Sukses

Kisah Para Nabi yang Dibully Allah, Gus Baha Beri Penjelasan Ini

Para nabi pun dibully atau dijahili oleh Allah SWT. Ini diungkapkan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam salah satu ceramahnya

Liputan6.com, Purwokerto - Bully atau perundungan kerap terdengar terjadi di berbagai lini kehidupan manusia. Bullying di sekolah, kampus, atau di tempat kerja. Bully seringkali disebut pula dengan jahil atau dijahili atau dikerjai. 

Nah, dalam versi lain, ternyata, para nabi pun dijahili oleh Allah SWT. Ini diungkapkan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dalam salah satu ceramahnya.

Mengutip kanal YouTube Santri Gayeng, wali dan nabi adalah orang-orang yang paling sering dibully oleh Allah SWT. Dan itu ada dalam kitab Al Hikam.

"Banyak cerita wali dibully Pangeran (Tuhan). Dikerjai Allah. Ya itu karena salahnya sendiri," kata Gus Baha, dikutip Sabtu (26/8/2022).

Dalam sebuah riwayat di kitab Hikam, ada seorang wali yang pekerjaannya adalah tukang angkut di pasar (hammal). Tap hari, demi sesuap nasi, ia mesti pergi ke pasar untuk bekerja.

Usai diupah, ia pulang dan dibelikanlah makanan. Dan itu cukup karena dia melakukan tirakat makan sekali untuk beribadah sehari, atau 24 jam. Singkat cerita, dia mengeluh.

"Ya Allah Engkau tahu saya ini mencintai-Mu. Saya ini hanya perlu makan satu piring untuk shalat. Tapi kenapa harus jadi juru angkut. Berilah saya rejeki yang tanpa bekerja," pinta si wali.

Tak berapa lama kemudian, selang sekian hari, dia dituduh mencuri lantas dipenjara. Hikmah dipenjara, dia mendapatkan rejeki secara teratur, tanpa bekerja. Dan itu sesuai dengan apa yang dia pinta kepada Allah SWT.

Kata dia, "Ya Allah kenapa jadi begini?". Allah pun menjawab, itu sesuai dengan permintaan hambanya tersebut.

Menurut Gus Baha, Allah SWT memang kerap memperlakukan wali dengan cara unik. Kadangkala bully.

"Sehingga dalam cerita-cerita kenabian, kata Qadhi Iyadh, tidak ada orang sering dibully seperti Allah kayak nabinya," ucap Gus Baha.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Saat Nabi Ya'kub AS Dibully Allah SWT

Menurut Gus Baha, nabi adalah orang-orang pilihan yang dikasihi Allah SWT. Karena dicintai allah, maka jika salah sedikit saja itu bagi Allah untuk cepat menindaknya. "Istilah kampusnya itu diplonco. Salah sedikit saja!," katanya.

Dalam kisah lain, Nabi Ya'kub tak sadar menyembelih anak sapi di hadapan induknya. Tindakan itu spontan dan tidak direncanakan.

Jika yang melakukan itu manusia biasa, mungkin saja tidak akan ada dampak atau hukumannya. Namun, karena ini nabi, maka akan selalu ada hikmah di balik tiap peristiwa.

Lantas si induk sapi mengadu kepada Allah SWT. Induk sapi sakit hati karena berpisah dengan anaknya, tepat di depan matanya.

Namun, induk sapi juga menyadari Nabi Ya'kub merupakan kekasih Allah. Dia tak menuntut keadilan, misalnya dengan melihat anak Nabi Ya'kub disembelih di depan mata Nabi Ya'kub.

Namun, si induk sapi tetap meminta keadalian. Induk sapi menuntut agar Nabi Ya'kub merasakan dipisahkan denga anak terkasihnya.

"Tapi saya tetap menuntut keadilan. Dia harus merasakan dipisah dari anak," doa si induk sapi.

Ibunya sapi itu berkata, "Ya Allah, Ya'kub itu kekasih-Mu. Saya tidak berani sama dia karena dia kekasih-Mu.

"Itu kalau Qadhi itu orang bisa pasti tidak ada masalah. Pasti tidak dibully Allah. Dibiarkan. Tapi yang melakukan ini nabi," ucap dia.

Tercatat dalam riwayat, Nabi Yusuf lantas dibuang oleh saudara-saudaranya di sebuah sumur kering dan akhirnya menjadi budak setelah diselamatkan oleh serombongan kafilah.

Nabi Ya'kub dan Nabi Yusuf terpisah dalam waktu yang lama. Bahkan, saking sedihnya, Nabi Ya'kub menangis tiap waktu hingga kedua matanya memutih.

 

3 dari 3 halaman

Allah Tersinggung kepada Nabi Yusuf AS

Dalam kisah lain, Nabi Yusuf adalah nabi yang tampan. Tercatat dalam riwayat, Nabi Yusuf AS dipenjara karena terzolimi. Dia difitnah oleh istri penguasa Mesir kala itu, Zulaikha.

Yusuf lebih memilih dipenjara daripada terlibat zina dengan Zulaikha. Dan itu, langsung dikabulkan Allah saat itu.

"Nabi Yusuf itu ganteng, tapi Nabi," ucap Gus Baha.

Salah satu keahlian Nabi Yusuf itu adalah mentakwil mimpi. Di penjara, dia kerap mentakwil mimpi napi atau orang lainnya dan selalu tepat.

Suatu ketika, Nabi Yusuf merasa terzolimi dan hendak meminta keadilan dari raja atau penguasa. Maka, dia pun meminta tolong kepada salah satu penjaga untuk memberi tahu raja, bahwa ada seseorang yang terzolimi di dalam penjara.

"Bilang begini, bilang ke rajamu, ada orang yang terzolimi di penjara ini, yakni aku," kisah dia.

Rupanya, permintaan tolong Nabi Yusuf ke raja itu membuat Allah SWT tidak ridlo. Maka, Allah membuat si penjaga lupa, dan Nabi Yusuf pun tetap dipenjara dalam waktu yang cukup lama.

"Itu Allah tersinggung bukan main, Nabi kok lapor makhluk," Gus Baha menjelaskan.

Lantas, Gus Baha menukil salah satu ayat dalam Surah Yusuf yang menceritakan kisah tersebut.

وَقَالَ لِلَّذِيْ ظَنَّ اَنَّهٗ نَاجٍ مِّنْهُمَا اذْكُرْنِيْ عِنْدَ رَبِّكَۖ فَاَنْسٰىهُ الشَّيْطٰنُ ذِكْرَ رَبِّهٖ فَلَبِثَ فِى السِّجْنِ بِضْعَ سِنِيْنَ

"Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya,". (QS. Yusuf:43).

"Penjaga itu lupa. Karena Allah tersinggung. Karena dia nabi. Nabi tidak boleh lapor makhluk. Jadi Allah dengan nabi itu sangat-sangat sensitif," tandasnya.

Hikmah dari kisah ini, Allah sangat dekat dengan nabi dan para wali. Maka tiap permintaannya selalu dikabulkan. Hanya saja, cara mengabulkan unik dan di mata manusia biasa kerap dianggap tidak pas. Di balik itu banyak hikmah yang bisa diperoleh.

Tim Rembulan