Sukses

Curhatan Pemudik Usai 2 Tahun Tak Mudik, Kangen Orangtua dan Rindu Masakan Lodeh Sang Ibu

Sejumlah pemudik di Pelabuhan Merak mengungkapkan alasan mereka melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman di Sumatera.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pemudik di Pelabuhan Merak mengungkapkan alasan mereka melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman di Sumatera, mulai dari ada yang rindu dengan pantai sampai dengan makanan buatan orang tua.

Salah satunya Imas, pemudik berusia 44 tahun ini yang akan pulang ke Kalianda, Lampung Selatan ini mengaku tidak pulang kampung selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.

"Kemarin COVID-19 selama dua tahun, jadinya baru bisa pulang tahun ini," katanya di Merak, Banten, Selasa 26 April 2022.

Alasan Imas ingin pulang kampung bersama anak-anak dan kerabatnya pada tahun ini ke Lampung karena dirinya sangat rindu dengan pantai di kampung halamannya.

"Pantainya tepat di belakang rumah, kebetulan di pantai ada tempat pelelangan ikan. Jadi seru dan senang melihat para nelayan berlabuh membawa-bawa ikan ke pantai. Mana ada yang seperti itu di kampung orang," katanya.

Ada juga pemudik bernama Nila yang memanfaatkan boleh mudik tahun ini dengan menyeberang ke kampung halamannya di Sumatera melalui Pelabuhan Merak untuk bertemu dengan orang tuanya.

"Saya mudik karena kangen orangtua," katanya.

Nila juga mengaku bahwa sebelumnya dirinya tidak bisa pulang kampung selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Pemudik lainnya yang merasakan kondisi serupa adalah Destiana. Wanita muda yang berani melakukan perjalanan mudik sendirian tersebut mengaku baru tahun ini dirinya bisa mudik ke kampung halaman di Sumatera.

"Keluarga saya memang tinggal di kampung halaman. Waktu awal-awal pandemi tidak bisa mudik, namun karena kondisi tahun ini yang mereda jadinya saya bisa mudik," katanya.

Destiana mengakui bahwa alasannya untuk mudik karena dirinya kangen dengan makanan sayur lodeh.

"Senang sekali bisa mudik, saya lebih kangen sama masakan sayur lodeh buatan ibu," katanya.

 

2 dari 4 halaman

Syarat Mudik

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan mudik atau pulang kampung pada perayaan Idul Fitri 2022 diperbolehkan asalkan pemudik sudah mendapat dosis pertama dan kedua serta dosis penguat (booster) vaksin COVID-19.

Presiden juga mengingatkan setiap aktivitas dalam mudik harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang ketat.

Pemerintah mengizinkan aktivitas mudik pada tahun ini karena mempertimbangkan situasi pandemi COVID-19 yang terus membaik. Perbaikan situasi pandemi COVID-19 membawa optimisme menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri pada 2022.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kepada masyarakat yang telah menindaklanjuti imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Imbau itu yakni melakukan mudik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun 2022, lebih awal sebelum prediksi puncak arus mudik pada 28-30 April 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolri saat meninjau kesiapan mudik di Pelabuhan Merak bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan stakeholder terkait lainnya, Selasa (26/4).

"Disatu sisi, kami juga sangat berterima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendengarkan imbauan mudik yang disampaikan oleh Bapak Presiden tentunya yang telah ditindaklanjuti oleh menteri-menteri terkait untuk mengimbau masyarakat agar mudik lebih awal," kata Sigit usai meninjau Pelabuhan Merak, Selasa (26/4).

 

3 dari 4 halaman

Terjadi Peningkatan Arus Mudik

Sigit menyebut, dari hasil pemantauan telah terjadi peningkatan arus mudik yang dilakukan oleh masyarakat sebelum tanggal 28-30 April 2022. Menurutnya, mudik lebih awal yang diputuskan oleh masyarakat akan semakin mencegah terjadinya potensi kemacetan pada H-4 hingga H-1 Lebaran.

"Kita lihat bahwa, dari mulai kemarin dan hari ini kegiatan arus mudik sudah mulai terlihat dan tentunya ini sangat baik khususnya untuk mengurai kemacetan. Khususnya diprediksi puncak arus mudik yang diperkirakan pada H-4, H-3, H-2 dan H-1. Kalau ini bisa kita urai tentunya kemacetan pun kita harapkan bisa semakin kita kurangi," sebutnya.

Terkait peninjauannya, Sigit menyatakan, pergerakan arus mudik lebaran tahun ini juga sudah terjadi pada siang hari ini. Pasalnya, dari laporan yang diterima, Pelabuhan Merak telah masuk ke dalam situasi kuning lantaran terjadinya lonjakan penumpang.

"Siang ini tadi kita lihat sempat masuk situasi kuning artinya sempat ada penyetopan sementara di jalur yang sudah dipersiapkan dan kemudian kita liat juga diseluruh dermaga terlihat sudah penuh," jelasnya.

"Artinya disatu sisi kita melihat bahwa terjadi pergeseran waktu masyarakat yang akan melaksanakan mudik khususnya di wilayah Merak," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Tim Cegah Begal

Dalam kegiatan itu, mereka juga mengecek langsung kesiapan pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Sigit memastikan, fasilitas yang disediakan untuk melayani para pemudik dan warga setempat yang hendak melengkapi vaksinasi hingga dosis III atau Booster telah siap dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Tak hanya itu, demi memastikan keamanan masyarakat yang hendak mudik, Sigit menegaskan, pihaknya juga telah melakukan pemantauan dan pengawasan di posko Command Center yang telah disediakan.

"Tadi di pos pam di monitor bagaimana semua terkoneksi dengan BNPB dan stakeholder lainnya termasuk situasi-situasi yang memang harus diketahui dengan menggunakan CCTV dan tersambung Command Center kita lihat semua terkoneksi dengan baik," tegasnya.

"Tentunya harapan kita ini juga bisa memberikan pelayanan yang jauh lebih baik kepada masyarakat yang akan mudik," sambungnya.

Lebih dalam, Sigit juga mengungkapkan, demi memberikan mudik yang aman, nyaman serta sehat, Polda Banten dan Polda Lampung telah menyiapkan tim atau satgas untuk mencegah terjadinya aksi kriminalitas seperti begal terhadap para pemudik.

Dengan dikerahkannya tim tersebut, Sigit mengimbau kepada para pemudik untuk tidak perlu cemas dan khawatir untuk melakukan perjalanan mudik khususnya di waktu-waktu yang rawan.

Pasalnya, aparat kepolisian akan memastikan keamanan dari masyarakat yang hendak merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halamannya masing-masing.

"Jadi masyarakat diharapkan tidak usah cemas dan takut. Karena Polri dengan seluruh stakeholder yang ada telah mempersiapkan tim. Sehingga masyarakat yang mudik khususnya di waktu atau jam rawan ada satgas yang siap untuk mengawal. Sehingga masyarakat bisa mudik dan selamat sampai di rumah," paparnya.

"Tentunya hal-hal ini, bisa dibantu disosialisasikan. Sehingga pilihan masyarakat untuk mudik baik siang atau malam semua mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sama. Sehingga ini betul-betul bisa mengurai potensi kemacetan," tutupnya.

Â