Sukses

PPIH Siapkan 204 Bus Shalawat Gratis Untuk Jemaah Haji RI 2022

Kementerian Agama menyiapkan bus shalawat untuk jemaah haji Indonesia selama di Mekkah. Nantinya, bus shalawat akan beroperasi selama 24 jam mengantar jemaah haji Indonesia yang ingin ke Masjidil Haram untuk shalat wajib.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama menyiapkan bus shalawat untuk jemaah haji Indonesia selama di Mekkah. Nantinya, bus shalawat akan beroperasi selama 24 jam mengantar jemaah haji Indonesia yang ingin ke Masjidil Haram untuk shalat wajib.

Jemaah haji Indonesia, Minggu (12/6/2022), mulai diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah. Berangkat dari Madinah pukul 16.00, kloter pertama Embarkasi Solo (SOC 1) dan Embarkasi Jakarta - Pondok Gede (JKG 1) dan diperkirakan tiba di Makkah pada pukul 22.00 waktu Arab Saudi.

Bus shalawat telah disimulasikan secara operasional oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Makkah untuk melalui rute-rute yang telah disiapkan.

“Kita baru saja melakukan simulasi angkutan shalawat mulai dari depan Kantor Daerah Kerja Makkah menuju terminal Jiad. Kita cek juga jalur layanan dari terminal Jiad menuju Misfalah. Insya Allah, bus shalawat dan petugas siap sambut dan layani jemaah di Makkah,” kata Kepala Daker Makkah Muhammad Khanif.

Khanif mengatakan jemaah tidak dipungut biaya untuk dapat menggunakan transportasi bus shalawat ini. Setidaknya ada enam unit bus shalawat dengan stiker bertuliskan "Indonesia" yang disiapkan dalam simulasi ini.

"Layanan ini disiapkan untuk jemaah selama di Makkah. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi," kata Khanif.

2 dari 4 halaman

204 Bus

Menurut Khanif ada 204 bus shalawat yang disediakan pada musim haji 1443 H/2022 M. Bus ini, lanjut Khanif akan dioperasikan secara bertahap sesuai dengan rasio jumlah jemaah yang telah tiba di Makkah.

Kabid Transportasi Sutikno menambahkan ada lima rute bus shalawat di Makkah sesuai wilayah hotel jemaah dengan tiga terminal yaitu Syib Amir, Bab Ali, dan Jiad.

Lima rute yang dilayani bus shalawat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Rute Mahbas Jin - Bab Ali. Sebanyak 16 bus disiapkan untuk melayani 19.288 yang tersebar di enam hotel di wilayah Mahbas Jin. Ada tiga halte pemberhentian yang telah disiapkan.

2. Rute Syisyah - Syib Amir. Ada 29 bus yang disiapkan untuk melayani 11.428 jemaah yang tinggal di 9 hotel wilayah Syisyah. Di sini disiapkan tiga halte pemberhentian.

3. Rute Raudhah - Syieb Amir. Total ada 53 bus untuk 21.015 jemaah yang tinggal di 6 hotel wilayah Raudhah, dengan lima halte pemberhantian.

4. Rute Jarwal - Syieb Amir. Rute ini akan melayanu 24.904 jemaah yang tinggal di dua hotel wilayah Jarwal. Total ada 62 bus dengan dua halte.

5. Rute Misfalah - Jiad. Rute ini melayani 17.550 jemaah. Mereka tinggal di 13 hotel wilayah Misfalah dengan tujuh halte pemberhantian.

3 dari 4 halaman

Dipasang Stiker

Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana menambahkan untuk memudahkan jemaah mengenali bus shalawatnya, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda.

Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute. Selain itu, Asep menjelaskan bahwa setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan stiker bus shalawatnya.

Stiker rute Mahbas Jin - Bab Ali berwarna putih dengan nomor 1. Rute Syisyah - Syib Amir warna biru dengan nomor 2. Rute Raudhah - Syib Amir stiker warna hijau dengan nomor 3. Rute Jarwal - Syib Amir warna hitam dengan nomor 4. Dan, rute Misfalah - Jiad, stiker warna coklat dengan nomor 5.

"Format stiker ini dibuat untuk memudahkan jemaah. Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna," kata Asep.

4 dari 4 halaman

Diimbau Datang Lebih Cepat

Meski demikian, menurut dia untuk menghindari penumpukan penumpang, Asep mengimbau jemaah untuk dapat datang lebih awal jika ingin melaksanakan sholat fardhu di Masjidil Haram.

Menurut dia kepadatan di Makkah akan meningkat hingga puncak haji seiring terus berdatangannya jemaah haji dari berbagai negara. Selain itu juga bertujuan untuk menghindari terjadinya kemacetan di jalur menuju terminal.

Begitu juga ketika jemaah ingin kembali ke pemondokan usai shalat fardhu, Asep menyebut agar jemaah dapat bergiliran meninggalkan Masjidil Haram.

"Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus pada rentang 5 - 10 menit. Namun, dalam kondisi padat utamanya jelang puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit," kata dia

"Kita sudah siapkan skema, jika halte penuh, petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur," jelasnya.