Sukses

Kisah Soekarno dan Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari Tentukan Tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI

Sebelum Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia, presiden RI pertama itu melalui utusannya mendatangi KH Hasyim Asy’ari. Ia meminta saran terkait waktu yang cocok untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia

Liputan6.com, Semarang - Indonesia merdeka bukan hanya keringat Soekarno dan Mohammad Hatta semata. Di balik itu terdapat peran-peran penting dari alim ulama, di antaranya pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari.

Sebelum Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia, presiden RI pertama itu melalui utusannya mendatangi KH Hasyim Asy’ari. Ia meminta saran terkait waktu yang cocok untuk memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia

Mengutip NU Online, sebelum memberi masukan, KH Hasyim Asy’ari mengumpulkan para ulama lainnya untuk bersama-sama memunajat dan melakukan istikharah agar mendapat petunjuk dari Allah.

Kemudian hasil istikharah tersebut dimusyawarahkan bersama. Dalam buku Sang Penakluk Badai: Biografi KH Hasyim Asy’ari (2012) karya Aguk Irawan MN, disebutkan bahwa KH Hasyim Asy’ari memberi masukan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan pada hari Jumat di bulan Ramadan. 

Masukan hasil musyawarah ini bukan tanpa dasar. Jumat adalah sayyidul ayyam (penghulunya hari) dan Ramadan adalah sayyidus syuhrur (penghulunya bulan).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Pahlawan Tak Bersenjata

Akhirnya Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada Jumat, 17 Agustus 1945 yang bertepatan dengan tanggal 9 Ramadan 1364 H di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. 

Naskah proklamasi kemerdekaan RI disusun pada dinihari 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Tadashi Maeda (sekarang Jalan Imam Bonjol  Nomor 1). 

Mereka yang terlibat dalam penyusunan naskah proklamasi di antaranya Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo. Naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik dan dibacakan oleh Soekarno.

Berdasarkan kisah tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasanya pahlawan bangsa tidak selalu mengangkat senjata. Nyatanya, ulama seperti KH Hasyim Asy’ari juga berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan RI.

Setelah Indonesia merdeka, KH Hasyim Asy’ari juga masih berkontribusi untuk bangsa. Ia mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama. Organisasi massa Islam ini turut berjuang melawan penjajah demi Indonesia merdeka.

Di sisi lain, KH Hasyim Asy’ari juga mencetuskan resolusi jihad. Resolusi jihad merupakan buah perenungan dan penghayatan nilai-nilai Islam kebangsaan. Resolusi jihad sebagai bentuk perjuangan melawan penjajah.