Sukses

Jelang Lebaran 2022, Kemenkes Harap Capaian Vaksin Booster Covid-19 Terus Meningkat

Kemenkes mengharapkan angka vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 terus meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengharapkan angka vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19 terus meningkat. Hal tersebut bertujuan memberikan tambahan pertahanan antibodi masyarakat jelang perayaan Lebaran 2022 atau Idul Fitri 1443 Hijriah yang dirayakan di tengah pandemi Covid-19.

"Vaksinasi dosis ketiga ini akan memberikan tambahan pertahanan antibodi bagi masyarakat," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers terkait Dinamika Vaksin Covid-19 secara daring, melansir Antara, Selasa (26/4/2022).

Menurut Nadia, kontribusi vaksinasi Covid-19 sangat berperan penting dalam upaya pengendalian Covid-19 di dalam negeri. Ia menyampaikan, berdasarkan data Kemenkes per 25 April 2022 pukul 18.00 WIB, cakupan vaksinasi dosis ketiga mencapai 35.264.290 dosis atau sekitar 16,93 persen dari target 208.265.720 sasaran vaksinasi.

"Kita menargetkan tentunya pada akhir Mei, kita akan mencapai 80 persen dari target," ucap Nadia.

Sementara untuk vaksinasi dosis pertama, lanjut dia, sudah mencapai 95,54 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua sebesar 78,78 persen.

"Pencapaian ini tidak lepas dari dorongan dan sejumlah regimen vaksin yang telah kita gunakan selama ini dalam program vaksinasi nasional," papar Nadia.

Nadia menambahkan, pemerintah berhasil menyediakan enam regimen vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM. Enam regimen itu terdiri dari vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen, dan Sinopharm.

Regimen vaksin yang digunakan di Indonesia itu, kata dia, diperoleh dengan berbagai macam skema baik melalui pembelian langsung, kerja sama bilateral dan multilateral, skema hibah, dan COVAX Facility.

 

2 dari 3 halaman

Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Dalam kesempatan itu, Nadia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada menyusul masih adanya potensi kenaikan kasus usai adanya liburan panjang ataupun perayaan agama.

"Saat gelombang pertama Covid-19 yang dipicu varian Alpha terjadi usai libur panjang Natal dan tahun baru. Kemudian gelombang kedua dengan varian Delta juga terjadi pascaliburan panjang dan Idul Fitri 2021," terang Nadia.

Pada gelombang ketiga dengan varian Omicron, lanjut dia, juga terjadi pascaliburan Natal dan tahun baru.

"Tentunya saat ini adalah ujian kita bersama untuk kemudian kita bisa melewati mudik, khususnya perayaan Idul Fitri 2022 dengan aman," tegas Nadia. Ia optimistis dengan cakupan vaksinasi yang cukup tinggi di masyarakat, Indonesia bisa melewati perayaan Idul Fitri 2022 dengan aman.

 

3 dari 3 halaman

Presiden Jokowi Tekankan Syarat Mudik

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pemerintah mempersilakan masyarakat melakukan mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2022. Tapi, pemudik mesti memenuhi persyaratan.

Jokowi mengatakan, masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman harus sudah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Kemudian juga mendapat vaksin booster atau penguat.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan 2 kali vaksin dan 1 kali Booster. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," jelas Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 23 Maret 2022.

Di sisi lain, Jokowi melarang para pejabat dan pegawai pemerintah untuk melakukan acara buka bersama dan open house saat Lebaran 2022. Dia berharap kondisi Covid-19 dapat tetap terkendali saat Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.

"Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan. Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak," tutur Jokowi.