa'atuubuu ilaik. Wasallallahu 'ala Sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihii washahbihi wasallam.

Artinya : "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, maafkanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau maafkan, tolonglah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tolong, berkatilah aku dalam semua karunia dan pemberian-Mu,  peliharalah aku berkat karunia-Mu dari keburukan qada-Mu. Karena sesungguhnya Engkaulah yang berhak memberi keputusan dan tiada seorang pun yang dapat menetapkan keputusan terhadap-Mu, dan sesungguhnya tidak akan terhina orang yang Engkau musuhi. 

"Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami lagi Maha tinggi, bagi-Mu segala puji atas semua keputusan-Mu. Aku memohon ampun dan taubat hanya kepada-Mu,  segala salawat dan salam tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan juga segenap keluarga serta para sahabatnya." 

Dikutip dari buku Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 3 Shalat Tarawih dan Witir karangan Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir LC dijelaskan, dalam madzhab Syafi’i qunut witir hukumnya sunnah. Imam As-Syafi’i berkata terkait qunut witir:

"Jangan qunut (witir) kecuali pada seperdua bulan ramadhan, yang demikian karena perilaku Ibnu Umar". Dari sinilah akhirnya dalam madzhab Syafi’i memutuskan bahwa sunnah qunut witir hanya pada 15 malam terakhir dari bulan Ramadhan.

Dalilnya adalah atsar para sahabat di masa Umar bin Kahttab ra: Dari Al-Hasan Al-Bashri, bahwa Umar bin Khattab ra mengumpulkan masyarakat untuk sholat pada malam Bulan Ramadhan dengan diimami oleh Ubai bin Ka’ab, Umar berkata kepada Ubai:

"Sholatlah bersama mereka 20 rakaat, dan jangan kamu qunut bersama mereka kecuali pada  seperdua ramadhan terakhir, lalu Ubai bin Ka’ab sholat bersama mereka pada sepuluh ramadhan  pertama dam kedua, pada sepuluh terakhir Ubai tidak keluar rumah, sehingga masyarakat pada  waktu itu meminta Mu’adz bin Jabal, akhirnya Mu’adz yang menjadi imam dan Muadz tetap  qunut pada sepuluh terakhir".

Setelah mengetahui bacaan doa qunut witir, berikut ini terdapat beberapa keutamaan membaca doa qunut witir, yaitu:

1. Perlindungan dari Bahaya 

Dengan membaca doa qunut witir sama halnya kita memohon perlindungan dari segala marabahaya. Baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sesungguhnya orang yang terlindungi tidak akan pernah terhina oleh Allah SWT. 

2. Diberi Pertolongan 

Tidak ada satu manusia di dunia yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari. Sebab Allah SWT yang berhak menentukan segalanya. Oleh sebab itu, kita diperintahkan untuk senantiasa memohon pertolongan dari segala kesulitan di dunia maupun di akhirat 

3. Diberi Nikmat Cukup 

Dengan membaca doa qunut witir sangat baik dipanjatkan karena Allah SWT akan memberikan nikmat yang cukup bagi hamba-Nya. Karena Allah maha pemberi juga penyayang. 

4. Mendapat Kesehatan 

Doa qunut witir sering dibaca oleh Nabi, agar mendapatkan kesehatan. Maka dari itu seringlah mengalkan doa ini agar diberi kesehatan dan dijauhkan dari segala penyakit baik di dunia maupun di akhirat. 

5. Mendapat Hidayah 

Iman merupakan pondasi yang paling utana dalam sebuah agama. Oleh karena itu, jika iman kita qoyah, bisa jadi kita tidak akan percaya dengan adanya Allah SWT. Dengan doa qunut witir ini Allah SWT akan mendatangkan hidayah kepada hamba-Nya. 

6. Memberikan Petunjuk

Doa qunut mengandung petunjuk. Dalam kalimat yang berbunyi “Allahummahdinii fii man hadaiit”, yang bermakna permintaan seorang petunjuk kepada Allah SWT. Petunjuk tersebut dapat berupa berbagai bentuk. Seperti meminta untuk diberikan ilmu yang bermanfaat atau petunjuk dalam melakukan kebaikan kepada sesama.

7. Mendapatkan Berkah

Kalimat “wabaariklii fiimaa a’thoiit”, yang bermakna memohon keberkahan atas segala nikmat yang telah diberikan. Hal tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT, selalu memberikan kebaikan dan keberkahan kepada setiap hambanya.