Sukses

Lebaran Tak Mudik? Ini 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Rumah

Berikut kegiatan yang bisa dilakukan di rumah saat libur lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan lebaran tahun lalu, tahun ini masyarakat sudah diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman atau mudik. Ya, meski masih dijalani di tengah pandemi Covid-19 tapi pemerintah telah memperbolehkan masyarakat untuk mudik dengan syarat sudah divaksinasi booster. 

Hal ini tentu disambut dengan senang hati oleh para perantau. Mereka pun berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung. 

Namun, tak sedikit pula orang yang merayakan lebaran di tanah rantau karena berbagai hal yang menyebabkan tak bisa pulang kampung. Hal ini membuat mereka harus menjalani lebaran di rumah saja.

Namun jangan sedih, pasalnya kalian masih bisa menjalani lebaran dengan penuh suka cita. Salah satunya dengan melakukan beberapa kegiatan lebaran seru yang bisa dilakukan di rumah. Berikut ulasannya.

Silaturahmi Virtual

Meski tak bisa bertatap muka langsung dengan sanak saudara di kampung halaman, kalian masih bisa loh bersilaturahmi dengan kerabat terdekat secara virtual. Kalian bisa silaturahmi virtual kepada keluarga di kampung halaman melalui video call.

Makan Bersama Keluarga 

Meski tak bisa berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman, kalian masih bisa merasakan hangatnya momen lebaran dengan berkumpul dengan keluarga inti. Ditambah lagi sambil menyantap menu masakan lebaran seperti ketupat, rendang dan opor ayam.

Menonton Film

Kegiatan lebaran yang bisa dilakukan di rumah yang selanjutnya yaitu ada menonton film. Streaming film terbaru, khususnya yang bertema religi merupakan salah satu ide klasik untuk menghabiskan waktu lebaran bersama keluarga.

Mengirim Hampers lebaran

Lantaran tak bisa bertemu dan memberikan langsung, kalian bisa mengirimkan hampers atau bingkisan lebaran kepada orang-orang tercinta menggunakan jasa kurir.

Namun, sebelumnya buatlah daftar orang-orang yang bakal diberikan hampers agar memudahkan kalian. Jangan lupa menyelipkan kartu ucapan di dalamnya ya.

Bagi-bagi THR Online

Bagi-bagi THR seolah telah menjadi tradisi di saat lebaran di Tanah Air. Meski dijalani di tengah pandemi Covid-19 dan tak bisa berkumpul bersama keponakan-keponakan, kalian bisa kok memberikan THR secara tak langsung.

Kalian dapat membagikan THR kepada keponakan, keluarga, dan kerabat melalui online. Manfaatkan transfer bank untuk mengirimkan THR.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

2 dari 3 halaman

Jejak Sejarah Tradisi Hantaran Lebaran di Indonesia

Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman mengatakan jejak tradisi mengirim hantaran Lebaran dapat ditelusuri pada momen hari raya panen yang berlangsung di masa kerajaan abad ke-16.

"Hantaran lebaran yang hingga saat ini populer di kalangan masyarakat Indonesia merupakan bentuk transformasi dari tradisi hantaran hasil bumi yang dipersembahkan rakyat kepada raja dan kemudian dari raja untuk rakyatnya," ujar Fadly, Senin (2/5/2022).

Fadly menjelaskan di masa kerajaan dahulu, ada tradisi masyarakat menghantarkan hasil bumi untuk raja.​​​​​

"Dan ketika raja mengadakan pesta panen, biasanya akan membekalkan hasil olahan dan berbagai macam makanan serta kue, yang akan dibawa pulang oleh rakyatnya sendiri," kata Fadly

Lebih lanjut Fadly menyebutkan seiring redupnya masa kerajaan, tradisi hantaran berubah wujud menjadi menghantarkan makanan untuk tetangga, saudara, serta handai tolan yang terjadi hingga masa sekarang.

Pada masa kolonial, saling membalas hantaran lebaran juga telah muncul di kalangan antar-keluarga. Hantaran tersebut berupa berbagai jenis hidangan utama khas Lebaran seperti ketupat, opor, kari, dan rendang serta kue basah tradisional yang disajikan di dalam rantang.

Fadly mengatakan tradisi hantaran berupa tukar rantang menunjukkan kekhasan masyarakat agraris. Selain berfungsi sebagai wadah bekal, secara sosial-budaya rantang memiliki arti simbolik sebagai perekat hubungan antar-tetangga atau kerabat ketika digunakan untuk hantaran.

"Ketika dikirimi dalam bentuk rantang, secara spontan kita akan membalasnya. 'Ah, malu kalau kita mengembalikan dalam kondisi kosong'. Lalu kita akan mengisinya kembali dengan makanan-makanan," katanya.

3 dari 3 halaman

Masa Kolonial

Masa KolonialPada masa kolonial, kue-kue kering seperti nastar, kastangel, lidah kucing, dan putri salju dalam kemasan stoples mulai dikenal dan dijadikan hantaran Lebaran yang diberikan keluarga Eropa untuk keluarga pribumi priyayi.

Dalam perkembangannya, kini hantaran telah bertransformasi dalam bentuk hampers dan parsel yang memiliki kemasan lebih modern. Walau wujudnya telah berubah, Fadly mengatakan esensi serta makna hantaran tidak berubah signifikan.

Namun pada masa sekarang, kata Fadly, telah jamak orang mengirim hantaran sebagai tanda ucapan terima kasih atau ucapan hari raya dari rekan kerja tanpa mengharap balasan atau tanpa saling bertukar. Hal tersebut terjadi seiring dengan pergeseran hantaran yang telah dikomersilkan atau dijadikan lahan bisnis.