Sukses

Rasakan Gejala COVID-19 Saat Mudik Lebaran, Pakar Sarankan untuk Segera Tes

Jika ada diantara pemudik yang merasakan keluhan gejala atau menjadi kontak erat COVID-19, mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menyarankan, sebaiknya pemudik menjalankan pemeriksaan (testing) bila merasakan keluhan gejala.

Liputan6.com, Jakarta - Kurang dari sepekan jelang Idulfitri, jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran semakin bertambah. Tahun ini, diperkirakan lebih dari 80 juta masyarakat Indonesia pulang ke kampung halaman.

Jika ada diantara pemudik yang merasakan keluhan gejala  COVID atau menjadi kontak erat COVID-19, mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menyarankan, sebaiknya pemudik menjalankan pemeriksaan (testing) bila merasakan keluhan gejala.

Demikian pula jika pemudik menjadi kontak erat COVID-19, disarankan agar segera menjalani tes, meski sudah tidak ada kewajiban tes COVID-19 untuk mudik Lebaran 2022.

"Memang tidak ada aturan melakukan tes sebelum bepergian (mudik) kalau sudah vaksin dua kali dan booster. Tetapi kalau ada keluhan dan atau ada kontak, maka tentu tetap harus dilakukan tes," terang Tjandra Yoga melalui pesan singkat.

"Dan untuk ini (kebutuhan testing) harus tersedia kemudahan masyarakat melakukan tes. Hanya dengan jumlah tes yang memadai, maka kita dapat mengetahui situasi epidemiologi yang sebenarnya."

Selain itu, Pemerintah perlu meningkatkan pemeriksaan deteksi varian virus Corona selama masa mudik dan libur Lebaran. Ini untuk mewaspadai kemungkinan munculnya varian Corona baru yang bisa menyebabkan kenaikan atau lonjakan COVID-19.

"Pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) perlu ditingkatkan. Karena kita tahu bahwa yang paling diwaspadai sekarang ini adalah ada tidaknya varian atau subvarian (virus Corona) baru," jelas Tjandra Yoga. 

2 dari 4 halaman

Pos Kesehatan di Jalur Mudik

Pada mudik Lebaran kali ini, Kementerian Kesehatan menyiapkan 13.968 fasilitas kesehatan guna mengantisipasi pemudik yang sakit atau perlu pertolongan medis cepat. Fasilitas kesehatan itu tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, fasilitas kesehatan yang dimaksud terdiri dari 10.292 puskesmas, 3.034 rumah sakit, 251 Public Safety Center (PSC), 51 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 340 Pos Kesehatan.

“Ada 13.968 fasilitas kesehatan di seluruh provinsi sudah kita siapkan untuk melayani masyarakat baik dalam perjalanan mudik maupun di daerah tujuan agar akses dan pelayanan kesehatan semakin kuat,” kata Nadia di Jakarta melalui pernyataan resmi pada Rabu (20/4/2022).

Selain itu, Kemenkes menyediakan 340 pos kesehatan yang dilengkapi dengan ambulans roda dua dan roda empat yang ditempatkan di berbagai rest area di jalan tol, pintu exit toll, jalur tol, jalur jalan raya non tol, dan beberapa lokasi wisata.

“Adanya pos kesehatan ini diharapkan bisa meminimalisir risiko kesehatan selama perjalanan mudik, supaya mudik sehat, aman dan nyaman,” imbuh Nadia.

 

3 dari 4 halaman

Vaksinasi Booster

Tak hanya menyiapkan pos kesehatan di sepanjang jalur mudik Lebaran 2022 dan fasilitas kesehatan di seluruh provinsi, Kemenkes juga mendorong masyarakat yang akan mudik untuk menyegerakan vaksinasi booster COVID-19. Karena seiring mobilitas masyarakat yang tinggi, risiko penularan COVID-19 juga akan meningkat.

Pelaku mudik yang terbilang masif memerlukan perlindungan tambahan, salah satunya dengan pemberian vaksinasi booster COVID-19. Vaksinasi booster bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga perjalanan mudik jadi lebih aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan.

“Lewat vaksinasi kita bisa mencegah risiko terinfeksi COVID-19 maupun dirawat dengan gejala berat ataupun risiko kematian akibat COVID-19. Kami mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 lengkap dua dosis yang dilanjutkan dengan booster,” terang Siti Nadia Tarmizi.

Nadia berharap mudik Lebaran 2022 bisa menjadi momentum bagi peningkatan cakupan vaksinasi booster COVID-19.

“Bagi yang akan mudik Lebaran, segera lakukan vaksinasi booster. Siapkan diri kita semua dalam keadaan sehat, agar kita dapat melindungi diri kita dan keluarga kita saat melakukan perjalanan, saat tiba dan saat kembali dari kampung halaman,” pesannya.

4 dari 4 halaman

Tetap Terapkan Protoko Kesehatan

Meski diketahui kekebalan masyarakat jelang mudik Lebaran telah mengalami penigkatan signifikan, protokol kesehatan tetap harus ditegakkan.

Tjandra Yoga Aditama menambahkan, para pemudik perlu berupaya optimal untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Upaya ini memang tidak terlalu mudah dan perlu disesuaikan dengan situasi lapangan yang ada.

"Upayakan kalau toh harus ada dalam kerumunan, maka lama waktunya lebih singkat. Kalau lebih pendek waktu seseorang berada dalam kerumunan, maka akan lebih kecil kemungkinan tertular COVID-19," tambahnya.

"Kalau berlama-lama, maka makin makin besar kemungkinan penularannya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutnya sebagai shorter time periods with others are safer. Artinya, kalau memang terpaksa harus berada dalam kerumunan, maka baik kalau direncanakan tentang apa yang akan dilakukan, sehingga dalam waktu singkat dapat diselesaikan."

Selain itu, pemudik tetap berupaya maksimal menjaga jarak dengan orang lain di sekitar. WHO menyebutnya, sebagai farther away from others safer than close together.

"Langkah ini untuk mencegah penularan kalau barangkali di sekitar kita ada yang batuk, bersin atau berbicara keras dan lainnya," ucap Tjandra Yoga yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).