Liputan6.com, Jakarta - Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam. Jumlah masjid di Indonesia sangat banyak dengan beragam bentuk desainnya. Setiap kabupaten atau kota di Indonesia terdapat masjid yang dapat disinggahi.
Dari sekian banyak masjid di Indonesia, ada satu masjid yang jadi sorotan dunia. Bahkan, masjid ini menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, masjid ini kerap disebut oleh legenda sepak bola asal Turki, Mesut Ozil. Pada Mei 2022, mantan pemain Real Madrid ini datang ke Indonesia dan menyempatkan untuk salat Jumat di masjid tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Masjid itu bernama Istiqlal yang berada di Jakarta Pusat. Masjid yang megah dan indah, ditambah desain arsitekturnya yang modern membuat masjid ini banyak disukai oleh umat Islam Indonesia.
Tak jarang masyarakat muslim Indonesia menyempatkan salat di Masjid Istiqlal ketika berkunjung ke Jakarta. Terpancar aura kebahagian dari mereka ketika bisa melakukan ibadah di masjid terbesar di Asia Tenggara ini.
Tentu tidak hanya itu saja hal menarik dari Masjid Istiqlal. Dalam artikel ini, Liputan6.com akan mengungkap fakta-fakta lain tentang Masjid Istiqlal yang dikutip dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan Ini:
1. Berdiri Setelah Kemerdekaan
Masjid Istiqlal berdiri setelah Indonesia merdeka. Awalnya Menteri Agama RI era Soekarno, KH Wahid Hasyim dan beberapa ulama lain mengusulkan pembangunan masjid yang dapat menjadi simbol bagi Indonesia.
Mengutip laman resmi Masjid Istiqlal, pada 1953 ayah Presiden Republik Indonesia keempat ini bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto , Ir. Sofwan, dan dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH Taufiqorrahman mengusulkan pendirian yayasan.
Pembangunan Masjid Istiqlal dimulai sejak didirikannya Yayasan Masjid Istiqlal pada 7 Desember 1954. Yayasan ini diketuai oleh HOS Tjokroaminoto.
Bapak Bangsa ini menyampaikan rencana pembangunan masjid kepada Soekarno. Alhasil, Presiden Republik Indonesia pertama ini sangat menyambut dan mendukung pembangunan masjid tersebut.
Pada 1954 Soekarno diangkat menjadi kepala bagian teknik pembangunan Masjid Istiqlal. Suami Fatmawati juga dipercaya menjadi juri dalam sayembara maket Istiqlal.
Advertisement
2. Perdebatan Soekarno dan Hatta
Menurut laman yang sama, dalam penentuan lokasi Masjid Istiqlal sempat terjadi perdebatan. Perdebatan terjadi antara dua tokoh bangsa, yakni Soekarno dan Mohammad Hatta.
Soekarno mengusulkan lokasi Masjid Istiqlal di atas bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina di Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral, dan Jalan Veteran.
Sedangkan Hatta mengusulkan lokasi masjid di tengah-tengah umatnya, yaitu di Jalan Thamrin. Alasan Hatta berbeda pandangan dengan Soekarno lantaran jika dibangunan di lokasi yang diusulkan Soekarno akan memakan dana tidak sedikit untuk membongkar bekas benteng Belanda.
Akhirnya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan di lokasi yang diusulkan oleh Soekarno mulai 24 Agustus 1961. Masjid berhadapan langsung dengan gereja Katedral. Tujuannya agar tercipta kerukunan beragama di Indonesia.
3. Daya Tarik Wisata Religi
Masjid Istiqlal kini telah berdiri kokoh. Masjid ini menjadi salah satu tempat ibadah termegah di Indonesia. Maka tidak heran jika Masjid Istiqlal menjadi daya tarik wisata religi.
Banyak umat Islam dari segala penjuru negeri berbondong-bondong untuk melaksanakan ibadah di Masjid Istiqlal. Di masjid ini mereka merasa nyaman dalam beribadah.
4. Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Berdasarkan situs petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id, selain memiliki arsitektur Islam modern internasional, Masjid Istiqlal menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia.
Dengan luas mencapai 95.000 m persegi, Masjid Istiqlal mampu menampung kapasitas 200.000 orang. Saat hari raya besar seperti Idulfitri dan Iduladha, fenomena Masjid Istiqlal dipadati jemaah akan terlihat.
Advertisement
5. Berdampingan dengan Katedral
Fakta menarik lain dari Masjid Istiqlal adalah berdampingan dengan katedral. Ini merupakan wujud keberagaman dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Menurut salah satu jemaah Masjid Istiqlal, Taufikur Rohman, Masjid Istiqlal mengajarkan arti persaudaraan antar umat beragama. Kemudian mengajarkan bahwa pentingnya saling menghargai meskipun beda agama.
“Jadi itu menggambarkan bahwa kekayaan Indonesia yang memang perlu saling menghargai. Meskipun Islam di Indonesia besar (mayoritas), kita perlu menghormati dan menghargai saudara-saudara kita yang memang berbeda keyakinan,” katanya kepada Liputan6.com.