Liputan6.com, Tapteng - Nama Kota Barus terdengar asing di mayoritas telinga masyarakat Indonesia. Namun, mendadak kota kecil ini terkenal sejak ditetapkan sebagai Titik Nol Peradaban Islam Nusantara.
Barus kini adalah nama kecamatan di Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara. Barus menyimpan catatan penting tentang sejarah Islam masuk Nusantara.
Bukti-bukti sejarah dan situs purbakala masuknya Islam tertua di Indonesia banyak ditemukan di daerah tersebut. Bahkan, diyakini Islam masuk pada zaman Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 44 Hijriah yang jika dikonversikan ke kalender masehi terjadi pada abad 7.
Advertisement
Baca Juga
“Selain bukti-bukti sejarah banyak ditemui di Kota Barus, juga ada makam Aulia 44. Makam Syekh Rukunuddin di Mahligai, Syekh Machmud di Papan Tinggi yang wafat pada tahun Hamim yang diterjemahkan oleh ahli sejarah tahun 40 Hijriah,” kata Bonaran Situmeang, Bupati Tapteng periode 2011-2016, dikutip dari Tapteng.go.id, Rabu (24/8/2022).
Tahun 40 Hijriah dalam sejarah Islam, berarti pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan, yaitu pada abad ke-7 Masehi.
Dari bukti sejarah tersebut bahwa pada abad ke-7, Islam sudah sampai ke Negeri Barus Kota Bertuah ini. Dengan alasan itu pula, Pemkab Tapteng akan menjadikan Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi di Kecamatan Barus Utara menjadi kota wisata iman Islam.
Pada 2014, kedua tempat bersejarah itu akan dibangun. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faisal Zaini dan dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Barus Kota Harmoni Antarumat Beragama
Mengutip Kemdikbud.go.id, Makam Mahligai termasuk salah satu situs sejarah tertua di Indonesia yang juga menjadi cagar budaya. Makam bersejarah itu terletak di Barus, sebuah kota kecil yang berada di Kabupaten Tapanuli Tengah, dan menjadi salah satu pintu masuk Islam ke nusantara.
Makam Mahligai menjadi pertanda peradaban Islam sudah masuk ke nusantara sejak abad ke-6. Salah satu nisan di makam itu bertanggal 48 Hijriyah atau 661 Masehi.
"Ini menunjukkan bahwa hubungan antara Timur Tengah dengan Indonesia itu sudah ada sejak abad ke-6. Jadi kalau di Masehi itu 661 Masehi, 48 Hijriah, jadi artinya memang ratusan tahun yang lalu hubungan itu telah ada," ujar Presiden Jokowi usai mengunjungi Makam Mahligai di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017), dikutip Rabu (24/8/2022).
Pemakaman Mahligai di Barus yang terbentang di atas bukit seluas 3 hektar tersebut terdapat sejumlah makam ulama besar asal Timur Tengah. Hal ini menunjukkan hubungan Indonesia dan Timur Tengah juga terjalin dalam rangka penyebaran agama Islam sekaligus jejak sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Barus, Presiden Jokowi juga meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara yang terletak di pinggir pantai Barus. Sebagai simbol peresmian, Presiden dan Mendikbud Muhadjir Effendy bersama-sama menekan tombol sirine tanda diresmikannya tugu itu.
Barus adalah salah satu kota tertua di Indonesia dan sudah terkenal di dunia. Sejak abad ke-6 Barus sudah terkenal dengan kapur barus, kampar, dan hasil hutan lainnya. Berjarak 75 kilometer dari Kota Sibolga, Barusmasih menyimpan misteri dan pemakaman kuno yang masih bisa digali, dan menarik bagi ahli sejarah dan arkeolog dalam dan luar negeri untuk menguak kisah sejarahnya.
Barus juga jadi percontohan harmonisasi Negeri Berbilang Kaum di Sumatera Utara. Semua etnis hidup bersama dengan damai, tidak ada pertikaian.
Tim Rembulan
Advertisement