Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Setelah menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh, sholat Idul Fitri jadi momen yang ditunggu-tunggu.
Setelah itu dilanjutkan dengan berkumpul bersama keluarga dan orang-orang yang dicintai untuk bersilaturahmi dam saling bermaaf-maafan. Sebuah momen yang sangat dinantikan bagi umat Islam.
Advertisement
Baca Juga
Sholat Idulfitri dilaksanakan setiap 1 syawal pada pagi hari. Agar sholat Idulfitri lebih afdol, alangkah baiknya dipahami lebih dulu sholat tersebut, baik hukum dan tata caranya.
Hukum sholat Idulfitri sunah muakad atau sunah yang lebih penting. Sholat tersebut lebih baik dilaksanakan secara berjemaah.
Hukum Sholat Idul Fitri
Hukum melaksanakan sholat idul fitri ini adalah sunah muakkad, karena Rasulullah SAW selalu menunaikannya selama hidupnya. Sedangkan menurut pendapat imam Abu Hanifah, hukumnya fardhu ain dan menurut imam Ahmad hukumnya fardhu kifayah.
Niat Sholat Idulfitri
Bacaan yang pertama dalam sholat idulfitri yaitu niat. Berikut ini bacaannya, "Usholli rakataini sunnatan liidil fitri (mamumam/imaman) lillahi taala. Artinya: Aku berniat sholat sunnah idul fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah taala).
Hukum melafalkan niat ini merupakan sunnah, yang wajib adalah secara sadar dan sengaja dalam batin berniat akan menunaikan sholat sunnah idul fitri. Sebelum imam dan makmum berniat, dimulai tanpa azan dan iqamah karena tidak disunnahkan. Cukup hanya dengan seruan ash-shalaatul jami'ah.
Â
Â
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Dikutip dari Merdeka, berikut tata cara lengkap sholat Idul Fitri.Â
1. Niat sholat idul fitri
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa iftitah
Allahuakbar Kabiiraw walhamdu lilaahi katsiran wa subhaanallaahi bukrataw wa'ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin, Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil 'aalamiin, Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya: "Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri."
Â
Advertisement
4. Takbir
Takbir (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali. Takbir kedua lima kali saat raakaat kedua. Di antara setiap takbir, membaca kalimat tasbih yakni: Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar.
Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar."Bacaan setelah setiap takbir ini tidak dibatasi dengan bacaan di atas saja ya. Kamu juga boleh membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah SWT. Dan juga kamu boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut.
5. Setelah akhir takbir ke tujuh, membaca surat Al Fatihah
6. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnyaJika kamu seorang makmum, maka kamu cukup menyimak surat lainnya yang dibacakan oleh imam.
7. Rukuk dengan tuma'ninah
8. I'tidal dengan tuma'ninah
Â
9. Sujud dengan tuma'ninah
10. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
11. Sujud kedua dengan tuma'ninah
12. Bangkit dari sujud dan bertakbir
13. Takbir (takbir zawa-id ) lagi sebanyak lima kali, diantara takbir membaca kalimat tasbih seperti di atas kembali
14. Membaca surat Al Fatihah
15. Dilanjutkan dengan membaca surat lainnyaSama seperti sebelumnya, jika kamu seorang makmum, kamu cukup menyimak surat lainnya yang dibacakan oleh imam.
16. Ruku' dengan tuma'ninah
17. I'tidal dengan tuma'ninah
18. Sujud dengan tuma'ninah
19. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
20. Sujud kedua dengan tuma'ninah21. Duduk tasyahud dengan tuma'ninah
22. Salam
23. Mendengarkan khotbah. Mendengarkan khotbah jadi satu rangkaian dengan sholat Idulfitri. Alangkah lebih baik mendengar khotbah selesai baru meninggalkan tempat sholat.
Â
Advertisement